Model Kedisiplinan Siswa Landasan Teori

11 Penilaian nyata dapat dilakukan dengan memberikan latihan soal kepada siswa mengenai materi kubus dan balok yang telah dipelajari. Latihan soal yang diberikan oleh guru adalah soal-soal yang sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. 12 Refleksi dapat dilakukan dengan guru bertanya kepada siswa tentang konsep kubus dan balok yang telah dipelajari agar guru melihat sejauh mana pengetahuan yang telah dibangun dapat dipahami oleh siswa. Kegiatan yang dilakukan yaitu guru dan siswa membahas kembali materi yang telah dipelajari.

2.1.8 Model

Direct Instruction Menurut Huda 2014:135, Direct Instruction atau instruksi langsung memainkan peran yang terbatas namun penting dalam program pendidikan yang komprehensif. Menurut Joyce Weil, sebagaimana dikutip oleh Sani 2013:125, sintaks model Direct Instruction adalah sebagai berikut. 1 Fase 1: orientasi pembelajaran. Dapat dilakukan dengan cara menyatakan tujuan pembelajaran. 2 Fase 2: penyajian materi. Dapat dilakukan dengan menjelaskan konsep dan keterampilan baru; menyajikan demonstrasi atau contoh; identifikasi langkah-langkah keterampilan atau diskusi tentang konsep; mengecek pemahaman siswa. 3 Fase 3: latihan terstruktur. Dapat dilakukan dengan guru memandu siswa melalui contoh latihan; siswa mengerjakan latihan secara berkelompok; guru memberikan umpan balik. 4 Fase 4: membimbing pelatihan. Dapat dilakukan dengan cara siswa mengikuti latihan dengan bimbingan guru; guru menilai kemampuan peserta didik. 5 Fase 5: latihan mandiri. Dapat dilakukan dengan cara siswa melakukan latihan tanpa bantuan guru; guru melakukan evaluasi.

2.1.9 Kedisiplinan Siswa

Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Menurut Arikunto 2009:270, indikator sikap disiplin seseorang dapat dilihat dari lingkungan siswa tersebut, yaitu: di dalam keluarga, di sekolah, dan di lingkungan pergaulan. Aspek disiplin siswa di lingkungan keluarga adalah mengurus diri sendiri dan mengerjakan tugas sekolah di rumah. Aspek disiplin siswa di lingkungan sekolah adalah melaksanakan tata tertib sekolah, mengikuti pelajaran di kelas, dan melaksanakan tugas yang berhubungan dengan pelajaran. Sedangkan aspek disiplin siswa di lingkungan pergaulan adalah hal yang berhubungan dengan pinjam-meminjam, hal yang berhubungan dengan bekerja sama, dan hal yang berhubungan dengan disiplin waktu. Dalam penelitian ini, disiplin yang dimaksud adalah disiplin belajar siswa di dalam kelas.

2.1.10 Uraian Materi 2.1.7.1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS MAN 2 TANJUNG PURA T.P 2013/2014.

2 77 94

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Materi

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA MATERI GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match Pada Materi Gerak Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Dan Keaktifan Siswa Kela

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA SMP.

0 4 53

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 39

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI REACT.

0 0 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 9

STRATEGI REACT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

0 0 12