1. Persetujuan untuk Terikat pada Perjanjian yang Dinyatakan dengan
Penandatanganan
Kesepakatan untuk mengikatkan diri pada perjanjian yang dinyatakan dengan penandatanganan diatur dalam Pasal 12 VCLT 1969, sebagai berikut:
1. The consent of a State to be bound by a treaty is expressed by the signature of its representative when:
a The treaty provides that signature shall have that effect;
b It is otherwise established that the negotiating States were agreed
that signature should have that effect; or c
The intention of the State to give that effect to the signature appears from the full powers of its representative or was expressed during the
negotiation. 2. For the purposes of paragraph 1:
a The initialling of a text constitutes a signature of the treaty when it is
established that the negotiating States so agreed; b The signature ad referendum of a treaty by a representative, if
confirmed by his State, constitutes a full signature of the treaty.
102
Pernyataan suatu negara untuk mengikatkan diri yang dinyatakan dengan penandatanganan pada umumnya dilakukan pada perjanjian yang dari segi
substansinya tergolong sebagai perjanjian yang tidak terlalu penting, tidak mengakibatkan pembentukan kaidah hukum baru, dan lebih bersifat teknis.
Dengan pertimbangan ini, pengikatan diri pada perjanjian cukup dilakukan oleh wakil negara peserta dan dengan penandatanganan oleh wakilnya tersebut maka
perjanjian tersebut telah mengikat negara-negara yang bersangkutan.
103
Suatu negara menyatakan kesepakatannya untuk terikat pada suatu perjanjian melalui penandatanganan wakil-wakilnya dapat ditentukan dalam
perjanjian itu sendiri atau sebaliknya negara-negara yang melakukan perundingan
102
Lihat Pasal 12 Vienna Convention on the Law of Treaties 1969.
103
I Wayan Parthiana, Op.Cit., hlm. 110.
Universitas Sumatera Utara
menyepakati bahwa penandatanganan merupakan pernyataan terikat pada perjanjian tersebut, asalkan hal tersebut sesuai dengan surat kuasa penuh yang
diberikan oleh negara kepada wakilnya. Jika perjanjian tersebut mensyaratkan adanya ratifikasi sebagai pengikatan diri atau surat kuasa penuh dari wakil negara
itu dibuat untuk ratifikasi, maka penandatanganan itu hanya akan berpengaruh pada tahap pertengahan saja dan bukan merupakan pernyataan kesepakatan untuk
terikat pada perjanjian.
104
Pada Pasal 18 VCLT 1969 mengatur tentang konsekuensi bagi negara- negara yang melakukan penandatanganan perjanjian yang bukan merupakan
persetujuan untuk mengikatkan diri pada perjanjian tersebut dan menerima naskah perjanjian berupa kewajiban moral walaupun belum terikat pada perjanjian
untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan maksud dan tujuan perjanjian,
105
a It has signed the treaty or has exchanged instruments constituting the
treaty subject to ratification, acceptance or approval, until it shall have made its intention clear not to become a party to the treaty; or
yang menyatakan: A State is obliged to refrain from acts which would defeat the object and
purpose of a treaty when:
b It has expressed its consent to be bound by the treaty, pending the entry
into force of the treaty and provided that such entry into force is not unduly delayed.
106
104
Sumaryo Suryokusumo, Hukum Perjanjian Internasional, Jakarta: PT Tatanusa, 2008, hlm. 55.
105
Ibid., hlm. 57
106
Lihat Pasal 18 Vienna Convention on the Law of Treaties 1969.
Universitas Sumatera Utara
2. Persetujuan untuk Terikat pada Perjanjian yang dinyatakan dengan