Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

[ ∑ ] dimana: koefisien reliabilitas yang dicari, ∑ jumlah varians skor tiap item, dan varians total. Berdasarkan hasil analisis tes uji coba, diperoleh reliabilitas instrumen tes berupa soal uraian adalah yang terdapat dalam kriteria tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12. 3.5.1.2.3 Uji Koefisien Reliabilitas Gabungan Menurut Arikunto 2010:109, untuk mencari reliabilitas instrumen dapat digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut: [ ∑ ] dimana: reliabilitas yang dicari, ∑ jumlah varians skor tiap item, dan varians total. Berdasarkan hasil analisis tes uji coba, diperoleh reliabilitas instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan uraian adalah yang terdapat dalam kriteria tinggi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12.

3.5.1.3 Tingkat Kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index Arikunto,2010:208. Besarnya indeks kesukaran yaitu antara sampai dengan . Menurut Arifin 2012:148. Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Kriteria indeks kesukaran butir soal tes menurut Arikunto 2010:208 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Kriteria Indeks Kesukaran Butir tes Indeks Kesukaran Kriteria Soal sukar Soal sedang Soal mudah Berdasarkan hasil analisis tes uji coba, tingkat kesukaran dari 10 butir soal pilihan ganda yang telah diujicobakan, diperoleh satu butir soal dengan kriteria sukar yaitu butir soal nomor 7, tiga butir soal dengan kriteria sedang yaitu butir soal nomor 8, 9, dan 10, serta enam butir soal dengan kriteria mudah yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Tingkat kesukaran dari 8 butir soal uraian yang telah diujicobakan, diperoleh dua butir soal dengan kriteria sukar yaitu butir soal nomor 7 dan 8, tiga butir soal dengan kriteria sedang yaitu butir soal nomor 2, 3, dan 5, serta tiga butir soal dengan kriteria mudah yaitu butir soal nomor 1, 4, dan 6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

3.5.1.4 Daya Pembeda

Menurut Arikunto 2010:211, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Sehingga, dalam perhitungannya, seluruh peserta tes dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok siswa berkemampuan tinggi atau kelompok atas upper group dan kelompok siswa berkemampuan rendah atau kelompok bawah lower group. Menurut Arifin 2012:146, kelompok atas dan kelompok bawah dapat ditetapkan 27 untuk jumlah siswa di atas 30. Rumus untuk menghitung daya pembeda soal adalah: ̅ ̅ Keterangan: daya pembeda, ̅ rata-rata kelompok atas, ̅ = rata-rata kelompok bawah, dan = skor maksimum. Kriteria: jelek; sedang; baik; dan sangat baik. Arifin,2012:351. Berdasarkan hasil analisis tes uji coba, daya pembeda dari 10 butir soal pilihan ganda yang telah diujicobakan, diperoleh tiga butir soal dengan kriteria jelek yaitu butir soal nomor 1, 3, dan 5, tiga butir soal dengan kriteria baik yaiu butir soal nomor 2, 4, dan 6, serta 4 butir soal dengan kriteria sangat baik yaitu butir soal nomor 7, 8, 9, dan 10. Daya pembeda dari 8 butir soal uraian yang telah diujicobakan, diperoleh satu butir soal dengan kriteria cukup yaitu butir soal nomor 4, tiga butir soal dengan kriteria baik yaitu butir soal nomor 1, 3, dan 8, serta empat butir soal dengan kriteria sangat baik yaitu butir soal nomor 2, 5, 6, dan 7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.

3.5.1.5 Rangkuman Analisis Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan KOntekstual Strategi REACT Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

0 5 170

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS MAN 2 TANJUNG PURA T.P 2013/2014.

2 77 94

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA CHARTA UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Charta Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Materi

0 2 15

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA MATERI GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match Pada Materi Gerak Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Dan Keaktifan Siswa Kela

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA SMP.

0 4 53

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 1 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA MATERI BANGUN RUANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 4 39

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI REACT.

0 0 43

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI REACT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN REPRESENTASI MATEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 9

STRATEGI REACT DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA

0 0 12