siswa. menurut BSNP 2006:12, kriteria ideal ketuntasan belajar untuk masing- masing indikator adalah 75.
2.1.3 Teori Belajar
Ada beberapa teori belajar yang terkait dengan penelitian yang dijadikan dasar pemikiran, antara lain sebagai berikut.
2.1.3.1 Teori Ausubel
Teori Ausubel yang lebih dikenal teori belajar bermakna dan pentingnya pengulangan sebelum belajar dimulai Suherman et al,2003:32. Menurut
Suherman et al 2003:32, Ausubel membedakan antara belajar menerima dengan belajar menemukan dan belajar menghafal dengan belajar bermakna. Belajar
menerima artinya siswa menerima pelajaran dari guru sehingga siswa akan cenderung menghafal informasi yang telah diterimanya, sedangkan belajar
menemukan artinya siswa menemukan sendiri informasi-informasi penting dalam pembelajaran. Belajar menghafal artinya siswa hanya menghafal materi yang telah
diperoleh, sedangkan belajar bermakna artinya siswa mengembangkan materi yang telah diperolehnya tersebut sehingga siswa dapat memahami materi dengan
baik. Menurut Ausubel, sebagaimana dikutip oleh Hudojo 1988:62, belajar
dapat dikatakan bermakna apabila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan strukrut kognitif peserta didik sehingga siswa dapat mengaitkan
pengetahuan barunya dengan struktur kognitif yang dimilikinya. Siswa akan lebih mudah mengingat materi yang diperoleh dengan cara tersebut dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
2.1.3.2 Teori Gagne
Menurut Hudojo 1988:20, teori belajar yang dikemukakan Gagne dikenal sebagai teori pemrosesan informasi yang pada dasarnya menyatakan
bahwa untuk menjelaskan fenomena belajar, proses yang terjadi seperti halnya dengan transformasi dari masukan ke keluaran pada kerja komputer. Teori Gagne
mengemukakan bahwa belajar matematika ada dua obyek yang dapat diperoleh siswa yaitu obyek langsung fakta, keterampilan, konsep, dan aturan dan obyek
tidak langsung kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu bagaimana semestinya
belajar. Menurut Gagne, sebagaimana dikutip oleh Suherman et al 2003:33-34,
belajar dapat dikelompokkan menjadi 8 tipe belajar, yaitu belajar isyarat, stimulus respon, rangkaian gerak, rangkaian verbal, membedakan, pembentukan konsep,
pembentukan aturan, dan pemecahan masalah yang kedelapannya terurut menurut taraf kesukarannya. Kedelapan tipe belajar tersebut diurutkan dari tipe yang paling
sederhana sampai tipe yang kompleks.
2.1.3.3 Teori Piaget