Refleksi Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Hasil belajar yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD walaupun belum berhasil pada siklus I namun secara umum sudah menunjukan
keberhasilan dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menerapkan model STAD atau masih menggunakan model konvensional yaitu ceramah saja. Lebih
detailnya dapat dilihat pada lampiran daftar nilai siswa kelas V semester II tahun ajaran 20102011 lampiran 2.
Hasil test formatifi materi struktur bumi dan matahari kelas v semester II tahun ajaran 20102011 menunjukan nilai rata-rata kelas mencapai 63,12.
Persentase siswa yang tuntas belajar mencapai 31,25 atau dari 32 siswa ada 10 siswa, sedangkan persentase siswa yang tidak tuntas belajar mencapai 68,75 atau
22 siswa. Perbandingan hasil belajar siswa yang masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan sesudah menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:
Gambar 4.1. Diagram Perbandingan hasil test formatif kelas v semester II tahun ajaran 20102011 dan hasil test formatif setelah menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA materi struktur bumi dan matahari dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD mengalami peningkatan dibandingkan ketika masih menggunakan model pembelajaran yang masih konvensional yaitu ceramah.
Indikator keberhasilan pembelajaran siklus I tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa saja namun juga aktivitas belajar siswa. Keberhasilan aktivitas
belajar siswa dapat dinilai melalui pengamatan langsung pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan oleh guru sejawat. Pengamatan aktivitas
belajar siswa meliputi: 1 kehadiran siswa dan, 2 persentase aktivitas belajar siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I kehadiran siswa dari dua kali
pertemuan sudah mencapai 100, sedang persentase aktivitas belajar siswa siklus I mencapai 68 dengan rincian pertemuan I mencapai 66 dan pertemuan II
mencapai 70. Indikator keberhasilan untuk kehadiran siswa yaitu kehadiran minimal
90 atau ketidakhadiran maksimal 10. Melihat dari hasil persentase kehadiran siswa untuk siklus I sudah jelas telah mencapai indikator keberhasilan yang
ditentukan. Sedangkan indikator keberhasilan siswa untuk aktivitas belajar siswa yaitu
≥ 65 . Persentase aktivitas belajar siswa untuk siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan, akan tetapi keberhasilan ini belum terlalu maksimal dari
hasil yang diharapkan. Masih ada berbagai aspek penilaian pengamatan yang dibawah indikator keberhasilan. Hal ini dikarenakan adanya kekurangan baik
yang datang dari siswa maupun guru sebagai perancang dan pelaksana pembelajaran. Kekurangan tersebut antara lain:
1 Terdapat pada aspek keaktifan siswa bertanya kepada guru. Dalam proses
pembelajaran ini merupakan aspek yang rendah persentasenya yaitu mencapai 60.
2 Terdapat pada aspek keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari
guru. Persentase aspek ini pada siklus I mencapai 60,5. Penyebabnya siswa takut salah menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru.
3 Permasalahan yang terakhir yaitu pada keberanian siswa dalam
mengungkapkan tanggapan atau pendapat. Persentase untuk aspek ini siklus I mencapai 60,62.
Keberhasilan pembelajaran siklus I tidak hanya dilihat dari hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa akan tetapi juga dilihat dari performansi guru.
Pengamatan performansi guru meliputi dari Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG I dan II. APKG I merupakan penilaian dari pengamat terhadap
kemampuan guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pemblajaran RPP, dan APKG II merupakan penilaian dari pengamatan terhadap kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model yang telah dipilih. Nilai performansi guru untuk siklus I telah mencapai 83,25. Nilai tersebut sudah
mencapai indikator keberhasilan yaitu minimal B atau ≥ 75. Nilai yang mencapai
83,25 menunjukan bahwa performansi guru sudah masuk kategori baik. Meskipun performansi guru telah mencapai indikator kebehasilan, akan tetapi masih terdapat
beberapa indikator yang memiliki nilai rendah.