panjang. Mereka juga ada yang menyarankan seharusnya dalam menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan dibuat kompetisi
supaya lebih semangat.
4.1.1.3.3 Jurnal Guru
Jurnal guru digunakan sebagai pedoman untuk mendeskripsikan beberapa kejadian saat pembelajaran menulis naskah drama satu babak
berlangsung. Pedoman tersebut meliputi 1 keaktifan siswa, 2 gambaran suasana pembelajaran, 3 respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung, 4 pendapat
mengenai teknik dan media yang digunakan. Melalui jurnal guru diketahui bahwa kegiatan pembelajaran menulis
naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik berjalan cukup kondusif. Sebagian besar siswa aktif dalam
mengikuti pembelajaran menulis naskah drama satu babak. Hal ini terbukti pada saat diskusi kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi, terdapat beberapa
siswa yang berani bertanya dan memberikan tanggapan. Selain itu, siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini
terbukti siswa serius saat menulis naskah drama satu babak meskipun terdapat beberapa siswa mencontek pekerjaan teman. Selain itu, siswa sangat antusias saat
berkunjung karya dan memberikan bintang pada naskah drama siswa lain. Mereka juga terlihat sangat senang dengan media komik yang dibagikan
guru. Hal ini terbukti banyak siswa yang langsung membaca komik tersebut sesaat setalah komik dibagikan. Selain itu, sebagian besar siswa terlihat sangat terbantu
dengan teknik yang membuat kerangka tulisan karena sebagian besar siswa merasa bosan jika menulis naskah drama yang panjang seperti dalam cerita
komik. Pada siklus I kegiatan pembelajaran menulis naskah drama satu babak
dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik berjalan cukup lancar dan kondusif. Hampir semua siswa serius mengikuti seluruh
kegiatan pembelajaran, terutama saat menulis naskah drama satu babak. Meskipun terdapat beberapa siswa yang mencontek pekerjaan temannya saat menulis naskah
drama, sering izin keluar, mengantuk, dan ramai sendiri.
4.1.1.3.4 Wawancara
Wawancara dilakukan kepada tiga siswa yang mendapat nilai rendah, sedang, dan tinggi. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa
terhadap pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik. Wawancara dilakukan dengan
berpedoman pada pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang dimaksud berisi pertanyaan-pertanyaan yang menggali pengalaman dan komentar siswa saat
pembelajaran menulis naskah drama satu babak. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang menggali pengalaman dalam menulis naskah drama satu babak adalah
pengalaman siswa dalam menulis naskah drama, kesulitan yang dialami, pendapat siswa tentang teknik yang digunakan, dan saran siswa untuk pembelajaran
menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media komik.
Pada pertanyaan pertama, ketiga siswa yang mendapat nilai rendah, sedang, dan tinggi menyatakan pernah menulis naskah drama. Akan tetapi, ketiga
responden memiliki pendapat yang berbeda-beda pada pertanyaan keduaa tentang pembelajaran yang dilakukan guru mereka. Siswa dengan nilai rendah
menyatakan bahwa menulis naskah drama sangat melelahkan dan membosankan. Hampir sama dengan pendapat siswa dengan nilai rendah, siswa dengan nilai
sedang menyatakan bahwa pembelajaran menulis naskah drama agak sulit dan membosankan. Sedangkan siswa dengan nilai paling tinggi menyatakan bahwa
pembelajaran menulis naskah drama yang diajarkan guru kurang menyenangkan. Pada pertanyaan ketiga, siswa yang mendapat nilai rendah menyatakan
bahwa menulis naskah drama adalah pekerjaan sulit karena mereka bingung untuk mencari ide dan menuangkan ide mereka menjadi naskah drama yang bagus.
Siswa yang mempunyai nilai sedang menyatakan bahwa kadang sulit menemukan ide dan yang paling sulit adalah menuangkan ide menjadi naskah drama. Selain
itu, kaidah penulisannya yang agak ribet. Sedangkan siswa dengan nilai tinggi menyatakan bahwa menulis naskah drama satu babak Sebenarnya tidak ada
kesulitan, tapi kadang saat menulis sering terabaikan kaidah penulisannya Saat ditanya tentang teknik yang digunakan, siswa dengan nilai rendah
menjawab masih bingung, terutama saat membuat detail cerita. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai sedang dan tinggi menyatakan bahwa teknik yang
digunakan sudah tepat karena cerita komik terlalu banyak sehingga perlu dibuat kerangka tulisannya supaya lebih sederhana. Selanjutnya saran yang diajukan
siswa sangat beragam. Siswa yang mendapat nilai rendah mengusulkan agar
pembelajaran selanjutnya lebih santai dan dijelaskan lagi tentang kaidah penulisan naskah drama. Sedangkan siswa yang mendapat nilai sedang dan tinggi
menyarankan agar pembelajaran selanjutnya dibuat kompetesi supaya nanti yang terbaik memperoleh hadiah dan waktunya ditambah. Ketiga responden juga
kompak menyatakan bahwa mereka senang dengan pembelajaran menulis naskah drama satu babak dengan teknik membuat kerangka tulisan berdasarkan media
komik.
4.1.1.3.5 Dokumentasi Foto