2.2.2 Menulis Naskah Drama Satu Babak
Menurut Enre 1988:12, menulis merupakan kegiatan mengomunikasikan ide-ide dan informasi seperti yang terdapat dalam tulisan bersangkutan
berdasarkan pengalaman pribadi dan keahlian khusus yang dimiliki Sambodja 2007:98 berpendapat bahwa menulis naskah drama
merupakan upaya untuk mengkomunikasikan sesuatu, mencakup ekspresi dari suatu pengalaman, sikap atau tanggapan atas suatu persoalan manusia dalam
kurun waktu tertentu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa menulis naskah drama satu
babak adalah proses menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan naskah drama satu babak.
2.2.2.1 Kaidah Penulisan Naskah Drama Satu Babak
Kaidah penulisan naskah drama menurut Hariningsih, dkk. 2008 adalah sebagai berikut:
a. Kalimat dialog tidak menggunakan tanda petik “…..” b. Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog
Aman dan Amat : Selamat pagi …. Ningsih : Saudara Aman ….
Aman : kaget Lo …. Model lain penulisan ialah nama tokoh ditulis di atas dialog.
Aman dan Amat: Selamat pagi ….
Ningsih: Saudara Aman ….
c. Petunjuk teknis keterangan ditulis dengan huruf yang berbeda atau
dengan huruf kapital. Petunjuk teknis ini boleh diletakkan pada awal, tengah, atau akhir dialog.
Maryati dan Sutopo 2008 menyatakan bahwa beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis naskah drama adalah sebagai berikut:
a. Deskripsi tokoh secara rinci
Pada awal naskah harus dijelaskan siapa saja tokoh yang terlibat dalam cerita dan bagaimana pelukisan kondisi tiap-tiap tokoh.
b. Gambaran pentas dengan kelengkapannya
Pada setiap awal adegan harus dilukiskan penggambaran panggung sebagai latar tempat dan situasi. Penggambaran panggung akan menjadi pedoman bagi penata
panggung dalam mempersiapkan peralatan di atas panggung. c.
Petunjuk ekspresi Petunjuk ekspresi akan dijadikan pedoman bagi pemain dalam melakukan adegan,
mengucapkan dialog, dan melakukan blocking. Menurut Hasanuddin 1996:74 dalam penulisaan teks drama ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: a.
Prolog keterangan penjelas yang disampaikan sebelum suatu pertunjukan atau pementasan dimulai ditulis tanpa nama pemeran.
b. Setiap dialog dalam pergantian peran, nama pelakunya ditulis dengan jelas
c. Tanda baca ditulis secara tepat
d. Huruf kapital ditulis sesuai penggunaannya
e. Petunjuk pementasan ditulis dalam tanda kurung atau dapat ditulis dengan
hururf miring f.
Memberi judul pada teks drama yang telah ditulis
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kaidah penulisan naskah drama satu babak adalah dialog tanpa tanda petik, penulisan
nama tokoh dan dialog sejajar atau dialog di bawah nama tokoh, penulisan petunjuk teknis ditulis dalam tanda kurung, tanda baca ditulis secara tepat, dan
huruf kapital ditulis sesuai penggunaannya
2.2.2.2 Langkah-Langkah Menulis Naskah Drama Satu Babak