Pengolahan Tanah Pemupukan Pestisida Pemberian air irigasi Penyemaian Penanaman

C. Prosedur Penelitian

1. Cakupan kegiatan :

a. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan dengan prinsip-prinsip menghemat air dengan urutan sebagai berikut : - Penjenuhan : lahan digenangi dengan air sedalam 5 cm dan didiamkan selama 3 hari. - Pembajakan menggunakan singkal dan didiamkan selama 3 hari. - Pemberian air sedalam 3~5 cm, kemudian dilakukan penggaruan. - Pemberian air sedalam 3~5 cm, kemudian dilakukan pengglebegan, pelumpuran, dan perataan.

b. Pemupukan

Pupuk organik terdiri dari kompos campuran kohe dan jerami dengan jumlah 7,5 tonha digunakan hanya untuk perlakuan SRI saja yang diaplikasikan pada saat pengolahan tanah dan MOL 6 yang diaplikasikan selama masa pertumbuhan tanaman. Sedangkan untuk metode konvensional menggunakan pupuk kimia yang dosisnya ditentukan oleh petani.

c. Pestisida

Pengendalian hama menggunakan pestisida nabati yang merupakan campuran 50 helai daun sirsak, 1 helai daun tembakau dapat diganti tembakau dari puntung rokok, 1 buah labu siam, 2 siung bawang putih, dihaluskan dan dicampur dengan 20 liter air. Setelah didiamkan sehari semalam, pestisida nabati dapat langsung digunakan bila ditemukan hama.

d. Pemberian air irigasi

Pemberian air irigasi dilakukan secara intermittent yang diberikan sampai macak-macak pada kondisi jenuh dan kering tanah retak secara bergantian. Fase pengeringan dilakukan pada saat fase vegetatif untuk memacu jumlah anakan. Kelebihan air hujan akan dikendalikan dengan membuka outlet dan membiarkan lahan dalam kondisi macak-macak.

e. Penyemaian

Penyemaian dilakukan dengan menggunakan metode SRI dengan usia benih 10 HSS 7 . Benih dimasukkan kedalam larutan garam yang 6 MOL = Mikro Organisme Lokal yang terbuat dari berbagai bahan lokal sebelumnya dicek dengan telur ditaruh didalamnya sampai mengapung, baru benih dapat dimasukkan, benih yang diambilditanam adalah yang tenggelam.

e. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan menggunakan metode SRI satu bibitlubang, tanam dangkal, saat ditanam akar membentuk huruf L, jarak tanam 30 cm x 30 cm.

f. Penyiangan

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 3 318

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Kajian Strategi Peningkatan Efisiensi Air Irigasi melalui Metode System of Rice Intensification dengan Pendekatan Eksperimental

0 4 98

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 19 165

APLIKASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DENGAN TEKNIK IRIGASI BERSELANG (NGENYATIN) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI PADA SISTEM IRIGASI SUBAK.

0 1 12

PENERAPAN PEMUPUKAN PADA PERTANIAN PADI ORGANIK DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA SUKAKARSA KABUPATEN TASIKMALAYA ipi10849

0 0 8

Kajian Peran Serta Petani Terhadap Penyesuaian Manajemen Irigasi untuk Usaha Tani Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) di Petak Tersier Daerah Irigasi Cirasea, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 1 16