Objek Meditasi Pandangan Terang
48 Kelas XII
Semester 1
3. Perenungan terhadap pikiran Citta nupassana Menyadari muncul, berlangsung, dan lenyapnya pikiran. Jika ada pikiran
tamak, iri hati, benci, sedih dan dengan menyadarinya. Citta nupassana adalah merenungkan segala gerak-gerik pikiran. Apabila pikiran sedang dihinggapi
hawa nafsu maka harus disadari. Pikiran harus diarahkan pada kenyataan hidup saat ini. Masalah-masalah yang telah lewat atau hal-hal yang akan
datang tidak boleh dipikirkan pada saat ini.
4. Perenungan terhadap fenomena Dhamma nupassana Dhamma disini meliputi fenomena lima unsur kehidupan, enam landasan
indera, tujuh faktor pencerahan, dan empat kebenaran mulia. Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari lima unsur kehidupan
dengan menyadari bahwa ini bentuk jasmani, ini bentuk perasaan, ini bentuk pencerapan, ini bentuk pikiran, dan bentuk ini kesadaran.
Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari enam landasan indera dalam dan luar adalah dengan menyadari inilah mata dan objek bentuk, ini
telinga dan objek suara, inilah hidung dan objek bau, inilah lidah dan obyek kecapan, inilah badan dan obyek sentuhan dan inilah pikiran dan objek pikiran.
Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari tujuh faktor penerangan agung satta bojjhanga adalah apabila di dalam diri orang yang bermeditasi
timbul kesadaran, penyelidikan Dhamma yang mendalam dhammavicaya, semangat viriya, kegiuran piti, ketenangan passaddhi, pemusatan pikiran
Samadhi, dan keseimbangan batin upekkha pikiran harus disadari.
Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari empat kebenaran mulia cattari ariya saccani adalah dengan menyadari bahwa inilah penderitaan,
inilah asal mula dari penderitaan, inilah lenyapnya penderitaan, dan inilah jalan menuju lenyapnya penderitaan.