berbantuan software Cabri 3D dan LKPD lebih besar daripada persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan
mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.
1.4 Manfaat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut.
1 Bagi Peserta Didik a Peserta didik menjadi senang dan tertarik terhadap matematika karena
peserta didik dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran. b Peserta didik dapat lebih memahami konsep-konsep dalam matematika
serta mengkomunikasikan ide-ide yang dimilikinya. 2 Bagi Guru
a Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih model pembelajaran yang bervariasi dan dapat memperbaiki sistem pembelajaran
sehingga memberikan layanan yang terbaik bagi peserta didik. b Dapat dijadikan inspirasi untuk membuat media pembelajaran yang
interaktif sehingga peserta didik dapat termotivasi mengikuti pelajaran matematika.
3 Bagi Peneliti Memberikan pengalaman langsung pelaksanaan pembelajaran matematika di
sekolah dengan model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini.
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan artinya keadaan berpengaruh, keberhasilan terhadap usaha atau tindakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997: 266. Keefektifan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah keberhasilan dari pembelajaran dengan model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD terhadap kemampuan
pemahaman konsep peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Pemalang pada materi Dimensi Tiga. Indikator keefektifan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD mencapai KKM.
2 Kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD lebih baik daripada
kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model Direct Instruction.
3 Kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software Cabri 3D dan LKPD tuntas secara klasikal.
4 Persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan mengikuti pembelajaran model LC5E berbantuan software
Cabri 3D dan LKPD lebih besar daripada persentase kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang mencapai KKM dengan mengikuti pembelajaran
dengan model Direct Instruction.
1.5.2 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM adalah batas minimal kriteria kemampuan yang harus dicapai peserta didik dalam pembelajaran. KKM
ditentukan dengan mempertimbangkan kompleksitas kompetensi, sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, dan tingkat kemampuan
intake rata-rata peserta didik. Indikator pencapaian ketuntasan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal.
Nilai KKM untuk ketuntasan individual dalam penelitian ini adalah 70. Artinya apabila peserta didik memperoleh nilai tes pemahaman konsep kurang
dari 70 maka kemampuan pemahaman konsep peserta didik tersebut belum tuntas. Adapun ketuntasan belajar klasikal dapat dilihat dari banyaknya peserta didik
yang mampu mencapai KKM, yaitu sekurang-kurangnya 75 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut pemahaman konsepnya mencapai KKM.
1.5.3 Learning Cycle 5E LC5E
Learning Cycle 5E LC5E adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik student centered. LC5E terdiri dari lima fase. Fase-fase
tersebut yaitu engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation.
1.5.4 Software Cabri 3D
Software Cabri 3D merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak komputer untuk memvisualisasikan bangun tiga dimensi. Software Cabri 3D yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Cabri 3D V2 212.
1.5.5 Lembar Kerja Peserta Didik LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik Depdiknas, 2003: 23. LKPD
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk membantu peserta didik dalam
menemukan konsep, prinsip, juga untuk aplikasi konsep dan prinsip dalam materi Dimensi Tiga.
1.5.6 Kemampuan Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep adalah salah satu alat ukur perkembangan hasil belajar peserta didik yang berupa pencapaian kompetensi matematika peserta didik.
Kemampuan pemahaman konsep diketahui dari hasil tes. Indikator kemampuan pemahaman konsep adalah sebagai berikut.
1 Peserta didik dapat menyatakan ulang sebuah konsep. 2 Peserta didik dapat mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsepnya. 3 Peserta didik dapat memberi contoh dan non contoh dari konsep.
4 Peserta didik dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematika.
5 Peserta didik dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.
6 Peserta didik dapat menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu.
7 Peserta didik dapat mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah
1.5.7 Dimensi Tiga
Berdasarkan kurikulum KTSP untuk jenjang pendidikan SMAMA, Dimensi Tiga merupakan salah satu materi mata pelajaran matematika kelas X
Semester II. Materi Dimensi Tiga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
matematika berikut. Standar Kompetensi: 6. Menentukan kedudukan, jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis, dan bidang dalam ruang dimensi tiga.
Kompetensi Dasar: 6.2 Menentukan jarak dari titik ke garis dan dari titik ke bidang dalam ruang dimensi tiga.
1.6 Sistematika Skripsi
1 Bagian Awal Pada bagian ini memuat beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul,
abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2 Bagian Pokok Bagian ini memuat 5 bab yang terdiri dari:
BAB 1 PENDAHULUAN, berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS, berisi tentang landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
BAB 3 METODE PENELITIAN, berisi tentang populasi, sampel dan teknik sampling, variabel penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan
data, penyusunan instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, metode analisis data.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, berisi tentang data-data hasil penelitian dan pembahasannya.
BAB 5 PENUTUP, berisi tentang simpulan dan saran. 3 Bagian Akhir
Bagian ini memuat daftar pustaka yang digunakan dan lampiran-lampiran.
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada subjek belajar.
Adapun aspek-aspek dari tingkah laku tersebut adalah pengetahuan, pengertian, kebiasaan, ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi
pekerti dan sikap Hamalik, 2001: 27. Belajar berperan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan
persepsi manusia. Para ahli telah mendefinisikan pengertian belajar menurut sudut pandang
masing-masing, diantaranya adalah sebagaimana yang dikutip oleh Anni 2007: 2 berikut.
Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari
pengalaman. Morgan et.al. menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik
atau pengalaman. Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Dari beberapa pengertian tentang belajar tersebut dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan
diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan, serta perubahan yang terjadi tersebut bukan karena peristiwa kebetulan.
15