572 mm, 758 mm, dan 592 mm. Sedangkan untuk konsumsi tanpa olah tanah adalah 381 mm, 422 mm, 605 mm, dan 486 mm. Pada panen ubinan hasil yang
diperoleh secara berturut-turut untuk SRI diatur Varietas Sintanur, SRI petani Varietas Sintanur, konvensional Varietas Sintanur, SRI diatur Varietas Ciherang
adalah 53 Kw GKGha, 44 Kw GKGha, 87 Kw GKGha, dan 50 Kw GKGha. Jika dilihat dari hasil rerata panen ubinan ton GKGha pada petak penelitian,
panen untuk konvensional masih lebih tinggi dari pada SRI tetapi rerata konsumsi airnya juga lebih tinggi dari pada SRI.
J. Pengamatan Pascapanen
Analisis komponen hasil tentang pascapanen dilakukan dengan cara penghitungan sampel tanaman melalui laboratorium. Hasil rata-rata untuk
masing-masing perlakuan selengkapnya disajikan pada Tabel 11. Tabel 14. Analisis komponen hasil
Perlakuan No.
Parameter A B C D
1 Panjang Malai
cm 20,2
19,1 24,3
14,5 2
Jumlah malai per rumpun 20,2 19,2 27,9 24,6
3 Jumlah gabah per rumpun
1935,8 1809,6 3063,0 1946,6 4
Jumlah gabah per malai 98,8 97,8 111,4 112,8
5 Jumlah gabah isi per malai
80,8 86,2 94,9 95,1 6
gabah isi per malai 82,0 88,4 85,2 85,0
7 Jumlah gabah hampa per malai
18,0 11,6 16,5 17,7 8
gabah hampa per malai 18,0 11,6 14,8 15,0
9 Bobot 1000 butir GKP gr
26,7 26,9 26,1 27,8 10
Bobot 1000 butir GKG gr 23,5 24,5 24,7 24,9
11 Kepadatan malai blrcm
4,1 4,3 4,7 4,9 12
Bobot kering jerami gr 41,6 39,8 59,1 44,3
13 Bobot kering akar gr
16,0 16,3 48,9 20,7 14
Panjang akar maksimum cm 18,4 17,5 16,6 19,3
15 Derajat putih beras
39,8 43,9 46,5 44,1 16
Rendemen beras 67,4 63,6 66,7 70,0
Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa dari panjang malai, jumlah malai per rumpun pada metode konvensional mempunyai panjang malai dan jumlah malai
yang lebih tinggi dari pada SRI begitu pula jumlah gabahnya. Disamping itu persen gabah isi per malai untuk konvensional juga masih lebih tinggi dari pada
SRI. Berat 1000 butir GKP untuk rerata SRI masih lebih tinggi dari pada konvensional, akan tetapi setelah dikonversi menjadi GKG, berat rerata SRI
dengan konvensional hampir sama, hal ini dipengaruhi oleh faktor kadar air pada saat pemanenan. Kadar air saat panen pada petak SRI masih lebih tiggi dari pada
konvensional.
K. Analisis Usahatani
Perhitungan rasio antara pendapatan dengan pengeluaran RC untuk SRI maupun konvensional dihitung berdasarkan modal sendiri yaitu mengenai
pengadaan pupuk organik dan MOL untuk budidaya SRI. Sedangkan pupuk kimia dan pestisida untuk konvensional juga dianalisis menggunakan modal sendiri.
Sewa lahan di lokasi penelitian pada umumnya adalah 3 kgbata GKP per MT. Perlakuan air pada petak konvensional dilakukan seperti petak SRI genangan
macak-macak sehingga penyiangannya pun sama yaitu sebanyak empat kali. Tingkat produksi menggunakan angka nyata rerata pada panen di petak penelitian
yaitu 4,4 ton GKGha untuk SRI dan 6,2 ton GKGha untuk konvensional. Tabel analisis usahatani di petak penelitian selengkapnya disajikan pada Tabel 15.
Tabel 15. Analisis usahatani padi sawah dengan luasan 1 ha pada MT
2
Volume Perbandingan Jumlah
Biaya No. Uraian
Pengeluaran Satuan SRI Konv.
Unit Cost SRI Konv.
1 Biaya Tetap
Rpsatuan Rp
Rp a
Pajak Lahan PBB m
2
10.000 10.000
7 70.000 70.000
b Iuran P3A Mitra Cai
kg 70
70 1.250
87.500 87.500
c Pancen Desa
tahun 0,5
0,5 140.000
70.000 140.000
d Sewa Lahan
ha 1
1 4.200.000 4.200.000 4.200.000
Total Biaya Tetap 4.427.500
4.427.500
2 Biaya Variabel
2.1 Pegolahan Tanah
a Traktor bata
700 700
1000 700.000 700.000
b Tenaga Buruh
HOKL 21
21 15.000
315.000 315.000 2.2 Tanam
HOKP 28
28 10.000
280.000 280.000
2.3 Penyiangan HOKP
120 120
10.000 1.200.000 1.200.000
2.4 Pestisida kaleng
9 15.000
135.000 2.5 Pemupukan
HOKL 14
28 15.000
210.000 420.000
2.6 Penyemprotan MOL HOKL
28 15.000
420.000 2.7 Semprot
Pestisida HOKL
14 15.000
210.000
Jumlah 3.125.000
3.260.000
3 Sarana Produksi
3.1 Benih Padi
kg 7
15 3000
21.000 45.000
3.2 Pupuk Organik
kg 5.000
400 2.000.000
3.3 Pupuk Kimia
kg 1200
1000 1.200.000
3.4 MOL lt
42 2000
84.000
Jumlah 2.105.000
1.245.000 Total
Biaya 9.657.500 8.932.500
4 Penerimaan :
4.1 Produksi Ton
GKG 4,4 6,2
3000 13.200.000 18.600.000
Keuntungan Rpha
3.542.500 9.667.500 RC
1,37 2,08
Dari hasil analisis usahatani pada Tabel 15 dapat disimpulkan bahwa dengan modal sendiri perbandingan RC pada musim tanam yang pertama ini untuk SRI
masih layak untuk dikerjakan yaitu 1,37 kendati masih lebih rendah dari konvensional yang mempunyai RC 2,08.
V. KESIMPULAN DAN SARAN