2.2.4.3 Komik
Sudjana 2009:64 berpendapat bahwa komik adalah suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita yang runtut sesuai
dengan urutan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan, sehingga menarik perhatian pembaca.
Bentuk cerita komik akan memukau perhatian anak. Dengan gambar- gambar yang serem, menarik, dan mengesankan anak-anak akan membaca sambil
terhibur. Daya khayal anak-anak juga akan terpancing melalui komik. Tentu saja, pengajar harus pandai-pandai memanfaatkan komik dalam pengajaran, agar anak-
anak tidak tergelincir pada keindahan gambar saja Endraswara 2005:225. Franz 1983:55 menyatakan bahwa media komik terdiri atas paduan kata-
kata dan gambar, sehinggga gambarnya berfungsi untuk menjelaskan, melengkapkan, atau memperdalam pengertian teksnya. Oleh karena itu, keduanya
secara langsung saling terpadukan. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai komik di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa komik merupakan suatu gambar kartun yang menarik dilengkapi dengan cerita dan ucapan tokoh.
2.2.4.4 Cara Memilih Komik Untuk Media
Komik merupakan gambar kartun yang dilengkapi dengan cerita dan dialog. Cerita komik yang disajikan haruslah menarik dan dapat membelajarkan
siswa. Peneliti memilih komik sebagai media pembelajaran menulis naskah drama
satu babak dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti yang diungkapkan oleh Rahmanto.
Menurut Rahmanto 1996:27—33, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pengajaran sastra yaitu sebagai berikut:
a Bahasa Aspek kebahasaan dalam sastra tidak hanya ditentukan oleh masalah-
masalah yang akan dibahas, tapi juga faktor lain seperti: cara penulisan yang dipakai si pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu, dan
kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Oleh karena itu, peneliti memilih komik yang dialognya sesuai dengan perkembangan bahasa anak seusia
kelas VIII yakni bahasa yang ada di dalam komik mudah dipahami atau biasa digunakan oleh siswa sehingga mereka lebih mudah untuk mengikuti cerita dari
komik tersebut. b Psikologi
Dalam memilih bahan pengajaran sastra, tahap-tahap perkembangan psikologis hendaknya diperhatikan karena tahap-tahap ini sangat besar
pengaruhnya terhadap minat dan keenggaan anak didik dalam banyak hal. Siswa seusia kelas VIII sering sekali membicarakan masalah persahabatan, keluarga, dan
lingkungan sekolah. Oleh karena itu, peneliti memilih komik dengan tema persahabatan, keluarga, dan sekolah.
c Latar belakang budaya Biasanya siswa akan lebih mudah tertarik pada karya-karya sastra dengan
latar belakang yang erat hubungannya dengan latar belakang kehidupan mereka,
terutama bila karya sastra itu menghadirkan tokoh yang berasal dari lingkungan mereka atau yang memiliki kesamaan dengan mereka. Siswa kelas VIII B MTs
Nuril Huda semuanya memiliki latar belakang agama Islam. Oleh karena itu, peneliti memilih komik dengan cerita yang menggambarkan kehidupan seorang
muslim.
2.2.5 Penerapan Teknik Membuat Kerangka Tulisan berdasarkan Media