memanipulasi simbol-simbol atau lambang-lambang objek tertentu, tidak lagi terkait dengan objek-objek pada tahap sebelumnya.
Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, maka
harus dilatih dengan mencoba dan melakukannya sendiri tahap-tahap proses belajar yang dikemukaan Brunner. Guru menjelaskan hubungan antara materi yang sedang
dijelaskan dengan objek atau rumus melalui cara ini peserta didik akan lebih mudah meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Brunner lebih menyarankan pada
keaktifan peserta didik dalam tahap-tahap proses belajar sehingga untuk penerapan model LAPS-Heuristik dalam prosesnya sangat mendukung untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah dan karakter kedisiplinan peserta didik.
2.1.4.2 Teori Belajar Vygotsky
Vygotsky sebagaimana dikutip oleh Rifa’i Anni 2012: 39 menyatakan
pengetahuan dipengaruhi situasi yang bersifat kolaboratif, sehingga dikatakan bahwa fungsi kognitif berasal dari situasi sosial. Vygotsky mengemukakan beberapa ide
tentang zone of proximal developmental ZPD. Peserta didik yang berada dalam ZPD dapat mempelajari serangkaian tugas
yang terlalu sulit dikuasai secara sendirian dengan bantuan orang dewasa atau peserta didik yang lebih mampu. Memahami batasan ZPD anak dengan cara memahami
tingkat tanggung jawab atau tugas tambahan yang dapat dikerjakan anak dengan bantuan instruktur yang mampu, sehingga diharapkan setelah bantuan diberikan anak
dapat menyelesaikan tugas tanpa bantuan orang lain. Peserta didik mempunyai konsep yang banyak, namun tidak sistematis, tidak
teratur, dan spontan. Pada saat peserta didik mendapat bimbingan dari para ahli, mereka akan membahas konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Oleh
karena itu proses belajar akan terjadi secara efektif dan efisien apabila anak belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan yang
mendukung, dalam bimbingan seseorang yang lebih mampu, guru, atau orang dewasa. Hal ini mendukung model pembelajaran LAPS-Heuristik dalam menciptakan
pembelajaran yang membantu peserta didik dalam pemecahan masalah.
2.1.4.3 Teori Belajar Gagne
Menurut Gagne sebagaimana dikutip oleh Suherman 2003: 33 belajar matematika ada dua objek yang diperoleh peserta didik, yaitu objek langsung dan tak
langsung. Objek langsung berupa fakta, konsep, sedangkan objek tak langsung berupa kemampuan pemecahan masalah.
Objek langsung berupa fakta dalam penelitian ini adalah lambang bilangan, sudut, dan notasi matematika lainnya yang berhubungan dengan materi lingkaran.
Konsep dalam penelitian ini dengan mengelompokan objek ke dalam contoh dan bukan contoh dari lingkaran. Objek tak langsung antara lain kemampuan pemecahan
masalah dimana peserta didik akan menerapkan pengetahuan yang sudah dipelajari ke dalam pembelajaran yang akan dipelajari.
Hal ini mendukung model pembelajaran LAPS-Heuristik dalam menciptakan pembelajaran yang membantu peserta didik dalam pemecahan masalah dan
kedisiplinan peserta didik.
2.1.4.4 Teori Belajar Ausubel