mencontek pekerjaan teman, dan sering izin keluar kelas dengan alasan ke kamar mandi. Selain itu, hasil karya siswa menunjukkan masih banyak yang belum
memenuhi KKM karena hampir semua naskah drama siswa bukan merupakan naskah drama satu babak, tetapi naskah drama lebih dari satu babak.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa dapat diketahui bahwa siswa kurang antusias dengan pembelajaran menulis naskah drama satu babak
karena mereka bosan dengan cara mengajar guru mereka dan mereka sulit menuangkan ide mereka ke dalam bentuk naskah drama satu babak.
3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I
3.1.1.1 Perencanaan
Tahap perencanaan ini merupakan tindakan persiapan sebagai upaya untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis naskah drama satu
babak. Langkah-langkah yang dilakukan adalah 1 menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP sesuai untuk pembelajaran menulis naskah
drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik; 2 membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar
observasi, lembar wawancara, lembar jurnal, dan dokumentasi yang berupa foto untuk memperoleh data nontes; dan 3 menyiapkan contoh komik, kerangka
tulisan, dan naskah drama.
3.1.1.2 Tindakan
Tindakan yang akan dilakukan penulis secara garis besar adalah menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan
media komik. Tindakan terbagi atas tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Pada kegiatan awal, kali pertama guru mengondisikan siswa agar siap belajar, guru melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pelajaran yang
akan dipelajari dengan pengalaman yang dimiliki siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi pokok yang akan dipelajari saat
itu. Kegiatan awal dilanjutkan pada kegiatan inti dengan rincian kegiatan
sebagai berikut. Kali pertama, siswa memperhatikan materi tentang naskah drama yang ditayangkan melalui LCD. Kemudian, siswa berkelompok 3-4 siswa dengan
anggota yang tempat duduknya paling berdekatan. Selanjutnya, guru membagikan contoh kerangka tulisancerita drama, media komik, dan naskah drama yang
dibuat dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik pada tiap-tiap kelompok. Setelah itu, siswa mengidentifikasi kerangka tulisan, media
komik, dan naskah drama untuk mengetahui kaidah penulisan naskah drama yang benar. Sementara itu, guru membimbing siswa selama berdiskusi. Kemudian,
siswa perwakilan setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang cara menulis naskah drama dan kaidah penulisan naskah drama yang benar.
Setelah itu, guru membahas secara klasikal tentang hasil diskusi siswa. Kemudian, siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara menulis naskah drama
dengan memerhatikan kaidah penulisan naskah drama dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik yang telah dibagikan. Selanjutnya,
guru membagikan media komik berjudul “Minuman Keras” pada setiap
kelompok. Kemudian, setiap kelompok mengidentifikasi konflik dalam komik dilanjutkan setiap siswa membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik.
Setelah itu, perwakilan siswa menempelkan hasil kerangka tulisannya di papan tulis. Sedangkan siswa lain mengunjungi hasil kerangka tulisan temannya secara
bergantian dan memberi bintang. Kemudian, siswa mengumpulkan hasil kerja mereka kepada guru.
Kegiatan penutup diisi dengan rincian kegiatan sebagai berikut. Kali pertama, siswa dibantu guru membuat simpulan tentang materi pembelajaran yang
telah dipelajari. Kemudian, siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah diikuti. Setelah itu, guru memberikan kegiatan tindak lanjut berupa
mempelajari kembali materi yang diajarkan hari ini. Proses pembelajaran menulis naskah drama satu babak pertemuan kedua
difokuskan pada kegiatan siswa menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka tulisan yang dibuat pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan awal pada pertemuan kedua ini juga didominasi oleh guru dengan runtutan kegiatan sebagai berikut. Kali pertama, guru mengkondisikan
siswa dengan cara mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa. Kemudian, guru melakukan apersepsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa
mengenai materi yan telah diajarkan. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu siswa mampu menulis naskah drama satu
babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik dilanjut dengan menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dipelajari
Kegiatan inti diawali dengan guru membahas hasil membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik pada pertemuan sebelumnya. Kemudian, guru
menjelaskan kesalahan dan kekurangan dalam membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya, siswa secara
individu menulis naskah drama satu babak berdasarkan kerangka tulisan yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya. Sementara itu, guru membimbing siswa
yang masih mengalami kesulitan dalam menulis naskah drama. Kemudian, mereka saling bertukar naskah drama untuk disunting. Selanjutnya, perwakilan
siswa menempelkan hasil menulis naskah drama yang telah mereka buat di papan tulis. Kemudian, siswa lain saling berkunjung karya naskah drama yang ditempel
dan memberi bintang pada naskah drama yang dinilai paling baik. setelah itu, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.
Kegiatan siswa dan guru pada kegiatan penutup pertemuan kedua siklus I adalah sebagai berikut. Kali pertama, siswa dibantu guru membuat simpulan
tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari. Kemudian, Siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang telah diikuti dengan cara mengisi lembar
jurnal siswa. Selanjutnya, Guru memberikan kegiatan tindak lanjut kegiatan pembelajaran berupa mempelajari kembali materi yang diajarkan hari itu.
3.1.1.3 Observasi