3.5 Instrumen Penelitian
Istrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, tetapi untuk memudahkan peneliti mendapatkan data secara terarah dan jelas dibutuhkan
suatu instrumen penelitian Sugiyono, 2013: 307. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah Arikunto, 2006: 160. Penelitian ini
menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes kemampuan pemecahan masalah digunakan untuk mengukur aspek kognitif kemampuan
pemecahan masalah. Instrumen nontes berupa lembar observasi dan pedoman wawancara yang digunakan untuk mengukur aspek afektif karakter kedisiplinan.
3.5.1 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan observasi secara langsung untuk mendapatkan data. Lembar observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi karakter kedisiplinan. Lembar ini berisi pedoman dalam mengamati karakter kedisiplinan subjek penelitian
selama pembelajaran. Lembar observasi karakter kedisiplinan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi tabel yang terdiri atas indikator karakter kedisiplinan beserta
skor yang diperoleh dari hasil pengamatan karakter kedisiplinan masing-masing subjek penelitian selama proses pembelajaran berlangsung. Bagian kedua berisi
rubrik penskoran sebagai pedoman penskoran. Langkah-langkah untuk menyusun lembar observasi adalah 1 merumuskan tujuan observasi, 2 menentukan indikator,
3 membuat lay-out atau kisi-kisi observasi, 4 membuat lembar observasi, dan 5 membuat rubrik penskoran. Skala yang digunakan dalam rubrik penskoran adalah
Skala Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1 untuk empat pilihan pernyataan positif dan nilai 1, 2, 3, 4 untuk pernyataan negative
Sukardi, 2005: 146. Instrumen yang telah dibuat dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk selanjutnya dilakukan analisis instrumen untuk memperbaiki
instrumen. Lembar observasi karakter kedisiplinan dan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat pada lampiran 22.
3.5.2 Pedoman Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara Semiterstruktur untuk mengetahui karakter kedisiplinan pada subjek penelitian
setelah mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti harus menyiapkan instrumen berupa pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan tertulis.
Penggunaan pedoman wawancara memiliki keunggulan yaitu data hasil wawancara mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan. Indikator-indikator penilaian
sama dengan lembar pengamatan karakter kedisiplinan dan kemampuan pemecahan masalah peserta didik, yang berbeda hanya metode pengumpulannya saja. Langkah-
langkah yang dilakukan untuk menyusun pedoman wawancara adalah 1 merumuskan tujuan wawancara, 2 membuat kisi-kisi atau layout, 3 menyusun
pertanyaan sesuai indikator, dan 4 membuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara karakter kedisiplinan dan kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat
pada lampiran 24.
3.5.3 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah