pembelajaran materi pelajaran tersebut memiliki dampak instruksional atau dampak pengiring pengembangan karakter. Pengintregasian nilai dapat dilakukan untuk satu
atau lebih dari setiap pokok bahasan dari setiap materi pembelajaran. Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada
indikator. Indikator karakter kedisiplinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 kedisiplinan peserta didik dalam kehadiran di sekolah, 2 kedisiplinan peserta
didik mengikuti pelajaran, 3 kedisiplinan dalam tata hubungan sosial, dan 4 kedisiplinan dalam menggunakan fasilitas sekolah. Karakter kedisiplinan dalam
penelitian ini diukur dengan lembar observasi dan wawancara mendalam pada subjek penelitian.
2.1.5.2 Kemampuan Pemecahan Masalah
Menurut Polya sebagaimana dikutip Hudojo 2003: 87 pemecahan masalah adalah usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang
tidak dengan segera dapat dicapai. Menurut Wardhani 2008: 18, pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke
dalam situasi baru yang belum dikenal. Polya sebagaimana dikutip oleh Damayanti 2013: 56 mengemukakan empat
langkah yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah yaitu 1 memahami masalah, artinya peserta didik dapat mengidentifikasi
kelengkapan data termasuk mengungkap data yang masih samar yang berguna dalam penyelesaian; 2 menyusun rencana, artinya peserta
didik dapat membuat beberapa alternatif jalan penyelesaian yang dapat dibuat agar menuju jawaban; 3 melaksanakan rencana, artinya
peserta didik dapat melaksanakan langkah ke-2 dan mencoba melakukan semua kemungkinan yang dapat dilakukan; 4 memeriksa
kembali hasil perhitungan, artinya peserta didik dapat melengkapi
langkah-langkah yang telah dibuatnya ataupun membuat alternatif jawaban lain.
Pemecahan masalah yang diukur dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah dalam aspek kognitif. Pemecahan masalah secara sederhana
merupakan proses penerimaan masalah sebagai tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mengajarkan pemecahan masalah kepada peserta didik merupakan
kegiatan dari seorang guru di mana guru tersebut memotivasi peserta didik supaya menerima dan merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan olehnya, kemudian
membimbing peserta didik untuk sampai kepada penyelesaian masalah yang diberikannya. Pemecahan masalah bagi peserta didik merupakan salah satu
kemampuan yang harus dipelajarinya. Kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini, diukur melalui tes
kemampuan pemecahan masalah. Tes kemampuan pemecahan masalah dilakukan dengan soal kemampuan pemecahan masalah yang dirancang sesuai dengan indikator
tersebut. Soal dipandang sebagai masalah merupakan hal yang sangat relatif. Soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya
merupakan hal yang rutin. Guru hanya perlu teliti dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Soal dikatakan suatu masalah, jika seseorang
tidak mempunyai aturan atau hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut.
Kehidupan ini selalu menuntut untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan, tetapi masalah yang biasa dihadapi sehari-hari itu tidak selamanya
bersifat matematis. Masalah memuat situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya, tetapi tidak tahu secara langsung cara menyelesaikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak tersebut langsung mengetahui
cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai suatu masalah. Seseorang harus memiliki banyak pengalaman dalam
memecahkan berbagai masalah untuk memperoleh kemampuan pemecahan masalah. Pemecahan masalah matematika biasanya berupa soal pemecahan masalah yang
berbentuk uraian. Pada penelitian ini, soal tes kemampuan pemecahan masalah berupa soal berbentuk uraian yang disesuaikan dengan indikator pemecahan masalah
dan indikator materi lingkaran yang tersaji pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
No Langkah Polya
Indikator 1.
Memahami Masalah
1. Peserta didik mampu menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan 2.
Peserta didik mampu menuliskan masalah dengan kalimat yang lebih sederhana sesuai
dengan interpretasinya sendiri 2.
Manyusun Rencana
1. Peserta didik mampu menuliskan pemisalan
dari data yang diketahui kebentuk yang sesuai dengan soal
2. Peserta didik mampu mengubah soal menjadi
kalimat matematika 3.
Peserta didik mampu menuliskan rumus yang sesuai antara yang diketahui dengan yang
ditanyakan 4.
Peserta didik mampu menuliskan langkah - langkah penyelesaian dengan runtut dan benar
3. Melaksanakan
Perhitungan 1.
Peserta didik mampu mensubstitusikan data secara benar ke dalam rumus yang sudah
ditentukan 2.
Peserta didik mampu menuliskan operasi aljabar dengan benar
3. Peserta didik mampu menuliskan penyelesaian
secara detail dan benar 4.
Peserta didik mampu menuliskan pelaksanaan
penyelesaian masalah
sesuai langkah
penyelesaian dengan benar 4.
Memeriksa Kembali Hasil
Perhitungan 1.
Peserta didik mampu menuliskan bagaimana dia memeriksa kembali hasil pekerjaan
2. Peserta didik mampu menuliskan simpulan
hasil penyelesaian
2.1.6 Ketuntasan Belajar