Sebab Aborsi Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa

130 Kelas XII Semester 1 c. Ada aturan perusahaan yang tidak memperbolehkan karyawatinya hamil meskipun punya suami selama dalam kontrak dan apabila diketahui hamil akan dihentikan dari pekerjaannya. d. Pergaulan yang sangat bebas bagi remaja yang masih duduk di bangku sekolah, misal SMA, mengakibatkan “kecelakaan” dan menyebabkan kehamilan. Karena merasa malu, dengan teman-temannya, takut kalau kesempatan belajarnya terhenti dan barangkali masa depannya pun menjadi buruk. Ditambah dengan tekanan masyarakat yang menyisihkan sehingga akhirnya ia melakukan aborsi supaya dapat tetap mempertahankannya eksistensi di masyarakat dan dapat melanjutkan sekolah. e. Dari segi medis diketahui umur reproduksi sehat antara 20-35 tahun. Apabila seorang wanita hamil di luar batasan umur itu akan masuk dalam kriteria risiko tinggi. Batasan ini sering menakutkan, sehingga perempuan yang mengalaminya lebih menjurus menolak kehamilannya dan pada akhirnya akan melakukan aborsi. f. Pandangan sebagian orang bahwa tanda-tanda kehidupan janin antara lain adanya detak jantung yakni umur sekitar tiga bulan. Maka hal ini akan memicu seorang wanita yang mengalami suatu masalah akan melakukan aborsi dengan alasan usia bayi belum sampai 3 bulan. g. Praktik aborsi adalah fenomena yang timbul karena perubahan nilai di masyarakat. Sama halnya dengan praktik pelacuran, praktik aborsi tidak dapat diantisipasi dengan hanya bentuk pelarangan semata. h. Selama ini indikasi medis yang dipakai sebagai dasar diizinkannya aborsi hanya didasarkan pada kesehatan badankeselamatan jiwa dan mengabaikan konsep deinisi kesehatan secara keseluruhan sehat isik, sehat psikis, dan sehat sosial. Padahal sebagaimana tercantum dalam UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pendidikan Agama Buddha 131 Ayo Mengekplorasikan Carilah sumber data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan atau hasil identiikasi tentang aborsi yang merupakan tindakan yang tidak bermoral

D. Akibat Aborsi

Tindakan aborsi merupakan praktik yang penuh risiko. Risiko ini muncul mulai dari pendarahan, infeksi, perferasi atau tembusnya rahim karena alat, hingga kematian karena pendarahan yang terlalu banyak. Aborsi juga dapat mengakibatkan kemandulan karena infeksi dari penghisapan rahim menjadikan saluran indung telur tertutup. Di samping itu juga akan mengakibatkan rusaknya alat reproduksi sang ibu. Aborsi merupakan perbuatan jahat atau tidak baik. Aborsi adalah suatu tindakan pembunuhan. Mereka yang telah melakukan tindak kejahatan dan akan mendapatkan akibat di kemudian hari, baik dalam kehidupan sekarang maupun yang akan datang. Dalam Culakammavibhanga Sutta: “Seorang pria dan wanita yang membunuh makhluk hidup, kejam dan gemar memukul serta membunuh tanpa belas kasihan kepada makhluk hidup, akibat perbuatan yang telah dilakukannya itu ia akan dilahirkan kembali sebagai manusia di mana saja ia akan bertumimbal lahir, umurnya tidaklah akan panjang”. Dalam kitab Petavatthu dalam Sattaputtakhadakapetavatthuvannana cerita Peta pemangsa tujuh putra. Seorang wanita istri pertama yang memiliki rasa iri hati dengan dengan istri kedua dari suaminya yang telah hamil sehingga menyuruh orang bayaran untuk menggugurkan kandungan yang sudah berusia 3 bulan. Akibat dari kehendak dan perbuatannya secara tidak langsung melalui perantara istri pertamanya setelah meninggal terlahir di alam peta yang memangsa 7 putranya, berbau busuk, dan dikerumuni lalat. Bagi mereka yang menyediakan jasa aborsi tidak resmi tentu akan mendapat ganjaran menurut hukum negara, setelah melalui proses peradilan berdasarkan bukti-bukti yang ada. Ini sebagai akibat dari perbuatan karma buruk yang dilakukan saat ini. Di dalam hukum, aborsi dilakukan atas 132 Kelas XII Semester 1 keinginan jahat, maka kasusnya menjadi pelanggaran kriminal dan pihak yang melakukannya dapat dituntut dan dihukum. Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang mengatur soal aborsi, yakni pasal 346 KUHP. Pasal ini mengancam kaum perempuan yang menggugurkan kandungannya dengan hukuman maksimal 4 tahun penjara. Ayo Mengasosiasikan Diskusikan dengan teman-temanmu untuk menganalisis data tentang aborsi. Coba kamu kaitkan perbuatan tersebut dengan Hukum Sebab Akibat PerbuatanHukum Karma

E. Aborsi dan Agama Buddha

Aborsi dalam pandangan medis maupun agama yang dikembangkan di masyarakat adalah satu, aborsi identik dengan pembunuhan. Inilah yang kemudian diadopsi di dalam substansi hukum sebagaimana yang diatur lewat KUHP. Dalam pandangan medis abortus yang diperbolehkan adalah abortus berdasarkan indikasi medis abortus artiicialis therapicus selebihnya aborsi yang dilakukan tanpa indikasi medis dikategorikan sebagai abortus kriminal abortus provocatus criminalis. Aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Hal ini karena sudah terjadi kehidupan di dalam rahimnya. Syarat terjadinya kehidupan manusia menurut pandangan agama Buddha yaitu adanya pertemuan antara sel sperma dan sel telur mata pitaro hoti. Pertemuan tersebut terjadi pada masa subur mata utuni hoti, dan adanya kesadaran penerus gadhabo paccuppatthito dalam siklus kehidupan baru yang merupakan kelanjutan dari kesadaran ajal cuti citta, yang memiliki energi karma. Oleh karena itu jika dilakukan aborsi berarti melakukan pembunuhan makhluk hidup manusia. Buddha menyatakan dalam Mahatanhasankhaya Sutta bahwa karena adanya tiga sebab terjadinya perwujudan kehamilan yaitu 1 senggama antara wanita dan pria, 2 wanita dalam masa subur, dan 3 masuknya gandhabha kesadaran yang bertunimbal lahir. Apabila salah satu sebab tidak terpenuhi tidak akan terjadi kehamilan.