nilai KKM yang ditentukan yakni sebesar 75. Oleh karena itu, tidak perlu dilakukan pembelajaran siklus selanjutnya.
4.1.2.3 Hasil Nontes Siklus II
Hasil nontes pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik memuat kerangka tulisan pada siklus II diperoleh melalui observasi, jurnal
siswa, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto. Berikut paparan lengkapnya.
4.1.2.3.1 Observasi
Observasi diakukan selama pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik.
Tujuannya adalah mengetahui sikap positif dan negatif siswa, serta respon siswa selama pembelajaran. Perilaku yang diamati dalam penelitian ini adalah perilaku
positif dan negatif.
Tabel 20 Hasil Observasi Siklus II
No. Aspek yang
diamati Frekuensi Persentase
Perilaku positif
1. Siswa antusias saat mendengarkan penjelasan guru
38 100 2.
Siswa senang dengan media yang digunakan 38 100
3. Siswa bersungguh-sungguh
dalam menulis
naskah drama 38 100
4. Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
38 100
Perilaku negatif
1. Siswa mengantuk
- 2.
Siswa ramai sendiri saat guru menjelaskan -
3. Siswa mondar-mandir di dalam kelas
- 4.
Siswa mencontek pekerjaan teman 1
2,63 5.
Siswa sering izin keluar kelas -
Berdasarkan tabel 20 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menunjukkan keantusiasan dalam mendengarkan penjelasan guru adalah sebanyak
38 orang atau 100. Semua siswa senang terhadap media yang digunakan guru. Siswa yang bersungguh-sungguh dalam menulis naskah drama sebanyak 38 orang
atau 100, sedangkan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran adalah 38 anak atau 100. Dengan demikian, semua siswa menunjukkan sikap positif dalam
mengikuti pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik.
Data hasil observasi juga menunjukkan adanya siswa yang masih berperilaku negatif. Perilaku negatif yang dijumpai adalah 1 siswa mencontek
pekerjaan teman. Pembelajaran menulis naskah drama satu babak pada siklus II sangat menarik dan menyenangkan sehingga tidak ditemukan siswa mengantuk,
ramai sendiri saat guru menjelaskan, mondar-mandir di dalam kelas, maupun siswa yang sering izin keluar kelas.
4.1.2.3.2 Jurnal Siswa
Jurnal siswa digunakan untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada saat proses pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik
membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Jurnal siswa memuat
tentang 1 pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berasarkan media komik, 2
kesulitan yang dialami oleh siswa saat mengikuti pembelajaran menulis naskah drama satu babak, 3 pendapat siswa mengenai media yang digunakan dalam
pembelajaran menulis naskah drama, 4 hal-hal yang ingin disampaikan oleh siswa terkait dengan pembelajaran menulis naskah drama satu babak.
Berdasarkan jurnal siswa dapat diketahui bahwa semua siswa merasa senang dan terbantu saat pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan
teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Hasil analisis jurnal siswa juga menunjukkan hanya 2 siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis
naskah drama satu babak yakni dalam menyusun dialog. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa media komik sangat bagus dan menarik digunakan untuk
membantu proses pembelajaran menulis menulis naskah drama satu babak karena mereka dapat dengan mudah menemuan konflik sehingga lebih mudah untuk
memancing ide kreatif mereka. Selain itu, teknik yang digunakan juga sangat membantu dalam menyusun naskah drama satu babak karena dapat
menyederhanakan cerita komik yang panjang. Selain itu, ada yang menyarankan supaya pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat
kerangka tulisan berdasarkan media komik supaya dilanjutkan kepada adik kelas mereka.
4.1.2.3.3 Jurnal Guru