menghasilkan berbagai macam jenis padi akibat seleksi dan pemuliaan yang dilakukan manusia. Perbedaan antara golongan Indica dan Japonica ditunjukkan
pada Tabel 1 Siregar, 1981. Tabel 1. Perbandingan golongan Indica dan Japonica
1. Pertumbuhan Tanaman Padi
Tanaman padi yang ditanam di daerah tropis rata–rata mempunyai umur antara 110~120 hari. Secara umum tanaman padi mempunyai tiga fase
pertumbuhan yaitu fase vegetatif, fase reproduktif, dan fase pamatangan. Masing– masing fase mempunyai waktu yang berbeda–beda sesuai dengan jenis
varietasnya. Hampir semua varietas biasanya mempunyai lama waktu yang tidak sama antara fase vegetatif dan fase reproduktif sedangkan pada masa pematangan
buah hampir semuanya mempunyai lama waktu yang sama. Masa vegetatif tanaman padi kurang lebih antara umur 50~55 hari setelah tanam, pada saat
pembentukan malai sampai dengan pembungaan memiliki waktu kurang lebih 35 hari, sedangkan masa pembungaan sampai dengan pematangan bulir mempunyai
waktu kurang lebih 30 hari. Fase vegetatif sendiri terdiri dari masa vegetatif aktif cepat dan vegetatif
lambat. Vegetatif aktif dimulai pada saat awal mulai tanam sampai dengan pembentukan anakan maksimal. Fase ini ditandai dengan bertambahnya jumlah
anakan dan tinggi tanaman yang semakin banyak. Sedangkan fase vegetatif lambat dimulai dari pembentukan anakan maksimal sampai pembentukan malai.
Parameter Indica
Japonica Lingkar batang
Kecil – sedang Sedang – besar
Warna daun Hijau muda
Hijau tua Ukuran daun
Ciut - sempit Lebar
Bentuk bangun daun kelopak Mendatarsedikit
melengkung Tegak, lurus menjulang
Ukuran butir gabahberas Kecil – sedang
Sedang – besar Daya merumpun
Tinggi Rendah- sedang
Daya hasil Tinggi
Sedang Ketahanan terhadap kekurangan air
Tinggi Rendah
Fase reproduktif atau sering juga disebut fase generatif adalah fase dimana tanaman padi mulai muncul malai sampai terjadinya pembungaan. Secara umum
beberapa varietas padi mengalami fase ini selama ±35 hari, sedangkan fase pemasakan dan pematangan ±30 hari. Bagan fase pertumbuhan tanaman padi
ditunjukkan pada Gambar 1 Vergara, 1979.
Gambar 1. Fase pertumbuhan tanaman padi
2. Struktur Tubuh Tanaman Padi
Seperti pada struktur morfologi tanaman yang lain, tanaman padi juga terdiri atas akar, batang, dan daun. Akar tanaman padi tergolong akar serabut,
terdiri dari akar mahkota dan akar utama Vergara, 1979. Biasanya akar utama akan mati setelah satu bulan setelah semai, sedangkan akar mahkota akan terus
bertambah seiring dengan pertumbuhan tanaman. Akar mahkota akan tumbuh dari tangkai yang paling rendah, dan selanjutnya tanaman padi akan disokong
kebutuhan haranya oleh akar mahkota. Tanaman padi adalah tanaman yang bersifat merumpun beranak artinya
dari satu batang bibit dapat membentuk satu rumpun padi yang nantinya akan terdiri dari puluhan batang anakan. Struktur batang tanaman padi adalah beruas–
ruas. Anakan akan tumbuhkeluar dari setiap bukuruas. Pada setiap buku terdapat mata yang berfungsi menghasilkan tunas baru.
tebar tanam
Anakan maks imal
Pembentukan malai Pembungaan
Panen
Fase vegetatif ±55 hari
Fase reproduktif ±35 hari
Fase masak ±30 hari
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik meskipun dalam kondisi yang tergenang air karena tanaman padi memiliki kemampuan untuk mengoksidasi
daerah perakarannya. Hal ini disebababkan oleh jaringan aerenchim yang dapat mendifusi oksigen ke daerah perakaran. Oksigen dari daun dialirkan melalui
proses difusi ke bagian akar dan batang melalui korteks. Kondisi ini juga sangat dipengaruhi oleh keadaan akar tanaman. Akar yang baik dapat menyerap unsur-
unsur hara, sehingga pemenuhan kebutuhan haranya tetap terpenuhi. Perkembangan akar tergantung pada lingkungan dimana tanaman padi tumbuh.
Lingkungan dapat terjadi pada kondisi aerobik maupun anaerobik. Kondisi aerobik seperti terjadi pada penanaman padi gogo, dimana lahan dibiarkan kering
tidak tergenang. Pada kondisi aerobik panjang akar dapat mencapai 1 m Kawata et al,1964 dalam Yoshida, 1981. Sedangkan kondisi anaerobik seperti
terjadi pada kebanyakan penanaman padi sawah dimana lahan sering digenang. Pada kondisi seperti ini panjang akar tidak lebih dari 40 cm. Gambar 2
menunjukkan potongan melintang akar tanaman padi di daerah dataran rendah pada kondisi tergenang dan tidak tergenang Yoshida,1981.
a b
Gambar 2. Potongan melintang akar tanaman padi pada dataran rendah a. Kondisi tak tergenang ; b. Kondisi tergenang
Dari Gambar 2, akan terlihat jelas perbedaan antara akar yang digenang dengan akar yang tidak digenang. Pada akar yang tergenang, susunan sel–sel tidak
teratur dan aerasi yang berlangsung di daerah perakaran tidak berjalan dengan baik sehingga banyak sel–sel yang rusak atau mati. Hal ini berbeda dengan akar
yang tidak tergenang, hampir semua sel–selnya tersusun dengan baik tidak ada sel yang rusak atau mati. Struktur morfologi daun padi hampir sama dengan daun
pada tanaman rumput–rumputan, namun pada daun padi ada beberapa bagian yang tidak dimiliki oleh tanaman rumput–rumputan. Secara umum daun padi
terdiri dari daun pisau, ligule, auricle, kerah daun, dasar daun pisau, dan pelindung daun Vergara, 1979.
3. Beras Organik