Kecakapan Hidup Evaluasi Kelas 12 SMA Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Siswa

Pendidikan Agama Buddha 123

J. Evaluasi

1. Apa yang dimaksud dengan masalah-masalah sosial? 2. Uraikan sedikitnya lima masalah sosial yang terjadi di kota-kota 3. Mengapa masih sering terjadi adanya orang yang membuang menempatkan sampah tidak pada tempatnya? 4. Hubungkan antara khotbah pertama Buddha dengan cara-cara mengatasi masalah 5. Jelaskan perbedaan antara kebahgiaan duniawi dan kebahagiaan tertinggi Nibbana Uji Kompetensi Pengetahuan Lakukan pengamatan terhadap orang-orang di sekitarmu yang peduli terhadap permasalahan sosial Berikan tanggapan dari hasil pengamatanmu lalu buatlah laporan kepada gurumu Tugas Individu Buatlah deskripsi singkat melalui diskusi tentang pandangan agama Buddha terkait dengan masalah banjir, kemacetan, kemiskinan, dan perdagangan gelap narkoba, kemudian tuliskan hal-hal tersebut di dalam kolom tabel di bawah ini ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ ______________________________________________________________ 124 Kelas XII Semester 1 MASALAH SEBAB AKIBAT SOLUSI Banjir Kemacetan Kemiskinan …. Buatlah kelompok diskusi untuk membahas atau mengidentiikasi masalah-masalah sosial yang ada di sekitar kita. Setelah itu kelompok-kelompok tersebut mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Kelompok lain yang tidak bertugas memberikan pertanyaan, komentar, atau sanggahan dari apa yang dipresentasikan. Kemudian para anggota kelompok bersama guru membuat kesimpulan tentang apa yang didiskusikan. Tugas Kelompok:

I. Aspirasi

Setelah kamu mempelajari masalah-masalah yang terdapat dalam kehidupan umat manusia, tuliskan aspirasimu di buku tugas. Kemudian sampaikan kepada orang tua dan guru untuk ditandatangani dan dinilai. Perhatikan contoh kalimat aspirasi ini Pendidikan Agama Buddha 125 “Engkau sendirilah yang harus berusaha, para Tathagata hanya menunjukkan jalan.” Dhammapada 276 Berdasarkan contoh tersebut, buatlah kalimat aspirasi di buku tugasmu sesuai dengan materi pelajaran di babsubbab ini 126 Kelas XII Semester 1 Tahukah Kamu? Masalah aborsi sampai saat ini masih jadi perdebatan. Ada anggapan bahwa tindakan aborsi ini sesungguhnya telah lama dan kerap dilakukan. Padahal hal itu bertentangan dengan nilai-nilai moral kebenaran. Sebagian orang mudah melakukan hal ini karena kepentingan dan motivasi yang pragmatis. Kepentingan pragmatis menjadi pembenaran. Etika tradisional yang menarik garis tegas baik dan buruk dikalahkan oleh etika situasional yang kelabu, tidak jelas, dan serba bias ditafsirkan atau dibenarkan. Kita menjadi bertanya, apakah demi alasan pragmatis, nilai-nilai etika- moral harus disingkirkan? Apakah demi kesenangan kehidupan seksual- duniawi, masa depan bayi-bayi harus dirampas hak hidupnya? Ayo mengamati dan bertanya Amati dan bacalah dengan saksama tentang pergaulan bebas dan selanjutnya tulislah pertanyaan-pertanyaan dari hasil pengamatanmu. Hindari Aborsi dan Pergaulan Bebas Bab 6 Pendidikan Agama Buddha 127

A. Pengertian Aborsi

Aborsi adalah menggugurkan kandungan atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah “abortus”. Berarti pengeluaran hasil konsepsi pertemuan sel telur dan sel sperma sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Ini adalah suatu proses pengakhiran hidup dari janin sebelum diberi kesempatan untuk bertumbuh. Jadi aborsi dapat dideinisikan sebagai pengeluaran janin dari rahim, sebelum janin tersebut mampu untuk meneruskan hidupnya sendiri. Sumber: http:www.syahidah.web.id201301subhanallah-inilah-foto-janin-di-dalam.html Gambar 6.1 Janin b erusia 8 minggu, embrio yang berkembang pesat dilindungi dengan baik oleh kantung amnion, Sumber:http:www.syahidah.web.id 201301subhanallah-inilah-foto-janin-di-dalam.html Gambar 6.2 Janin berusia 10 minggu. Kelopak matanya semi tertutup, yang akan tertutup total dalam beberapa hari kemudian, 128 Kelas XII Semester 1 Menurut Kartono Muhammad, aborsi dapat dibedakan dengan infanticide atau pembunuhan bayi. Aborsi ditujukan bagi usia kandungan lima bulan ke bawah atau usia 20 minggu. Bila di atas lima bulan, kandungan itu sudah ada tengkorak dan tulang, maka termasuk dalam pembunuhan infanticide. Pada kandungan lima bulan ke bawah hanya berupa gumpalan daging, atau hanya berupa darah kental yang nyaris tidak meninggalkan bekas apabila digugurkan. Sedangkan kandungan lima bulan ke atas telah berbentuk tengkorak dan tulang sehingga pembusukannya memerlukan proses walaupun sudah dikuburkan. Usia kandungan di atas lima bulan tersebut dikatakan sudah viable. Artinya dengan bantuan teknologi sudah dapat hidup di luar rahim tanpa plasenta. Penghilangan nyawanya dengan cara apa pun, di dalam maupun di luar rahim, tidak lagi dapat disebut sebagai tindakan aborsi, tetapi pembunuhan bayi. Aborsi dalam terminologi kesehatan adalah penghentian kehamilan di bawah 28 minggu. Setelah periode ini, janin dianggap mampu hidup dan setiap terjadi pengeluaran dari janin ini dapat berarti janin yang hidup atau lahir mati. Menjadi pertanyaan dan persoalan kita, apakah dengan perbedaan antara aborsi dan infanticide itu, maka yang dimaksud dengan aborsi itu bukan termasuk pembunuhan? Kapankah kandungan tersebut sudah disebut sebagai makhluk? Apakah yang termasuk dalam kategori pembunuhan makhluk manusia?

B. Macam-Macam Aborsi

Dalam dunia kedokteran dikenal 3 macam aborsi, yaitu: a. Aborsi SpontanAlamiah. Aborsi spontanalamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Sebagian besar disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma. b. Aborsi BuatanSengaja. Aborsi BuatanSengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari oleh calon ibu maupun sipelaksana aborsi dalam hal ini dokter, bidan atau dukun beranak.