Syarat-Syarat Meditasi Pandangan Terang

Pendidikan Agama Buddha 47 5. Waktu. Meditasi sebenarnya dapat dilaksanakan setiap waktu, tetapi bagi pemula dapat menentukan waktu di pagi hari. Pada waktu pagi hari kondisi badan segar dan kondisi batin lebih jernih.

D. Objek Meditasi Pandangan Terang

Objek Vipassana Bhavana adalah nama dan rupa batin dan materi, atau pancakhandha lima kelompok faktor kehidupan. Meditasi Vipassana bhavana dilakukan dengan memperhatikan gerak-gerik nama dan rupa, sehingga dapat melihat dengan nyata bahwa nama dan rupa itu dicengkeram oleh anicca ketidak-kekalan, dukkha derita, dan anatta tanpa aku. Pancakhanda dalam hubungannya dengan meditasi pandangan terang disebut juga dengan empat landasan perhatian atau empat perenungan satipatthana meliputi: 1. Perenungan terhadap badan jasmani Kaya nupassana Menyadari setiap gerak gerik tubuh. Tujuan dari menyadari tubuh adalah mengetahui sifat sejati tubuh bahwa tubuh terdiri dari unsur-unsur yang selalu berubah sehingga tidak melekat pada tubuh. Terdapat beberapa jenis teknik pengembangan vipassana untuk melatih pikiran. Anapanasati bhavana sebagai teknik dasar untuk pelaksanaan vipassana. Anapanasati bhavana berarti mengingat dan memperhatikan saat nafas masuk dan nafas keluar. Tahap awal yang dilakukan sehubungan dengan tubuh adalah mengamati nafas dengan cara tertentu. Kita mencatat setiap jenis nafas yang ada dan menganalisa sebagaimana adanya nafas panjang, nafas pendek, nafas halus, nafas cepat, dan nafas lembat. 2. Perenungan terhadap perasaan Vedana nupassana Menyadari segala perasaan batin dan badan yang muncul. Merenungkan perasaan yang sedang dialami secara obyektif, baik perasaan senang, perasaan tidak senang, maupun perasaan acuh tak acuh. Merenungkan keadaan perasaan yang sebenarnya bagaimana timbul, berlangsung dan lenyap. Perasaan harus dikendalikan oleh akal dan kebijaksanaan agar perasaan itu tidak membangkitkan bermacam-macam bentuk emosi. Apabila perasaan telah dapat diatasi dengan cepat maka batin menjadi bebas, tidak terikat oleh apapun di dunia ini. 48 Kelas XII Semester 1 3. Perenungan terhadap pikiran Citta nupassana Menyadari muncul, berlangsung, dan lenyapnya pikiran. Jika ada pikiran tamak, iri hati, benci, sedih dan dengan menyadarinya. Citta nupassana adalah merenungkan segala gerak-gerik pikiran. Apabila pikiran sedang dihinggapi hawa nafsu maka harus disadari. Pikiran harus diarahkan pada kenyataan hidup saat ini. Masalah-masalah yang telah lewat atau hal-hal yang akan datang tidak boleh dipikirkan pada saat ini. 4. Perenungan terhadap fenomena Dhamma nupassana Dhamma disini meliputi fenomena lima unsur kehidupan, enam landasan indera, tujuh faktor pencerahan, dan empat kebenaran mulia. Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari lima unsur kehidupan dengan menyadari bahwa ini bentuk jasmani, ini bentuk perasaan, ini bentuk pencerapan, ini bentuk pikiran, dan bentuk ini kesadaran. Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari enam landasan indera dalam dan luar adalah dengan menyadari inilah mata dan objek bentuk, ini telinga dan objek suara, inilah hidung dan objek bau, inilah lidah dan obyek kecapan, inilah badan dan obyek sentuhan dan inilah pikiran dan objek pikiran. Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari tujuh faktor penerangan agung satta bojjhanga adalah apabila di dalam diri orang yang bermeditasi timbul kesadaran, penyelidikan Dhamma yang mendalam dhammavicaya, semangat viriya, kegiuran piti, ketenangan passaddhi, pemusatan pikiran Samadhi, dan keseimbangan batin upekkha pikiran harus disadari. Cara merenungkan bentuk-bentuk pikiran dari empat kebenaran mulia cattari ariya saccani adalah dengan menyadari bahwa inilah penderitaan, inilah asal mula dari penderitaan, inilah lenyapnya penderitaan, dan inilah jalan menuju lenyapnya penderitaan.

E. Rintangan dan Kekeliruan dalam Meditasi Pandangan Terang

Ada sepuluh rintangan vipassanupakilesa dalam meditasi pandangan terang yaitu: 1. Sinar-sinar yang gemerlapan obhasa yang bentuk dan keadaannya bermacam-macam yang kadang-kadang sebagai pemandangan yang menyenangkan. 2. Kegiuran piti yang merupakan perasaan yang nyaman dan nikmat.