Bentuk Penelitian Jenis Data Jenis Bahan Hukum

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang mengacu kepada kaidah-kaidah atau norma-norma hukum yang terdapat dalam perjanjian internasional dan peraturan perundang-undangan nasional yang berhubungan dengan pemberlakuan perjanjian internasional di Indonesia dikaitkan dengan judicial review terhadap Piagam ASEAN di Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Soerjono Soekanto menyatakan penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan. 53 Berdasarkan sudut ilmu yang dipergunakan, penelitian ini merupakan penelitian monodisipliner, artinya penelitian ini hanya didasarkan pada satu disiplin ilmu, 54

2. Jenis Data

yakni ilmu hukum. Jenis data yang digunakan dalam tulisan ini adalah data sekunder. 55 53 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013, hlm.13. 54 Ibid. 55 Menurut Soerjono Soekanto, ciri-ciri umum dari data sekunder antara lain: Data sekunder adalah data yang didapat atau dikumpulkan oleh peneliti dari semua sumber yang sudah ada. Data sekunder bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal penelitian, artikel, dan lain sebagainya. a. Pada umumnya data skeunder dalam keadaan siap terbuat dan dapat dipergunakan dengan segera; b. Baik bentuk maupun isi data sekunder, telah dibentuk dan diisi oleh peneliti- peneliti terdahulu, sehingga peneliti kemudian tidak mempunyai pengawasan terhadap pengumpulan, pengolahan, analisa maupun konstruksi data; dan c. Tidak terbatas oleh waktu maupun tempat. Lihat Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 2007, hlm. 12. Universitas Sumatera Utara

3. Jenis Bahan Hukum

Bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yakni: a. Bahan hukum primer, berupa Piagam ASEAN, Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor: 33PUU-IX2011, Vienna Convention on the Law of Treaties, Deklarasi Bangkok, Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 tentang Pengesahan Charter of the Association of Southeast Asian Nations, dan berbagai perjanjian internasional dan peraturan nasional lainnya yang berkaitan. b. Bahan hukum sekunder berupa buku, artikel, essay, jurnal dan lain sebagainya. c. Bahan hukum tersier yakni bahan-bahan yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus, ensiklopedia, dan lain sabagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data