2.1.6. Sikap
2.1.7.1 Pengertian Sikap
Menurut Soeparwoto 2007: 121-122, sikap attitude adalah suatu kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang
atau situasi yang dihadapi. Menurut Suharyat 2009, sikap adalah suatu sistem evaluasi positifatau negatif, yakni suatu kecenderunganuntuk menyetujui atau
menolak. Sikappositif akan terbentuk apabila rangsanganyang datang pada seseorang memberipengalaman yang menyenangkan.Sebaliknya sikap negatif
akan timbul, bilarangsangan yang datang memberipengalaman yang tidak menyenangkan.Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi
yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan
Rifa’i Anni, 2010:162. Perbedaan sikap berhubungan denganderajat kesukaan atau ketidaksukaanseseorang terhadap obyek yang dihadapi,atau
dengan kata lain sikap menyangkutkesiapan individu untuk bereaksi terhadapobyek tertentu berdasarkan konseppenilaian positif-negatif.
2.1.7.2 Komponen Sikap
Menurut Suharyat 2009, secara umum sikap memiliki tiga komponen, yaitu
kognitif, afektif,
dan kecenderungan
tindakan. Komponen
kognitifmerupakan aspek sikap yang berkenaandengan penilaian individu terhadap obyekatau subyek. Komponen afektif dapat dikatakan sebagai
perasaan emosiindividu terhadap obyek atau subyek, yangsejalan dengan hasil penilaiannya. Sedangkomponen kecenderungan bertindakberkenaan dengan
keinginan individu untukmelakukan perbuatan sesuai dengankeyakinan dan
keinginannya. 2.1.7.3 Sikap Siswa terhadap Budaya
Berdasarkan pengertian sikap yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka sikap siswa terhadap budaya adalahsuatu sistem evaluasi positifatau
negatif, yakni suatu kecenderunganuntuk menyetujui atau menolak terhadap budaya, dalam hal ini budaya lokal yang tumbuh dan berkembang di sekitar para
siswa. Atmazaki dalam Alexon dan Sukmadinata 2010 menyatakan bahwa terdapat tiga indikator kemampuan mengapresiasi budaya, yakni pemahaman,
penginterpretasian, dan penilaianpenghargaan. Apresiasi dapat diketahui dengan
pengamatan, bertanya langsung maupun tidak langsung, dan tes. 2.1.7.
Aktivitas belajar Siswa
Dalam proses pembelajaran, keaktifan peserta didik merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan oleh guru sehingga proses
pembelajaran yang ditempuh benar-benar memperoleh hasil yang optimal. Menurut Isnaini 2012 aktivitas belajar adalah segala sesuatu yang dilakukan
atau kegiatan-kegiatan baik secara jasmani atau rohani yang dilakukan dalam proses interaksi antara guru dan siswa sehingga dapat mencapai tujuan
belajar. Illah 2012 menyatakan bahwa Bentuk-bentuk keaktifan belajar siswa
dapat diklasifikasikan dalamberbagai bentuk kegiatanseperti mendengarkan penjelasan guru, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan,menjawab
pertanyaan, dan aktif berdiskusi dengan teman. Hal tersebut dilakukan siswa
ataskehendak siswa sendiri tanpa adanya tekanan dari guru atau pihak lainnya. Salah satu bentuk keaktifan belajar dan yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah keaktifan siswa dalam mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS secara berkelompok.
2.1.8. Kemampuan Pemecahan Masalah