Bersamaan dengan dilaksanakan tindakan penelitian, juga dilakukan kegiatan untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri dan akibat
yang ditimbulkan. Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Menurut Yoni
2010: 134 pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi penilaian yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa
data kuantitatif dan data kualitatif Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan
antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan
ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang dilakukan Arikunto, dkk 2010: 17. Tahap ini pengamat
mengamati kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang menggunakan model STAD dan sebagainya yang berkaitan dengan proses pelaksanaan penelitian
tindakan kelas.
3.1.4 Refleksi Reflecting
Arikunto, dkk 2010: 19 istilah refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection
, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Istilah Refleksi disini sama dengan “ memantul seperti halnya memancar dan menatap
kena kaca.” Dalam hal ini guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti
dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti pengamatan tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik
dan bagian mana yang belum. Dengan kata lain, guru pelaksana sedang melakukan evaluasi diri. Guru pelaksana merupakan guru yang melaksanakan
kegiatan pembelajaran sedangkan guru peneliti merupakan guru yang melakukan pengamatan dengan panduan lembar pengamatan.
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang telah dikumpukan kemudian dilakukan refleksi atas tindakan yang telah dilakukan. Apabila hasil refleksi
menunjukkan perlunya dilakukan perbaikan atas tindakan yang dilakukan maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan berikutnya tidak
mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya
.
3. 2 Perencanaan Tahap Penelitian
Penelitian direncanakan akan dilaksanakan melalui dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan, pertemuan pertama diisi untuk pembelajaran dan
pertemuan kedua diisi dengan pembelajaran yang diakhiri tes formatif. Setiap siklus harus melalui empat tahapan, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan
tindakan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi.
6.2.1 Siklus I
6.2.1.1 Perencanaan
1 Mengidentifikasi masalah, mendiagnosis masalah, dan mengembangkan
pemecahan masalah. 2
Merancang rencana pembelajaran sesuai materi untuk siklus I yaitu pertemuan I membahas materi proses terbentuknya batuan dan
pertemuan II membahas materi proses pembentukan tanah karena pelapukan dengan model STAD
3 Merancang alat peraga yang digunakan yaitu tabel batuan, batuan,
gambar bataun, batuan yang berlumut, gambar batuan yang telah