Daya Pembeda Butir Soal untuk Tes

Perhitungan tingkat kesukaran diperoleh butir soal nomor 1, 2, 4, dan 5 berkriteria mudah, butir soal nomor 3 berkriteria sedang, butir soal nomor 6, 7, dan 8 berkriteria sukar. Perhitungan tingkat kesukaran butir soal uji coba kemampuan pemecahan masalah tersaji pada lampiran 11.

3.6.4 Daya Pembeda Butir Soal untuk Tes

Menurut Arifin 2013: 133 daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai menguasai materi dengan peserta didik yang kurang pandai kurang atau tidak menguasai materi. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut 1 menghitung jumlah skor total tiap peserta didik; 2 mengurutkan skor total muali dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah; 3 menentukan kelompok atas dan kelompok bawah. Rumus yang digunakan , dengan N adalah banyaknya peserta didik baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah; 4 menghitung rata-rata skor untuk kelompok atas dan kelompok bawah; 5 menghitung daya pembeda soal dengan rumus ̅ ̅ Keterangan: = daya pembeda ̅ = rata-rata dari kelompok atas ̅ = rata-rata dari kelompok bawah = skor maksimal; dan 6 membandingkan daya pembeda dengan kriteria berikut = sangat baik = baik = cukup, soal perlu diperbaiki = kurang baik, soal harus dibuang Pada perhitungan daya pembeda adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7 berkriteria sangat baik, butir soal nomor 4 berkriteria baik, sedangkan butir soal nomor 8 berkriteria kurang baik dan soal harus dibuang. Berikut disajikan Tabel 3.2 yang merupakan hasil dari analisis tersebut. Tabel 3.2 Hasil Analisis Instrumen Tes Nomor Butir Soal Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Keterangan 1 Valid Reliabel Mudah Sangat baik Dipakai 2 Valid Mudah Sangat baik Dipakai 3 Valid Sedang Sangat baik Dipakai 4 Valid Mudah Baik Dipakai 5 Valid Mudah Sangat baik Dipakai 6 Valid Sukar Sangat baik Dipakai 7 Valid Sukar Sangat baik Dipakai 8 Tidak Valid Sukar Kurang baik Tidak Dipakai

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data, menurut Patton sebagaimana dikutip oleh Moleong 2005: 280 adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Data yang diperoleh dari penelitian ini berasal dari dari instrumen tes dan nontes. Metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut.

3.7.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif menurut Bogdan sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2013: 334 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.