11
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai menulis naskah drama memang sudah cukup banyak dilakukan dengan berbagai teknik, metode, model, media, maupun pendekatan
pembelajaran yang bervarisi. Namun semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah drama. Berikut ini penelitian-
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Berlinger 2000 melakukan penelitian berjudul “Encouraging English
Expression through Script-based Improvisations” menyatakan bahwa “This article describes how students can create an original dramatic production
starting with a kernel situation, scripting the opening lines of each scene and improvising a plot that adds characters until every student is included.”
Maksudnya adalah artikel ini menguraikan bahwa siswa dapat menciptakan sebuah produk drama yang asli dimulai dengan situasi “kernel”, pembukaan
naskah yang tersirat dari setiap tonil dan pementasan sebuah alur yang ditambahi karakter sehingga setiap siswa mengikutinya. Relevansi penelitian yang dilakukan
Berlinger dengan peneliti adalah sama-sama berkaitan dengan naskah drama. Megawati 2007 melakukan penelitian berjudul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Drama Melalui Teknik Latihan Terbimbing Siswa Kelas VIII C SMP N 2 Sragi Pekalongan” membuktikan adanya peningkatan
kemampuan menulis teks drama. Pada prasiklus nilai rata-rata yang diperoleh
siswa sebesar 55,57. Setelah dilakukan pada siklus I nilai rata-rata menjadi 68,16. Adapun pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 76,30.
Relevansi penelitian yang dilakukan Megawati dan penulis terletak pada variabel keterampilan menulis naskah drama. Namun teknik yang digunakan
penulis berbeda dengan teknik yang digunakan Megawati. Megawati menggunakan teknik latihan terbimbing, sedangkan penulis menggunakan teknik
membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Pada tahun berikutnya 2008, Lestari melakukan penelitian berjudul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak dengan Pendekatan SAVI Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 5 Semarang”. Penelitian ini
menunjukkan bahwa pada siklus I siswa hanya memperoleh nilai rata-rata sebesar 69,33 dan meningkat menjadi 77,18 pada siklus II.
Relevansi penelitian yang dilakukan Lestari dengan peneliti terletak pada keterampilan menulis naskah drama. Namun, terdapat perbedaan dalam hal
pendekatan atau pun teknik yang digunakan. Pada penelitian Lestari menggunakan pendekatan SAVI, sedangkan peneliti menggunakan teknik
membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Pada tahun 2009 Lestari juga melakukan penelitian berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Teknik Meneruskan Cerita Dari Komik Strip Siswa Kelas VIII A MTs Subulus Salam Sumberagung Grobogan
Tahun ajaran 20082009”. Penelitin ini menunjukkan bahwa penggunaan teknik meneruskan cerita mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilannya
dalam menulis naskah drama. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
kemampuan siswa pada siklus I yang hanya mencapai 65,03, pada siklus II meningkat sebesar 13,07 20,09 atau menjadi 78,10.
Relevansi penelitian yang dilakukan Lestari dengan peneliti terletak pada keterampilan menulis naskah drama. Akan tetapi, teknik yang digunakan berbeda.
Pada penelitian Lestari menggunakan teknik meneruskan cerita, sedangkan peneliti menggunakan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media
komik. Putriana 2009 juga melakukan penelitian mengenai naskah drama
dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Melalui Model Pembelajaran Koooperatif Tipe CIRC dan Media Kartun Situasi Khayal Untuk
Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Sukoharjo Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran 20082009” menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis naskah
drama melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Hal ini terbukti dengan meningkatnya kemampuan siswa dari siklus I yang mendapat nilai rata-rata 62,9,
kemudian nilai rata-rata pada siklus II meningkat menjadi 82,5. Dengan demikian, pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 36,1 dari siklus I.
Persamaan penelitian yang dilakukan Putriana dengan penulis yaitu sama- sama mengenai menulis naskah drama, sedangkan perbedaannya terdapat pada
pendekatan atau pun teknik dan subjek penelitian. Putriana menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan media kartu situasi khayal dengan subjek
penelitiannya adalah siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Sukoharjo Kabupaten Wonosobo, sedangkan penulis menggunakan teknik membuat kerangka tulisan
berdasarkan media komik dengan subjek penelitian pada siswa kelas VIII B MTs Nuril Huda Tarub Kabupaten Grobogan.
Pada tahun 2009 juga, Hidayanti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi
Sinektik Model Gordon dengan Media Gambar Komik Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Nalumsari Kabupaten Jepara”. Penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan strategi sinektik model gordon dengan media gambar komik dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis naskah drama. Hal ini terbukti
dengan meningkatnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari 63,18 pada siklus I menjadi 70,42 pada siklus II atau meningkat sebesar 7,42 .
Persamaan penelitian yang dilakukan Hidayanti dengan penulis terletak pada variabel keterampilan menulis naskah drama dengan media komik. Adapun
perbedaannya yaitu pada teknik dan strategi yang digunakan. Penelitian yang dilakukan Hidayanti menggunakan strategi sinektik model Gordon, sedangkan
penulis menggunakan teknik membuat kerangka tulisan. Indriyani 2011 melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan
Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Dengan Media Tokoh Wayang Kertas Pada Siswa Kelas
VIII C SMP N 3 Singorojo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan menulis naskah drama satu babak siswa dapat dilakukan
menggunakan keterampilan proses dengan media tokoh wayang kertas. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus
II. Hasil tes siklus I dapat diperoleh skor rata-rata sebesar 73 dalam kategori
cukup. Pada siklus II nilai rata-rata menjadi 79 dalam kategori baik dan melebihi nilai rata-rata klasikal yang ditetapkan yaitu 75. Sehingga dapat dikatakan
peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II sebesar 6 atau naik 5 . Persamaan penelitian yang dilakukan Indriyani dengan peneliti terletak
pada variabel menulis naskah drama. Adapun perbedaannya adalah, Indriyani menggunakan pendekatan proses dengan media wayang kertas, sedangkan peneliti
menggunakan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan dalam pembelajaran
menulis naskah drama dengan menggunakan model, pendekatan, strategi, teknik dan media yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain
kemampuan menulis siswa yang meningkat, perilaku siswa pun meningkat ke hal- hal yang positif karena penggunaan model, pendekatan, strategi, teknik dan media
yang tepat dan variatif dapat menarik minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media
komik belum pernah digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, peneliti tertarik menggunakan teknik dan media tersebut dalam upaya meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis naskah drama satu babak siswa kelas VIII B MTs Nuril Huda Tarub Kabupaten Grobogan.
2.2 Landasan Teoretis