Semprot MOL Penanggulangan Hama dan Penyakit

diberi genangan sekitar 1~2 cm untuk mempermudah operasi alat. Pernah diujicobakan penyiangan yang keempat menggunakan Power Weeder akan tetapi masih terdapat beberapa kelemahan. Ada beberapa saran dari petani untuk perbaikan Power Weeder kedepannya, agar dapat tetap berfungsi untuk keseluruhan penyiangan. Diantaranya adalah pada sisi bagian depan diberi penyibak batang padi seperti perahu agar menghindari batang terpotong oleh cakar selain itu pula untuk mempermudah pengopersiannya supaya tidak berat maka bagian depan seharusnya diberi roda. Gambar penyiangan menggunakan landak dan Power Weeder disajikan pada Gambar 10 a dan b. a b Gambar 10. a Penyiangan menggunakan gasroklandak b Penyiangan menggunakan Power Weeder

9. Semprot MOL

Semprot MOL untuk pertumbuhan Gambar 11, MOL yang digunakan adalah MOL rebung dan sayuran. Semprot MOL dilakukan sebanyak 4 kali dan dilakukan 2~3 hari setelah penggasrokan. Adapun rinciannya sebagai berikut 14 : untuk semprot mol yang pertama dosis perbandingan antara mol dengan air adalah 0,4 lt : 14 lt selanjunya untuk semprot yang ke dua dan seterusnya adalah 0,8 lt: 14 lt; 1,2 lt : 14 lt; dan 1,5 lt : 14 lt. Semprot MOL untuk petak SRI diatur Ciherang juga dilakukan menggunakan MOLsayuran 15 yaitu setelah penggasrokan yang ke tiga dengan dosis perbandingan antara mol dengan air adalah 1: 8. 14 Volume tangki sprayer adalah 14 liter 15 MOL sayuran berbentuk seperti bubur jadi tidak dapat menggunakan sprayer Gambar 11. Penyemprotan MOL

10. Penanggulangan Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dilakukan secara PHT, yaitu dengan mengelola unsur agroekosistem sebagai alat pengendali hama dan penyakit tanaman. Pada prinsipnya budidaya padi dengan SRI adalah salah satu upaya untuk mengendalikan agroekosistem termasuk pengendalian hama, sehingga unsur- unsur ekosistem dari mulai tanah, air, dan tanaman serta unsur biotik lainya tersusun menjadi kekuatan yang saling berintegrasi satu sama lain saling berinteraksi sebagai mana layaknya daur aliran energi dan terjadinya siklus nutrisi. Pengendalian hama seharusnya menggunakan pestisida alami agar populasi hama dapat ditekan namun keberlanjutan ekosistemnya tetap dapat dipertahankan. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membantu agar populasi capung sebagai musuh alami di petakan sawah tetap berada dan aktif maka diberi ajir berfungsi sebagai terminal sehingga terhindar dari perlakuan penyemprotan baik dengan pestisida alami apalagi dengan pestisida sintetis. Pendekatan PHT diharapkan supaya daur energi dapat berjalan dengan baik sehingga keberadaan MHA tidak hanya tergantung pada keberadaan hama, tetapi makanan MHA akan tersedia dari serangga-serangga lain, misalnya dari golongan Chyromidae. Hama dalam batas populasi rendah sebenarnya berfungsi sebagai makanan MHA, dari berbagai pengalaman misalnya hama Wereng Batang Coklat jika disemprot saat populasi rendah maka akan terjadi perkembangan populasi dengan pesat, karena musuh hama alaminya juga ikut terbunuh. Contoh hama dan penyakit yang ditemui di lapangan disajikan pada Gambar 12. a b c Gambar 12 . a Walang Sangit; b Hama Putih; c Ulat Penggerek Batang

11. Pengamatan Biologi

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Motivasi petani dalam menerapkan metode SRI (System of Rice Intensification): studi kasus di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya

0 10 118

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 3 318

Analisis Pendapatan Usahatani Padi Organik Metode SRI (System of Rice Intensification) Studi Kasus Desa Cipeuyeum, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat

2 21 241

Kajian Strategi Peningkatan Efisiensi Air Irigasi melalui Metode System of Rice Intensification dengan Pendekatan Eksperimental

0 4 98

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Peningkatan Efisiensi Irigasi Melalui Budidaya Padi Metode System OJ Rice Intensification (SRI)

0 19 165

APLIKASI SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DENGAN TEKNIK IRIGASI BERSELANG (NGENYATIN) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI PADA SISTEM IRIGASI SUBAK.

0 1 12

PENERAPAN PEMUPUKAN PADA PERTANIAN PADI ORGANIK DENGAN METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION (SRI) DI DESA SUKAKARSA KABUPATEN TASIKMALAYA ipi10849

0 0 8

Kajian Peran Serta Petani Terhadap Penyesuaian Manajemen Irigasi untuk Usaha Tani Padi Metode SRI (System of Rice Intensification) di Petak Tersier Daerah Irigasi Cirasea, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

0 1 16