3. Penanaman
Bibit hasil persemaian selanjutnya dipindahkan ke lahan yang telah diolah. Jarak tanam bibit padi dapat dilakukan pada jarak 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25
cm atau ada juga yang 30 cm x 30 cm tergantung keinginan dan kebiasaan petani. Hal yang perlu diperhatikan pada saat penanaman adalah lamanya waktu
memindahkan bibit dari tempat persemaian ke lahan. Semakin cepat proses pemindahannya maka akan semakin bagus.
4. Pengairan
Kebutuhan air untuk budidaya padi sawah terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah saat pengolahan tanah dan yang kedua adalah saat pertumbuhan
tanaman. Banyak pakar berpendapat bahwa pemakaian air untuk budidaya padi sawah yang dilakukan petani saat ini tidak efektif dan efisien. Banyak petani
beranggapan bahwa untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi padi yang baik dapat dicapai dengan penggenangan air secara terus-menerus. Pemberian air
ini tampak pada pengaliran air dari petakan sawah yang satu ke petakan sawah yang lain. Kondisi seperti itu menyebabkan kecenderungan penggunaan air secara
berlebihan oleh petani yang dekat dengan sumber air. Sebaliknya, petani yang memiliki sawah jauh dari sumber air cenderung kekurangan air. Selain itu,
perjalanan air tidak akan selalu utuh antara jumlah yang keluar dari sumber air dengan yang diterima. Misalnya, air yang diterima oleh petani hilir tidak sama
dengan yang diterima oleh petani hulu. Kehilangan jumlah air dapat disebabkan oleh proses perkolasi, transpirasi, dan evaporasi.
5 . Pemupukan
Pemupukan merupakan bagian yang penting dalam budidaya padi sawah. Pemupukan mempunyai arti menambah bahan–bahan kimia tertentu alami
ataupun buatan ke dalam tanah dengan maksud untuk memperbaiki kesuburan tanah Hardjowigeno, 2003. Pemupukan dilakukan apabila ketersediaan unsur
hara tidak mencukupi untuk pertumbuhan tanaman padi secara optimal. Setiap tanaman memerlukan unsur hara dalam pertumbuhannya agar dapat
tumbuh dengan optimal. Pemenuhan kebutuhan tersebut dapat diambil dari tanah. Tetapi tidak semua jenis tanah dapat menyediakan zat hara yang dibutuhakan oleh
tanaman dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu salah satu cara untuk
memenuhinya adalah dilakukan pemupukan. Menurut Utomo dan Nazaruddin 1996 pupuk diberikan 2 kali selama satu musim tanam. Pemupukan pertama
diberikan pada umur 2~3 minggu setelah tanam, pemupukan kedua diberikan pada umur 6~7 minggu setelah tanam. Pupuk yang diberikan harus memenuhi
kriteria zat hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tanaman padi membutuhkan zat hara yang utama adalah Nitrogen, Posfor, dan Kalium Siregar, 1981. Nitrogen
berfungsi untuk pembentukan protein, menghijaukan daun, merangsang pertumbuhan dan pembentukan anakan. Posfor berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan akar, pembentukan anakan, merangsang pembungaan, dan pembentukan protein. Kalium berfungsi untuk pembentukan protein dan selulosa.
Kebutuhan unsur–unsur hara tersebut dapat dipenuhi melalui penggunaan pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik dapat berupa kompos maupun kohe
1
secara langsung sedangkan pupuk anorganik merupakan pupuk kimia buatan yang sengaja dibuat oleh manusia yang kandungannya biasanya dinyatakan dalam
persen N, P
2
O
5
, K
2
O. Ketersediaan unsur-unsur hara tersebut dalam tanah harus dapat dipertahankan, karena akan ada sejumlah zat tertentu yang hilang baik yang
telah diserap oleh tanaman maupun hilang karena terangkut saat panen Siregar, 1981.
Tabel 2. Unsur hara yang hilang akibat panen per hektar
Jumlah zat hara yang terangkut kg Hasil
N P
2
O
5
K
2
O 25 Kw GKG
2
23 12 12 50 Kw jerami
22 11
50 Total jumlah hara yang terangkut
45 22
62
Dari Tabel 2 dapat terlihat bahwa setiap kali panen, unsur hara yang terangkut dari dalam tanah sebanyak 45 kg N, 23 kg P
2
O
5
, dan 62 kg K
2
O. Jika proses ini berlangsung secara terus-menerus maka suatu saat persediaan unsur
hara dalam tanah akan habis. Dari ketiga zat hara tersebut yang mutlak harus dikembalikan lagi ke tanah adalah unsur N dan P sedangkan K dapat diperoleh
dari air irigasi dan jerami yang tertinggal di dalam tanah sehingga ketika musim tanam tiba unsur K yang diberikan berupa pupuk kimia dosisnya relatif kecil.
1
Kohe singkatan dari kotoran hewan
2
GKG = Gabah Kering Giling kadar air 14 basis kering
6. Penyiangan