Gambar 2.2. Struktur Matahari Haryanto 2004: 192-193
Sruktur matahari dari dalam sampai luar adalah lapisan inti matahari, zona radiasi, zona konveksi, fotosfer, kromosfer, dan korona. Inti matahari memiliki
suhu amat sangat tinggi, yaitu kurang lebih 15 juta ˚C. Energi yang luar biasa
dihasilkan dari reaksi nuklir. Energi itu disebarkan keseluruh bagian matahari secara radiasi pancaran dan konveksi aliran. Energi dari inti matahari
dilepaskan dipermukaan matahari sebagai panas dan cahaya. Binti matahari adalah bagian permukaan yang gelap. Itu terjadi karena
pendinginan gas akibat terganggunya medan magnetic matahari.seperti bumi matahari memiliki medan magnet dan gaya gravitasi. Gravitasi matahari
mengakibatkan gas-gas tertarik kedalam. Cahaya dan tekanan mendorong gas-gas keluar.
2. 3 Kerangka Berpikir
Kondisi pembelajaran IPA di sekolah dasar yang ideal sebaiknya guru menggunakan metode, model, sumber belajar, dan media yang menunjang apabila
dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Penggunaan metode, model, sumber
belajar, dan media dalam pembelajaran tujuannya agar siswa belajar bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis dengan kata lain adanya aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran, serta adanya penggunaan media diharapkan benda yang semula abstrak akan dimanipulasi menjadi benda yang konkret sehingga
mudah dipahami oleh siswa. Pembelajaran IPA seperti di atas sangat berbeda dengan proses
pembelajaran IPA pada kelas V SD Negeri Langkap 01 Bumiayu Brebes masih menerapkan metode ceramah. Pembelajaran IPA seharusnya lebih banyak
menggunakan keterampilan proses, sehingga dengan metode ceramah yang monoton diberikan guru tentu tidak memberikan peluang kepada siswa untuk
beraktivitas sesuai konsep pembelajaran IPA. Kondisi seperti ini membuat siswa menjadi pasif karena mereka tidak
terbiasa menuangkan ide-ide, mengelola keterampilan berbicara mereka di depan kelas, bereksperimen sesuai materi yang menuntut siswa menemukan sendiri apa
yang mereka pelajari, dan sebagainya. Siswa hanya duduk diam, mendengarkan, mencatat, dan menghafal pelajaran yang disampaikan guru, ini menjadikan siswa
pasif dan berdampak pada hasil belajar yang kurang memuaskan. Kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA salah satu penyebabnya karena
guru sudah merasa cukup dengan meneruskan kebiasaan pendahulu atau senior mereka yang menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran di kelas.
Kebiasaan para guru senior yang menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA tentu sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi pendidikan saat
ini. Guru yang baik tentu akan mengikuti perkembangan dunia pendidikan, agar dapat membuka mata mereka bahwa di luar sana terdapat banyak hal baru yang
bermanfaat untuk kemajuan pembelajaran.
Pembelajaran IPA khususnya untuk siswa kelas V SD Negeri Langkap 01 Bumiayu Brebes pada materi struktur bumi dan matahari masih banyak siswa
memperoleh hasil belajar dibawah batas KKM. Melihat permasalahan ini maka diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions STAD untuk materi struktur bumi dan matahari. Menurut Trianto
2009: 68 STAD merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap
kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan
kelompok. Diharapkan dengan menerapkan model STAD pada materi struktur bumi
dan matahari siswa dapat berlatih untuk bekerja sama dalam kelompok, mengutarakan pendapat mereka, menerima pendapat dan saran, menghargai
adanya perbedaan latar belakang, ras, agama, dan etnik dalam satu kelompok mereka. Sehingga setiap siswa dapat menjalin hubungan sosial yang baik, serta
aktivitas belajar dan hasil belajar dapat meningkat. Dan yang tidak kalah pentingnya pembelajaran IPA yang dilaksanakan sesuai dengan konsep
pembelajaran IPA yang ideal.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: “Melalui model STAD, maka hasil dan aktivitas belajar siswa pada
pembelajaran Struktur Bumi dan Matahari kelas V Sekolah Dasar Negeri Langkap 01 Bumiayu Brebes dapat meningkat”.