Uji Hipotesis II Uji Perbedaan Dua Rata-rata
VIII materi garis singgung lingkaran dengan pembelajaran CTL
H
1
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII
materi garis singgung lingkaran dengan pembelajaran model PBL bernuansa etnomatematika kurang dari atau lebih dari
rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas VIII materi garis singgung lingkaran dengan pembelajaran CTL
2. Memformulasikan rancangan analisis statistik yang digunakan Rumus yang digunakan adalah:
dengan
Keterangan: = uji
= nilai rata-rata kelas eksperimen = nilai rata-rata kelas kontrol
= banyaknya subjek kelas eksperimen = banyaknya subjek kelas kontrol
= simpangan baku kelas eksperimen = simpangan baku kelas kontrol
Kriteria Pengujian: Terima Ho jika
, dimana didapat dari daftar distribusi t dengan
dk = n
1
+n
2
-2 dengan peluang 1- , taraf signifikan 5. Untuk harga-hargat lainnya, H
o
ditolak Sudjana 2005: 243.
3.9.2.5Hipotesis III Paired Sample T-Test
Sebelum melakukan tes hipotesis melalui uji statistik dengan satu atau lebih variabel, peneliti harus mengetahui arti dari nilai yang diperoleh responden.
Untuk mengetahuinya, dilakukan proses kategorisasi. Kategorisasi dapat dilakukan secara normatif dengan memanfaatkan statistik deskriptif untuk
menginterpretasi skor skala. Kategorisasi didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi skor subjek dalam populasi dan
bahwa skor subjek dalam populasinya beristribusi secara normal Azwar, 2007:106. Norma kategorisasi yang digunakan adalah sebagai berikut.
kategori sangat rendah kategori rendah
kategori sedang kategori tinggi
kategori sangat tinggi Azwar, 2007:108
Langkah kategorisasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1 Menentukan banyaknya responden, banyaknya pilihan jawaban, dan skornya;
2 Menentukan skor terendah; 3 Menentukan skor tertinggi;
4 Menentukan selisih skor tertinggi dan skor terendah; 5 Menentukan interval kriteria;
Untuk mengetahui tingkat sikap siswa terhadap budaya lokal, digunakan data yang berasal dari tes skala sikap siswa. Berdasarkan langkah diatas, untuk
mengetahui tingkat sikap siswa terhadap budaya lokal dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1 Menentukan banyaknya pilihan jawaban beserta skornya. Dalam penelitian ini terdapat 34 responden, lima pilihan jawaban positif
dengan skor masing-masing 5, 4, 3, 2, 1dan lima pilihan jawaban negatif dengan skor masing-masing 1, 2, 3, 4, 5 serta banyak item 15 pernyataan
positif dan 5 pernyataan negatif. 2 Menentukan skor terendah.
Skor terendah = 1 x 20 = 20. 3 Menentukan skor tertinggi.
Skor tertinggi = 5 x 20 = 100. 4 Menentukan selisih skor tertinggi dan skor terendah.
Selisih = 100 – 20 = 80.
5 Menentukan interval kriteria Nilai
. Kriteria tingkat keecemasan matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Sikap Siswa terhadap Budaya Lokal
Skor Kriteria
20 ≤ Skor 40 Sangat Rendah
40 Skor 53,3 Rendah
53,3 Skor 66,7 Sedang
66,7 Skor 80 Tinggi
80 Skor 100 Sangat Tinggi
Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap budaya antara sebelum dan
setelah diberlakukannya
pembelajaran dengan
model PBLbernuansaetnomatematika digunakan uji-t berpasangan paired t-test.
Rumusan hipotesisnya dapat dinyatakan sebagai berikut. H
: Sikap siswa terhadap budaya setelah mendapat pembelajaran model PBLbernuansa etnomatematika kurang dari atau sama dengan sikap siswa
sebelum mendapat pembelajaran model PBL bernuansa etnomatematika. H
1
: Sikap siswa terhadap budaya setelah mendapat pembelajaran model PBLbernuansa etnomatematika lebih baik daripada sikap siswa sebelum
mendapat pembelajaran model PBLbernuansa etnomatematika. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Sudjana, 2005:242 dengan
dan Sudjana, 2005:210
Dimana: : beda tiap pasangan data
: rata-rata beda
: simpangan baku beda Kriteria pengujian adalah terima
jika dengan taraf
α = 5, dan
. Untuk harga-harga t lainnya ditolak.