Penyiangan Pengamatan Pengukuran Perhitungan Performansi tanaman Produktivitas tanaman Analisis usahatani Pengamatan OPT Analisa tanah awal

sebelumnya dicek dengan telur ditaruh didalamnya sampai mengapung, baru benih dapat dimasukkan, benih yang diambilditanam adalah yang tenggelam.

e. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan menggunakan metode SRI satu bibitlubang, tanam dangkal, saat ditanam akar membentuk huruf L, jarak tanam 30 cm x 30 cm.

f. Penyiangan

Penyiangan dilakukan sebanyak 3~4 kali, yaitu pada 10, 20, 30, dan 40 HST.

g. Pengamatan

Pengamatan serta perhitungan kebutuhan air irigasi rutin dilakukan pada fase berikut : a Pengolahan tanah, b Fase vegetatif pertumbuhan usia 1~40 HST 8 , c Fase reproduktif pembungaan usia 41~75 HST, d Fase pematangan pengisian bulir 7~10 HSP 9 , e Panen.

i. Pengukuran

Pengukuran perkolasi dan evapotranspirasi dilakukan dengan pemasangan lysimeter terbuka, dan perkolasimeter diameter 8 inchi. Sedangkan pengukuran air irigasi menggunakan flowmeter.

j. Perhitungan

Perhitungan ETo dilakukan dengan menggunakan metode Penman- Monteith sesuai dengan data iklim setempat serta referensi dari tempat yang terdekat dari penelitian.

k. Performansi tanaman

Performansi pertumbuhan tanaman meliputi : a Tinggi tanaman, b Jumlah malai, c Jumlah anakan, d Panjang akar.

l. Produktivitas tanaman

Produktivitas tanaman meliputi : a Berat 100 butir GKP, b Berat GKPubinan, c Berat GKPmalai, d Berat GKP petakan, e Berat GKP isimalai, f Kadar air GKP wet basis. 7 HSS = Hari Setelah Semai 8 HST = Hari Setelah Tanam 9 HSP = Hari Sebelum Panen

m. Analisis usahatani

Analisis usahatani meliputi : a Kebutuhan hari orang kerja, b Kebutuhan saprodi, c Hasil produksi, d Perhitungan RC.

n. Pengamatan OPT

11 dan biologi dilakukan setiap dua minggu Pengamatan OPT dan biologi tanaman meliputi intensitas serangan hama seperti walang sangit, penggerek batang, belalang, dll, serta jumlah musuh hama alami seperti laba-laba, kukuyaan. Disamping itu jumlah cacing juga diamati untuk melihat tingkat kesuburan tanah.

o. Analisa tanah awal

Analisa contoh tanah awal dilakukan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia tanahnya. Untuk analisa tersebut diperlukan contoh tanah utuh dan tidak utuh. Contoh tanah utuh diambil dengan menggunakan core sampler dari lima titik pengambilan. Tanah tersebut diambil dari kedalaman 0~10 cm dan 10~20 cm. Contoh tanah tersebut digunakan untuk analisa fisik tanah, yaitu bobot isi, ruang pori total, jumlah pori drainase, sifat retensi tanah pF 1; 2; 2,54; dan 4,2 dan permeabilitas tanahnya. Pengambilan contoh tanah tidak utuh dilakukan secara komposit dari lima titik, dari tiap titik masing-masing diambil sebanyak 1 kg. Pengambilan contoh tanah tidak utuh digunakan untuk analisis tekstur, N- total, C-organik, pH H 2 O, Kandungan P 2 O 5 total HCl 25, kandungan K 2 O total HCl 25 dan Kapasitas Tukar Kation KTK, Kejenuhan Basa KB. Analisa kadar air setiap sebelum dan sesudah pemberian air irigasi dengan menggunakan metode volumetrik. Contoh tanah diambil dari kedalaman 10 cm, dan 20 cm.

2. Rancangan Percobaan

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 3 318

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Kajian Strategi Peningkatan Efisiensi Air Irigasi melalui Metode System of Rice Intensification dengan Pendekatan Eksperimental

0 4 98

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 19 165

APLIKASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DENGAN TEKNIK IRIGASI BERSELANG (NGENYATIN) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI PADA SISTEM IRIGASI SUBAK.

0 1 12

PENERAPAN PEMUPUKAN PADA PERTANIAN PADI ORGANIK DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA SUKAKARSA KABUPATEN TASIKMALAYA ipi10849

0 0 8

Kajian Peran Serta Petani Terhadap Penyesuaian Manajemen Irigasi untuk Usaha Tani Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) di Petak Tersier Daerah Irigasi Cirasea, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 1 16