Validitas Isi dan Konstruk Validitas Empiris untuk Tes

Kisi-kisi tes kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada lampiran 37, soal kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada lampiran 38, kunci jawaban dan pedoman penskoran soal kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada lampiran 39.

3.6 Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini meliputi instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah, sedangkan instrumen nontes berupa lembar observasi dan pedoman wawancara. Sebelum digunakan, dilakukan analisis terlebih dahulu untuk memastikan kualitas dari instrumen sehingga instrumen benar- benar dapat mengukur. Analisis instrumen yang dilakukan meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda untuk instrumen tes, sedangkan untuk instrumen nontes hanya dilakukan analisis validitas isi dan konstruk.

3.6.1 Validitas

Menurut Arifin 2013: 247, suatu alat ukur dikatakan valid jika benar-benar mengukur apa yang hendak diukur secara tepat. Terdapat jenis-jenis validitas, antara lain, validitas permukaan face validity, validitas isi content validity, validitas empiris empirical validity, dan validitas konstruk construct validity, dan validitas faktor factorial validity. Jenis validitas yang digunakan pada panelitian ini adalah validitas isi, validitas konstruk, dan validitas empiris.

3.6.1.1 Validitas Isi dan Konstruk

Tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan Arikunto, 2013: 82. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sampai mana peserta didik menguasai rnateri pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran tertentu. Validitas konstruk apabila butir soal dapat mengukur setiap aspek berpikir seperti yang disebutkan dalam indikator soal Arikunto, 2013: 83. Validitas konstruk berkenaan dengan pertanyaan sampai mana suatu tes betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologis yang merupakan deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. Validitas konstruk banyak dikenal dan digunakan dalam tes-tes psikologis untuk mengukur gejala perilaku yang abstrak, seperti kesetiakawanan, kematangan emosi, sikap, motivasi, minat, dan sebagainya. Validitas isi dan konstruk dalam penelitian ini dilakukan dengan mencocokkan materi tes dengan silabus dan kisi-kisi dan mencermati kembali substansi dari konsep yang akan diukur. Validitas isi dan konstruk dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan dijamin penilaian ahli yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi. Validitas isi dan konstruk dilakukan pada soal tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi, dan pedoman wawancara.

3.6.1.2 Validitas Empiris untuk Tes

Validitas empiris adalah validitas yang bertujuan untuk menentukan tingkat kehandalan soal dilakukan dengan teknik statistik. Validitas dari setiap butir soal dapat dihitung dengan rumus korelasi Product Moment Jihad Haris, 2013: 179 sebagai berikut ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: = koefisien korelasi tiap item. = banyaknya subyek uji coba. ∑ = jumlah skor item. ∑ = jumlah skor total. ∑ = jumlah kuadrat skor item. ∑ = jumlah kuadrat skor total. ∑ = jumlah perkalian skor item dan skor total. Setelah diperoleh nilai , selanjutnya dibandingkan dengan hasil r pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Butir soal dikatakan valid jika ,maka butir soal dikatakan valid. Pada penelitian ini, butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 valid, sedangkan butir soal nomor 8 tidak valid. Perhitungan validitas soal uji coba kemampuan pemecahan masalah tersaji pada lampiran 11.

3.6.2 Reliabilitas Soal untuk Tes