tentang 1 pendapat siswa mengenai pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berasarkan media komik, 2
kesulitan yang dialami oleh siswa saat mengikuti pembelajaran menulis naskah drama satu babak, 3 pendapat siswa mengenai media yang digunakan dalam
pembelajaran menulis naskah drama, 4 hal-hal yang ingin disampaikan oleh siswa terkait dengan pembelajaran menulis naskah drama satu babak.
Berdasarkan jurnal siswa dapat diketahui bahwa semua siswa merasa senang dan terbantu saat pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan
teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Hasil analisis jurnal siswa juga menunjukkan hanya 2 siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis
naskah drama satu babak yakni dalam menyusun dialog. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa media komik sangat bagus dan menarik digunakan untuk
membantu proses pembelajaran menulis menulis naskah drama satu babak karena mereka dapat dengan mudah menemuan konflik sehingga lebih mudah untuk
memancing ide kreatif mereka. Selain itu, teknik yang digunakan juga sangat membantu dalam menyusun naskah drama satu babak karena dapat
menyederhanakan cerita komik yang panjang. Selain itu, ada yang menyarankan supaya pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat
kerangka tulisan berdasarkan media komik supaya dilanjutkan kepada adik kelas mereka.
4.1.2.3.3 Jurnal Guru
Jurnal guru digunakan sebagai pedoman untuk mendeskripsikan beberapa kejadian saat pembelajaran menulis naskah drama satu babak
berlangsung. Pedoman tersebut meliputi 1 keaktifan siswa, 2 gambaran suasana pembelajaran, 3 respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung, 4 pendapat
mengenai teknik dan media yang digunakan. Melalui jurnal guru diketahui bahwa kegiatan pembelajaran menulis
naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik berjalan dengan lancar dan kondusif. Hal ini terlihat hanya terdapat
satu siswa yang berperilaku negatif yakni mencontek pekerjaan teman. Selain itu, siswa sangat aktif dan antusias saat pembelajaran berlangsung. Hal ini terbukti
banyaknya siswa yang antusias bertanya hal-hal yang belum mereka pahami pada saat diskusi kelompok atau pun tugas individu. Mereka juga memberikan respon
positif terhadap media yang digunakan. Hal ini terbukti ketika guru membagikan media komik kepada mereka, mereka sangat antusias dan langsung membaca
komik tersebut meskipun belum ada perintah dari guru. Penggunaan teknik membuat kerangka tulisan dalam pembelajaran menulis naskah drama satu babak
juga sudah tepat. Hal ini terbukti saat guru memberikan tugas membuat kerangka tulisan, mereka mengerjakannya lebih sungguh-sungguh tanpa mencontek
pekerjaan teman mereka. Selain itu, saat menulis naskah drama satu babak, mereka mengerjakan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh. Mereka juga
menyatakan bahwa pembelajaran pada siklus II lebih menyenangkan dan menarik dari pembelajaran sebelumnya.
4.1.2.3.4 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada tiga siswa yang mendapat nilai rendah, sedang, dan tinggi. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Wawancara dilakukan dengan
berpedoman pada pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang dimaksud berisi pertanyaan-pertanyaan yang menggali pengalaman dan komentar siswa saat
pembelajaran menulis naskah drama satu babak. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang menggali pengalaman dalam menulis naskah drama satu babak adalah
pengalaman siswa dalam menulis naskah drama, kesulitan yang dialami, pendapat siswa tentang teknik yang digunakan, dan saran siswa untuk pembelajaran
menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik.
Pada pertanyaan pertama, ketiga siswa yang mendapat nilai rendah, sedang, dan tinggi menyatakan pernah menulis naskah drama. Tapi ketiga
responden memiliki pendapat yang berbeda-beda. Siswa dengan nilai rendah menganggap menulis naskah drama harus banyak jadi melelahkan. Sedangkan
siswa dengan nilai sedang dan tinggi menyatakan bahwa menulis naskah drama dapat digunakan sebagai curahan hati dan ide mereka.
Pada pertanyaan kedua, siswa yang mendapat nilai rendah menyatakan bahwa menulis naskah drama adalah pekerjaan sulit karena dia sulit menyusun
dialog yang tepat dengan karakter tokoh. Siswa yang mempunyai nilai sedang dan tinggi menyatakan bahwa menulis naskah drama satu babak adalah pekerjaan
yang mudah karena dapat menulis naskah drama satu babak dari cerita komik yang dibaca.
Saat ditanya tentang teknik yang digunakan, siswa yang mendapat nilai rendah menjawab masih bingung, terutama saat membuat detail cerita. Sedangkan
siswa yang mendapatkan nilai sedang dan tinggi menyatakan bahwa teknik yang digunakan sudah tepat karena cerita komik terlalu banyak sehingga perlu dibuat
kerangka tulisannya supaya lebih sederhana. Selanjutnya saran yang diajukan siswa sangat beragam. Siswa yang mendapat nilai rendah mengusulkan agar
pembelajaran dilakukan besok lagi dan komiknya berwarna supaya lebih menarik. Sedangkan siswa yang mendapat nilai sedang dan tinggi menyarankan agar
pembelajaran seperti itu dilanjutkan pada adik kelas mereka. Ketiga responden juga kompak menyatakan bahwa mereka senang dengan pembelajaran menulis
naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik.
4.1.2.3.5 Dokumentasi Foto