Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan Air Untuk Tanaman

D. Kebutuhan Air Untuk Tanaman

1. Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan Air Irigasi untuk tanaman digambarkan dalam keseimbangan air irigasi di lahan petani yang diwujudkan dalam rumus : Ir = ETc + P – Re + WLR dimana : Ir : kebutuhan air irigasi untuk tanaman padi mmhari; ETc : evapotranspirasi potensial tanaman mmhari; P : perkolasi mmhari; Re : hujan efektif mmhari; WLR Water Layer Replacement : penggantian lapisan air mmhari. Menurut Soemartono et al 1983 dalam Sutikno 1985 menyatakan bahwa kebutuhan air untuk tanaman padi selama masa pertumbuhan rata-rata ±1,4 ltdetha. Sawah yang tanahnya berat, cukup mendapat air ±0,7~1 ltdetha, tetapi untuk tanah yang ringan dan berongga ±6 ltdetha. Menurut Doorenbos dan Pruit 1977 dalam Sutikno 1985 kebutuhan air tanaman dirumuskan sebagai berikut : ETc = ETo x kc dimana : ETc : evapotranspirasi tanaman mmhari; ETo : evaporasi tanaman acuan mmhari 3 , kc : koefisien karakteristik tanaman. Air irigasi yang dialirkan dari sumber air, dalam hal ini dari sungai yang dibelokkan oleh bangunan bendung, sampai lahan petani lewat saluran primer, sekunder, dan tersier serta lewat puluhan bangunan dan pintu air akan mengalami kehilangan air. Kehilangan air ini disebabkan oleh dua hal : a. Kehilangan air karena secara fisik saluran dan bangunan irigasi banyak kebocoran dan penguapan physical losses. b. Kehilangan air karena kesalahan dalam pengelolaan air akibat kelalaian petugas, tidak tepat waktu pengoperasian pintu, kemacetan pintu, alat ukur yang kurang teliti dan lain-lain. Penelitian selama ini menunjukkan bahwa besaran kehilangan air irigasi tersebut adalah 15~22,5 di petak tersier 7,5~12,5 di saluran sekunder 7,5~12,5 di saluran utama Soekrasno et.al., 2007. Kalau diasumsikan kehilangan di petak tersier, saluran sekunder, dan saluran utama masing-masing 20, 10, dan 10, maka efisiensi air irigasi masing-masing 80, 90, dan 90. 3 ETo = Evapotranspirasi dari tanaman rumput berdaun hijau, tinggi sekitar 15 cm, tumbuh sehat, cukup air, dan menutupi tanah dengan sempurna.

2. Manfaat Air Bagi Tanaman

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 3 318

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Kajian Strategi Peningkatan Efisiensi Air Irigasi melalui Metode System of Rice Intensification dengan Pendekatan Eksperimental

0 4 98

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 19 165

APLIKASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DENGAN TEKNIK IRIGASI BERSELANG (NGENYATIN) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI PADA SISTEM IRIGASI SUBAK.

0 1 12

PENERAPAN PEMUPUKAN PADA PERTANIAN PADI ORGANIK DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA SUKAKARSA KABUPATEN TASIKMALAYA ipi10849

0 0 8

Kajian Peran Serta Petani Terhadap Penyesuaian Manajemen Irigasi untuk Usaha Tani Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) di Petak Tersier Daerah Irigasi Cirasea, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 1 16