Winkle Kurnia, dkk 2007: 1.3 belajar sebagai suatu proses kegiatan mental pada diri seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif individu
dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan perubahan yang relatif menetapbertahan dalam kemampuan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Cronbach Isjoni 2010: 2 “learning is shown by a change in behavior as a result of experience”
belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Slameto 2010: 2 merumuskan belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Menurut Gagne Dimyati dan Mudjiono 2009: 10 belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati
pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Menarik dari penjelasan mengenai pengertian belajar dari pendapat
beberapa ahli maka dapat disimpulkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dari seseorang individu yang diakibatkan dari proses belajar berupa
pengalaman dan perubahan tingkah laku tersebut relatif bersifat permanen serta dapat membangun pengetahuan yang telah diperoleh dengan pengetahuan yang
baru. Proses perubahan tingkah laku yang dihasilkan membutuhkan waktu cukup lama sesuai dengan kemampuan dari masing-masing siswa atau individu dalam
belajar.
2.2.2 Hakikat Pembelajaran
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas No 20 tahun 2003 bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Istilah pembelajaran merupakan perkembangan dari istilah pengajaran. Pembelajaran adalah suatu
upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau yang lain untuk membelajarkan siswa yang belajar. Kegiatan pembelajaran bukan lagi sekedar kegiatan mengajar
pengajaran yang mengabaikan kegiatan belajar, yaitu sekedar menyiapkan pengajaran dan melaksanakan prosedur mengajar dalam pembelajaran tatap muka.
Akan tetapi kegiatan pembelajaran lebih kompleks lagi dan dilaksanakan dengan pola-pola pembelajaran yang bervariasi Siddiq 2008: 1.9.
Briggs dalam Rifa’i dan Anni 2011: 191 menyatakan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik
sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan. Seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika peserta
didik melakukan self instruction dan di sisi lain kemungkinan juga bersifat eksternal,yaitu jika bersumber antara lain dari pendidik.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli maka dapat di simpulkan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang oleh guru secara
kompleks agar mempermudah siswa dalam belajar serta mampu mengaktifkan siswa.
2.2.3 Aktivitas Belajar Siswa
John Travers Suprijono 2011: 7 menggolongkan kegiatan belajar menjadi belajar bergerak, belajar pengetahuan, dan belajar pemecahan masalah. Ada pula
yang menggolongkan kegiatan belajar menjadi belajar informasi, belajar konsep, belajar prinsip, belajar keterampilan dan belajar sikap. Menurut Siddiq, dkk
2008: 1.4 belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaanya aktif.
Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi dirasakan oleh yang bersangkutan sendiri. Guru tidak dapat melihat
aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Guru melihat dari kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan siswa, contohnya: siswa bertanya,
menanggapi, menjawab pertanyaan guru, diskusi, memecahkan soal matematika, melaporkan hasil kerja, membuat rangkuman, dan sebagainya. Itu semua adalah
gejala yang nampak dari aktivitas mental dan emosional siswa. Menurut Paul D. Dierich Hamalik 2008: 172-173 membagi kegiatan belajar aktivitas belajar
dalam 8 kelompok, yaitu: 1
Kegiatan Visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2
Kegiatan lisan oral Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3 Kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan
radio. 4
Kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan
kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5
Kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
6 Kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, faktor- faktor, melihat hubungan, dan membuat keputusan.
8 Kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya.
2.2.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar