Akibat Aborsi Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa

132 Kelas XII Semester 1 keinginan jahat, maka kasusnya menjadi pelanggaran kriminal dan pihak yang melakukannya dapat dituntut dan dihukum. Indonesia sudah mempunyai undang-undang yang mengatur soal aborsi, yakni pasal 346 KUHP. Pasal ini mengancam kaum perempuan yang menggugurkan kandungannya dengan hukuman maksimal 4 tahun penjara. Ayo Mengasosiasikan Diskusikan dengan teman-temanmu untuk menganalisis data tentang aborsi. Coba kamu kaitkan perbuatan tersebut dengan Hukum Sebab Akibat PerbuatanHukum Karma

E. Aborsi dan Agama Buddha

Aborsi dalam pandangan medis maupun agama yang dikembangkan di masyarakat adalah satu, aborsi identik dengan pembunuhan. Inilah yang kemudian diadopsi di dalam substansi hukum sebagaimana yang diatur lewat KUHP. Dalam pandangan medis abortus yang diperbolehkan adalah abortus berdasarkan indikasi medis abortus artiicialis therapicus selebihnya aborsi yang dilakukan tanpa indikasi medis dikategorikan sebagai abortus kriminal abortus provocatus criminalis. Aborsi adalah suatu tindakan pengguguran kandungan atau membunuh makhluk hidup yang sudah ada dalam rahim seorang ibu. Hal ini karena sudah terjadi kehidupan di dalam rahimnya. Syarat terjadinya kehidupan manusia menurut pandangan agama Buddha yaitu adanya pertemuan antara sel sperma dan sel telur mata pitaro hoti. Pertemuan tersebut terjadi pada masa subur mata utuni hoti, dan adanya kesadaran penerus gadhabo paccuppatthito dalam siklus kehidupan baru yang merupakan kelanjutan dari kesadaran ajal cuti citta, yang memiliki energi karma. Oleh karena itu jika dilakukan aborsi berarti melakukan pembunuhan makhluk hidup manusia. Buddha menyatakan dalam Mahatanhasankhaya Sutta bahwa karena adanya tiga sebab terjadinya perwujudan kehamilan yaitu 1 senggama antara wanita dan pria, 2 wanita dalam masa subur, dan 3 masuknya gandhabha kesadaran yang bertunimbal lahir. Apabila salah satu sebab tidak terpenuhi tidak akan terjadi kehamilan. Pendidikan Agama Buddha 133 Dikatakan melakukan pembunuhan karena telah memenuhi syarat- syarat perbuatan membunuh. Suatu pembunuhan telah terjadi bila terdapat lima faktor sebagai berikut: a ada makhluk hidup pano; b mengetahui atau menyadari ada makhluk hidup pannasanita; c Ada kehendak cetana untuk membunuh vadhabacittam; d ada usaha untuk melakukan pembunuhan upakkamo; e makhluk itu mati karena tindakan pembunuhan tena maranam. Kasus aborsi yang sering terjadi hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pihak. Bagi para remaja tidak menyalahartikan cinta sehingga tidak melakukan perbuatan salah yang melanggar sila. Bagi pasangan yang sudah berumah tangga mengatur kelahiran dengan program yang ada dan bagi pihak-pihak lain yang terkait tidak mencari penghidupan dengan cara yang salah sehingga melanggar hukum, norma, dan ajaran agama. Mudah-mudahan masyarakat luas dan umat Buddha pada khususnya dapat memahami hal ini sehingga tidak terjerumus pada perbuatan buruk yang merugikan diri sendiri dan makhluk lain. Ayo Mengomunikasikan Presentasikan hasil analisis dan diskusi di depan kelas, serta laporkan secara tertulis tentang apa itu aborsi, mengapa terjadi pergaulan bebas, apa saja akibatnya, dan bagaimana jalan keluar untuk mengatasinya ditinjau dari agama Buddha. Rangkuman Aborsi adalah menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi pertemuan sel telur dan sel sperma sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Agama Buddha menentang dan tidak menyetujui adanya tindakan aborsi karena telah melanggar Pancasila Buddhis. Dalam hal ini tindakan aborsi melanggar sila pertama Pancasila Buddhis: Saya bertekad melatih diri menghindari membunuh makhluk hidup.