4.4.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan profil pedagang serta usahanya. Analisis digunakan terhadap simpangan baku dan
persentase.
4.4.2 Analisis Pendapatan
Analisis laba atau rugi menurut Effendi dan Oktariza 2006 bertujuan untuk mengetahui besarnya keuntungan atau kerugian dari usaha yang dikelola.
Suatu usaha yang menguntungkan akan memiliki nilai penerimaan lebih besar daripada total pengeluaran. Keuntungan atau pendapatan bersih dapat dirumuskan
sebagai berikut : Keuntungan = Penerimaan – Total biaya tetap + Total biaya variabel
4.4.3 Analisis Rasio Penerimaan dan Biaya R-C Rasio
Analisis R-C rasio adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya Soekartawi, 1995. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dari
hasil yang diperoleh dalam kegiatan usaha selama periode tertentu. Rumus R-C rasio , secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
luaran TotalPenge
imaan TotalPener
Crasio R
= Dimana : R = Revenue Penerimaan
C = Cost biaya
4.4.4 Analisis Regresi
Model regresi menurut Arief 1993 adalah suatu cara untuk mengetahui ketergantungan antara variabel yang tidak bebas independen misalnya Y dengan
variabel bebas dependen misalnya X yang merupakan variabel penentu nilai Y. Bentuk hubungan matematika dari model analisis fungsi linier menurut Arief
1993 adalah : Y =
β
1
+ β
2
X
2i
+ β
3
X
3i
+...+ β
k
X
ki
+e
i
Dimana : β1
= elemen konstan β2 sampai βk = koefisien-koefisien regresi
e = stocastic disturbance term
i = jumlah observasi
N = besar populasi
Analisis regresi di atas digunakan untuk menganalisis permintaan ikan lele dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Model analisis fungsi linear yang
digunakan adalah : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+Da + Dl + e
Keterangan : Y = Jumlah total permintaan ikan lele ekorbulan
a = Intersep b
1
= Koefisien regresi variabel ke-i i = 1,2,…n X
1
= Harga pecel lele Rpporsi X
2
= Harga pecel ayam Rpporsi X
3
= Pendapatan disposible konsumen Rpbulan X
4
= Jumlah anggota keluarga porsi bulan X
5
= Umur konsumen X
6
= Pendidikan Da= Daerah asal konsumen
0 = Jawa 1 = luar Jawa
Dl = Dummy lokasi usaha 0 = non strategis
1 = strategis e = Galat
Lokasi usaha dibagi menjadi dua, yaitu lokasi strategis dan tidak strategis. Pembagian lokasi ini berdasarkan pandangan konsumen. Lokasi strategis dicirikan
dekat dengan pusat hiburan, perkantoran, pertokoan. Lokasi tidak strategis karena tidak menyediakan tempat parkir khusus dan di lokasi tersebut hanya berdiri
usaha warung tenda sehingga konsumen tidak melakukan aktivitas lain selain makan di warung tenda tersebut
4.4.5 Evaluasi Model Persamaan Penduga