Cara penggunaan : Sebelum dipakai biasanya ditambah gula merah 2,5 kg, sedangkan
untuk dosis penyemprotan dapat dilihat di semprot MOL.
c. MOL limbah sayuran sampah pasar kol, cesin, vetsay : Cara
pembuatannya adalah limbah sayuran 77 kg ditambah garam 4 kg dan 10 lt air beras serta gula 4 kg dihaluskan menjadi satu kemudian
dimasukkan kedalam drum Gambar 4 dan diaduk. Dosis penggunaannya dapat dilihat di semprot mol. Cara penyusunannya
adalah di setiap ketebalan 20 cm sayuran yang sudah diiris kecil-kecil ditaburkan garam dan pada lapisan terakhir ditambahkan air beras.
Gambar 4. Proses pembuatan MOL
2. Pembuatan Kompos
Kompos dibuat sebagai pupuk organik pada budidaya SRI. Pembuatan kompos terbagi dalam tiga bagian :
a. Pembuatan dalam cetakan I 1 m
3
: Susunannya adalah setiap ketebalan 25 cm bahan yang dikomposkan diberi MOL keong. Bahan-bahan yang
digunakan adalah kulit singkong 118 kg kemudian jerami yang sudah dipotong kecil-kecil 53 kg, kohe 153 kg, serta hijauan daun kirinya,
kirinyuh, dan rerumputan 81 kg Gambar 5 a. b. Pembuatan dalam cetakan II 1 m
3
: Susunannya adalah sama setiap ketebalan 25 cm diberi mol keong. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan adalah : kulit singkong 149 kg, jerami yang sudah dipotong- potong 90 kg, kohe 50 kg, kemudian ditambah lagi dengan kulit
singkong diatasnya 170 kg Gambar 5 a.
c. Pembuatan dengan cara dihamparkan. Sama halnya seperti pembuatan kompos dalam cetakan, yaitu di setiap lapisan diberi MOL keong.
Bahan-bahan yang digunakan adalah rumput 80 kg, kulit singkong 400 kg, jerami 78 kg, hijauan daun kirinya, kirinyuh 65 kg, kulit singkong
lagi 21 kg seperti Gambar 5 b.
a b
Gambar 5. Proses pembuatan kompos Proses pengomposan harus selalu dijaga tingkat kelembaban dan suhunya,
selain itu juga harus diberi sirkulasi udara agar mikroba yang bekerja di dalamnya tidak mati. Kompos juga diletakkan di bawah saung untuk menghindari sinar
matahari dan hujan secara langsung.
3. Uji Benih
Uji benih dilakukan untuk menyeleksi benih yang bagus. Benih yang digunakan adalah Varietas Sintanur 1 kg dan Varietas Ciherang 0,4 kg. Seleksi
benih tersebut dilakukan dengan larutan air garam pekat. Indikator kepekatan larutan garam adalah dengan memasukkan telur mentah, apabila telur masih
tenggelam maka ditambah lagi dengan garam sampai telur mengapung. Kemudian gabah yang dipilih dimasukkan kedalam larutan air garam, gabah yang tenggelam
dipakai untuk benih, sedangkan gabah yang mengapung dibuang Gambar 6.
a b
Gambar 6. Uji benih
4. Semai
Media semai menggunakan nampan ukuran biasa. Bahan yang digunakan untuk semai SRI adalah tanah kering dicampur dengan kompos, perbandingannya
adalah 1:1. Setiap hari persemaian disemprot dengan MOL rebung pada usia 5 hari setelah semai Gambar 7 a dan b. Waktu untuk semai sampai pindah
tanam kurang lebih 10 hari untuk benih tidak direndam, tetapi jika benih direndam terlebih dahulu waktu yang dibutuhkan kurang lebih satu minggu.
a b Gambar 7. Persemaian
5. Tebar Kapur