Kehancuran alam semesta karena api

Pendidikan Agama Buddha 11 matahari penghancur kappa angkasa sama kosongnya dengan cakram kaca jendela tanpa kehadiran awan dan uap air. 3. Selanjutnya akan tiba suatu masa, matahari ketiga muncul sehingga semua sungai besar menguap, surut, kering, dan tiada seperti Sungai Gangga, Sungai Yamuna, Sungai Aciravati, dan Sungai Sarabhu. 4. Selanjutnya akan tiba suatu masa, matahari keempat muncul sehingga semua danau besar tempat bermuaranya sungai-sungai besar yaitu Danau Anotatta, Danau Sihapapata, Danau Rathakara, Danau Kannamunda, Danau Kunala, Danau Chaddanta dan Danau Mandakini surut, kering, dan tiada. 5. Selanjutnya akan tiba suatu masa, matahari kelima muncul sehingga air maha surut 100 yojana, lalu surut 200 yojana, 300 yojana, 400 yojana, 500 yojana, 600 yojana, 700 yojana. Air maha samudera tersisa sedalam tinggi tujuh orang, enam, lima, empat, tiga, dua dan hanya sedalam tinggi seorang saja. Akhirnya air maha samudera setinggi pinggang, setinggi lutut, hingga airnya surut sampai sedalam tinggi mata kaki. 6. Selanjutnya akan tiba suatu masa, matahari keenam muncul membuat seluruh dunia menjadi gas, semua kelembabannya telah menguap, seratus milyar tata surya yang ada di sekeliling tata surya kita juga menguap. Ketika matahari keenam muncul maka bumi ini dengan Gunung Sineru sebagai raja gunung mengeluarkan, dan menyemburkan asap. 7. Selanjutnya akan tiba suatu masa, matahari ketujuh muncul sehingga seluruh dunia tata surya bersama dengan seratus milyar tata surya yang lain terbakar. Walaupun puncak Sineru yang tingginya lebih dari seratus yojana juga ikut hancur berantakan dan lenyap di angkasa. Kebakaran bertambah besar dan menyerang alam dewa Catumaharajika, setelah membakar istana emas, istana permata dan istana Kristal, kebakaran merambat terus ke alam surga Tavatimsa dan naik terus ke alam Brahma Jhana pertama. Setelah membumi hanguskan alam Brahma Jhana Dhamma Wacana Dalam kutipan Kitab Visuddhi Magga, dimasa yang akan datang, setelah muncul Buddha yang terakhir pada siklus bumi sekarang, akan ada suatu masa muncul awan tebal yang menyirami seratus milyar tata surya. Manusia bergembira mengeluarkan benih dan menanamnya tetapi tiada lagi hujan yang turun setetespun sejak saat itu. 12 Kelas XII Semester 1 kedua yang lebih rendah, api berhenti sebelum mencapai alam Brahma Abhassara. Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal, apabila dengan bijaksana orang dapat melihat hal ini, maka ia akan merasa jemu dengan penderitaan. Inilah jalan yang membawa kesucian Kitab Dhammapada 278

2. Kehancuran alam semesta karena air

Kehancuran alam semesta yang disebabkan karena air berawal adanya awan kaustik yang besar. Timbulnya hujan dengan perlahan kemudian bertambah besar sampai menyirami seratus milyar tata surya. Setelah tersiram air kaustik bumi, gunung mencair dan semua air yang timbul ditunjang oleh angin. Air merendami bumi sampai alam jhana kedua terus naik hingga ke alam jhana ketiga yang lebih rendah dan berhenti sebelum sampai di alam Subhakinha. Selanjutnya terjadi pembentukan kembali alam semesta yang diliputi kegelapan dan timbulnya awan besar. Air kaustik menyusut di seratus milyar tata surya, kemudian angin di sekelilingnya muncul sehingga membentuk alam diawali dari alam Subhakinha. Masa pembentukan dan kehancuran alam semesta karena air ini terbagi dalam 4 masa: a Masa Penyusutan samvatto. Masa ini ditandai dengan timbulnya awan yang mengawali kehancuran kappa sampai air kaustik surut. b Masa Setelah Penyusutan samvattathayi. Masa ini ditandai dengan surutnya air kaustik sampai timbulnya awan besar pemulihan yang menyirami seratus milyar tata surya. c Masa Pengembangan vivato. Masa ini setelah pemulihan sampai munculnya bulan dan matahari. d Masa Setelah Ekspansi vivatthayi. Masa setelah munculnya bulan dan matahari sampai munculnya awan yang mengawali kehancuran. Pendidikan Agama Buddha 13

3. Kehancuran alam semesta karena angin

Kehancuran alam semesta ini karena adanya munculnya angin yang awal menerbangkan debu. Setelah itu munculnya angin yang menerbangkan pasir, pasir kasar, kerikil, dan batu. Akibat angin kencang banyak batu besar dan pohon besar tertiup ke angkasa kemudian hancur dan musnah. Berganti angin yang muncul dari bawah permukaan bumi dan membalikkan bumi melemparkan ke angkasa hingga hancur berkeping-keping dan musnah. Gunung Sineru tercabut ke luar angkasa saling berbenturan hingga hancur berkeping-keping lalu lenyap. Dengan cara ini angin menghancurkan alam dewa yang dibangun di bumi di Gunung Sineru dan yang dibangun di angkasa. Kekuatan Mari Mengasosiasikan 1. U ngkapkan pendapat kamu apa sebab terjadinya gambar diatas ? 2. Bagaimana dampak perisiwa di atas terhadap lingkungan? 3. Bagaimana cara mengatasi agar idak terjadi seperi gambar di atas? Mari mengamati Amati gambar 1.7 Selanjutnya, jawablah pertanyaan yang berhubungan gambar tersebut. Sumber : http:elraihany.wordpress.com Gambar: 1.7