Karakter Kedisiplinan Pemecahan Masalah

1.5.1 Karakter Kedisiplinan

Karakter adalah sifat tetap yang ada pada pribadi seseorang dalam bersikap dan bertindak tanpa dipengaruhi oleh keadaan lingkungan Syarbini, 2012: 15. Karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah karakter kedisiplinan. Kedisiplinan dimasukkan dalam nilai yang akan dibentuk pada pendidikan karakter. Kedisiplinan menurut Arikunto sebagaimana dikutip oleh Hidayat 2013: 95 adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya. Kedisiplinan menurut Aqib 2011: 7 adalah tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada berbagai peraturan. Menurut Lindgren sebagaimana dikutip oleh Hidayat 2013: 95, kedisiplinan merupakan proses pengawasan ketaatan atau perilaku secara teratur melalui pelatihan dan terdapat adanya hukuman bagi siapa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah ketaatan peserta didik terhadap peraturan yang ditetapkan selama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Mengembangkan karakter kedisiplinan yang dimaksud dalam rumusan masalah diukur melalui peningkatan skor yang diukur menggunakan gain ternormalisasi. Penentuan skor diperoleh dari analisis kualitatif yang merupakan hasil observasi dan wawancara. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pengembangan yang berdasarkan pada indikator karakter kedisiplinan yang telah ditentukan.

1.5.2 Pemecahan Masalah

Menurut Wena 2009: 52 pemecahan masalah adalah proses untuk menemukan cara yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Penelitian ini hanya akan mengukur kemampuan pemecahan masalah dalam aspek kognitif. Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu aktivitas, dimana solusi dari suatu masalah belum diketahui atau tidak segera ditemukan Sumarmo, 2010: 260. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam mempelajari, mencari, dan menemukan sendiri informasi untuk diolah menjadi konsep, prinsip, atau kesimpulan. Indikator peserta didik memiliki kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini mengacu pada NCTM yaitu 1 menerapkan dan mengadaptasi berbagai pendekatan dan strategi untuk menyelesaikan masalah, 2 menyelesaikan masalah yang muncul di dalam matematika atau di dalam konteks lain yang melibatkan matematika, 3 membangun pengetahuan matematis yang baru melalui pemecahan masalah, dan 4 memonitor dan merefleksi pada proses pemecahan masalah matematis. Penilaian kemampuan pemecahan masalah mencakup kemampuan yang terlibat dalam proses pemecahan masalah yaitu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, menyelesaikan masalah melaksanakan rencana dan pemecahan masalah dan menafsirkan hasilnya Widjajanti, 2009: 408.

1.5.3 Model Pembelajaran LAPS-Heuristik