2.4 Penerimaan dan Pendapatan
Hasil penjualan total total revenue menurut Sugiarto et al 2002 adalah seluruh penghasilan yang diterima oleh perusahaan dari hasil penjualan seluruh
komoditas produksinya. Bila harga persatuan komoditasnya adalah P dan penjual tersebut menjual sebanyak Q maka Total Revenue TR yaitu P x Q.
Keuntungan atau kerugian menurut Sukirno 1998 adalah perbedaan diantara hasil penjualan dan ongkos produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil
penjualan lebih besar dari ongkos produksi dan kerugian diperoleh apabila hasil penjualan lebih sedikit dari ongkos produksi. Keuntungan maksimum dicapai
apabila perbedaan hasil penjualan dan ongkos produksi mencapai tingkat yang paling besar.
2.5 Warung Tenda Pecel Lele
Warung tenda menurut Sidabutar 1999 dalam Astuti 2003 merupakan salah satu usaha perdagangan di bidang makanan dengan menggunakan tenda
yang terdapat di sepanjang jalan dan lokasi. Warung tenda memiliki ciri khas tertentu seperti menu yang unik tradisional, suasana santai, harga yang lebih
murah, tempat strategis, pelayanan yang lebih cepat dan penjualannya dilakukan pada malam hari. Ciri khas tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen
yang berasal dari berbagai golongan. Unsur paling utama dari komponen penjualan produk makanan dan minuman yang menjadi perhatian konsumen yaitu
suasana, kenyamanan, pelayanan dan lokasi. Warung tenda menurut Sidabutar 1999 dalam Astuti 2002 merupakan
salah satu wirausaha bidang pangan yang dikelola untuk mencari terobosan baru yang menjadi trend atau suatu mode.Warung-warung tersebut biasanya
menyajikan menu pecel lele, pecel ayam, bebek goreng, burung dara goreng, soto, tahu dan tempe, makanan laut Seafood, masakan khas Cina, Jepang, dan
sebagainya.
2.6 Deskripsi Proses Produksi Pecel Lele
Pecel lele menurut Najiyati 1998 terbuat dari bahan-bahan sebagai berikut : 2 ekor lele, kol, ketimun, kemangi, dan selada. Bumbu pecel lele terdiri
dari : bawang putih 1 siung, garam, cabai merah sesuai selera, bawang merah 3 siung, bawang putih 1 siung, jeruk lemon 1 buah, gula merah, terasi, dan
garam. Cara memasak pecel lele yaitu bawang putih dan garam dihaluskan lalu dilumurkan pada lele yang sudah dibersihkan. Selanjutnya lele digoreng. Semua
bumbu kecuali jeruk lemon ditumbuk halus, lalu diberi air jeruk lemon. Sambal ini dihidangkan di piring kecil atau cobek.
Gambar 4. Pecel lele Sumber : www.Wikipedia.org
III KERANGKA PEMIKIRAN
Budidaya lele merupakan salah satu usaha budidaya perikanan air tawar yang sedang berkembang di Palembang. Lele sebagai ikan konsumsi yang sedang
digemari masyarakat Palembang membuka peluang besar bagi kebanyakan para pedagang untuk mendirikan warung tenda di tempat-tempat strategis. Warung
tenda sebagai saluran pemasaran akhir ke konsumen memberikan kemudahan dan kesan tersendiri bagi konsumen antara lain suasana santai, menu tradisional, harga
lebih murah dan tempat strategis. Warung tenda menyediakan berbagai menu antara lain pecel lele, pecel
ayam, burung dara goreng, bawal bakar, dan aneka masakan seafood. Pecel lele merupakan salah satu menu favorit yang diminta oleh konsumen di Palembang.
Peningkatan permintaan terhadap pecel lele menyebabkan meningkatnya jumlah warung tenda pecel lele yang tersebar di kecamatan di Palembang. Pedagang
warung tenda memiliki latar belakang pribadi yang berbeda seperti daerah asal, pendidikan, umur, pengalaman usaha dan jumlah tanggungan keluarga. Selain itu,
pedagang warung tenda juga memiliki latar belakang usaha yang berbeda seperti modal awal, upah tenaga kerja, sewa lokasi usaha dan jumlah hari kerja. Analisis
deskriptif digunakan untuk mengetahui identitas pribadi pedagang warung tenda dan identitas usaha warung tenda. Analisis pendapatan digunakan untuk
mengetahui pendapatan pedagang warung tenda. Permintaan lele oleh konsumen warung tenda dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain harga pecel lele, harga barang substitusi, pendapatan, umur, pendidikan, daerah asal konsumen dan faktor lokasi usaha. Analisis yang
digunakan untuk mengetahui fungsi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan lele yaitu analisis regresi berganda. Selain itu, analisis elastisitas digunakan untuk
mengukur derajat kepekaan jumlah permintaan lele terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhinya. Analisis elastisitas yang digunakan yaitu analisis
elastisitas harga, elastisitas silang dan elastisitas pendapatan. Penjelasan kerangka pendekatan studi tersebut dapat dilihat dari Gambar 5.
Gambar 5 Skema Kerangka Pendekatan Studi
Keterangan : Ruang lingkup penelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
konsumen :
- Faktor harga ikan lele
- Faktor harga barang
substitusi -
Pendapatan konsumen -
Jumlah anggota keluarga
- Faktor lokasi usaha
- Umur
- Pendidikan
- Daerah asal konsumen
Identitas pribadi pedagang, konsumen,
Identitas usaha dan Pendapatan usaha
- Analisis Permintaan
konsumen warung tenda regresi berganda
- Analisis Elastisitas harga
- Analisis elastisitas pendapatan
konsumen -
Analisis elastisitas silang Profil pedagang, profil
konsumen, profil usaha warung tenda dan
Analisis Pendapatan pedagang warung tenda
Permintaan l l
Warung tenda
Pecel ayam Bebek
goreng Pecel
Lele Burung dara
goreng Bawal
bakar
IV METODOLOGI
4.1 Metode Penelitian