meningkat satu ton, maka impor cengkeh juga akan meningkat sebesar 0.435373 ton. Elastisitas impor cengkeh terhadap konsumsi cengkeh industri rokok kretek
dalam jangka pendek maupun jangka panjang masing-masing sebesar 7.43 dan 9.67 menunjukkan bahwa impor cengkeh responsif terhadap perubahan konsumsi
cengkeh industri rokok kretek. Apabila konsumsi cengkeh industri rokok kretek meningkat satu persen maka akan meningkatkan impor cengkeh dalam jangka
pendek maupun jangka panjang masing-masing sebesar 7.43 persen dan 9.67 persen, cateris paribus. Hal ini mengindikasikan bahwa impor cengkeh dilakukan
untuk memenuhi peningkatan permintaan cengkeh dalam negeri terutama untuk kebutuhan pabrik rokok kretek, sebagaimana hasil penelitian Wahjutomo 1996.
Trend waktu yang mewakili perkembangan teknologi berhubungan negatif dan berpengaruh tidak nyata terhadap impor cengkeh. Variabel dummy kebijakan
tataniaga berdasarkan BPPC berhubungan negatif dan berpengaruh tidak nyata terhadap impor cengkeh. Nilai parameter dugaan impor cengkeh tahun lalu
terletak di antara nol dan satu tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap impor cengkeh.
5.2.5. Ekspor Cengkeh
Hasil dugaan persamaan ekspor cengkeh Indonesia menunjukkan bahwa semua tanda parameter dugaan telah sesuai dengan hipotesis yang diharapkan dan
disajikan pada Tabel 15. Dari hasil regresi persamaan ekspor cengkeh diperoleh koefisien determinasi 0.7594 yang berarti bahwa keragaman ekspor cengkeh
sebesar 75.94 persen dapat dijelaskan oleh keragaman variabel harga cengkeh ekspor, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, produksi cengkeh, suku bunga,
trend waktu, dan ekspor cengkeh tahun lalu sedangkan sisanya 24.06 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan.
Keragaman harga cengkeh ekspor, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, produksi cengkeh, suku bunga, trend waktu, dan ekspor cengkeh tahun
lalu secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman ekspor cengkeh yang secara statistik nyata pada level 0.000. Secara sendiri-sendiri ekspor cengkeh
dipengaruhi secara nyata oleh suku bunga dan trend waktu. Sedangkan variabel harga cengkeh ekspor, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, produksi
cengkeh, dan ekspor cengkeh tahun lalu tidak berpengaruh nyata. Tabel 15. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Ekspor Cengkeh XCD
t
Variabel Notasi Parameter
Dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Jangka Pendek
Elastisitas Jangka
Panjang
Intersep Intersep
-6674.940 0.3166
- -
Harga cengkeh ekspor HCX
t
191.7693 0.2613
0.4551 0.5699 Nilai tukar RpUS
NTK
t
0.296799 0.4840
0.6548 0.8201 Produksi cengkeh
QCD
t
0.000031 0.5703
0.5286 0.6620 Suku bunga
SBI
t
-328.2380 0.0000
-0.2637 -0.3303
Trend waktu T
t
336.7863 0.0905
- -
Ekspor cengkeh tahun lalu XCD
t-1
0.201511 0.2311
- -
R
2
= 0.7594 F statistik = 10.00 Adj-R
2
= 0.6835 P value = 0.000
Keterangan : = nyata pada taraf 20 Harga cengkeh ekspor berhubungan positif dan berpengaruh tidak nyata
terhadap ekspor cengkeh. Nilai parameter dugaan 191.7693 yaitu jika harga cengkeh ekspor meningkat satu USkg, maka ekspor cengkeh akan meningkat
sebesar 191.7693 ton. Nilai elastisitas jangka pendek ekspor cengkeh terhadap harga cengkeh ekspor sebesar 0.4551, berarti ekspor cengkeh tidak responsif
terhadap perubahan harga cengkeh ekspor. Apabila harga cengkeh ekspor meningkat satu persen maka ekspor cengkeh hanya akan meningkat 0.4551
persen, cateris paribus. Sedangkan nilai elastisitas jangka panjang ekspor cengkeh
terhadap harga cengkeh ekspor sebesar 0.5699, yang berarti ekspor cengkeh tidak responsif terhadap perubahan harga cengkeh ekspor yaitu apabila harga cengkeh
ekspor meningkat satu persen maka hanya akan meningkatkan ekspor cengkeh dalam jangka panjang sebesar 0.5699 persen, cateris paribus.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berhubungan positif dan berpengaruh tidak nyata terhadap ekspor cengkeh. Nilai parameter dugaan
0.296799 yaitu jika nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika meningkat depresiasi satu RpUS, maka ekspor cengkeh akan meningkat sebesar
0.296799 ton. Nilai elastisitas jangka pendek ekspor cengkeh terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika sebesar 0.6548, berarti ekspor cengkeh tidak
responsif terhadap perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. Apabila nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika meningkat satu persen maka ekspor
cengkeh hanya akan meningkat 0.6548 persen, cateris paribus. Sedangkan nilai elastisitas jangka panjang ekspor cengkeh terhadap nilai tukar rupiah terhadap
dollar Amerika sebesar 0.8201, yang berarti ekspor cengkeh tidak responsif terhadap perubahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yaitu apabila nilai
tukar rupiah terhadap dollar Amerika meningkat satu persen maka hanya akan meningkatkan ekspor cengkeh dalam jangka panjang sebesar 0.8201 persen,
cateris paribus. Produksi cengkeh berhubungan positif dan berpengaruh tidak nyata
terhadap ekspor cengkeh. Nilai parameter dugaan 0.000031 yaitu jika produksi cengkeh meningkat satu kg, maka ekspor cengkeh akan meningkat sebesar
0.000031 ton. Nilai elastisitas jangka pendek ekspor cengkeh terhadap produksi cengkeh sebesar 0.5286, berarti ekspor cengkeh tidak responsif terhadap
perubahan produksi cengkeh. Apabila produksi cengkeh meningkat satu persen maka ekspor cengkeh hanya akan meningkat 0.5286 persen, cateris paribus.
Sedangkan nilai elastisitas jangka panjang ekspor cengkeh terhadap produksi cengkeh sebesar 0.662, yang berarti ekspor cengkeh tidak responsif terhadap
perubahan produksi cengkeh yaitu apabila produksi cengkeh meningkat satu persen maka hanya akan meningkatkan ekspor cengkeh dalam jangka panjang
sebesar 0.662 persen, cateris paribus. Suku bunga berhubungan negatif dan berpengaruh nyata pada taraf 20
persen terhadap ekspor cengkeh. Artinya jika suku bunga menurun maka ekspor cengkeh akan meningkat. Nilai parameter dugaan -328.238 yaitu jika suku bunga
menurun satu persen, maka ekspor cengkeh akan meningkat sebesar 328.238 ton. Nilai elastisitas jangka pendek ekspor cengkeh terhadap suku bunga sebesar
-0.2637, berarti ekspor cengkeh tidak responsif terhadap perubahan suku bunga. Apabila suku bunga menurun satu persen maka ekspor cengkeh hanya akan
meningkat 0.2637 persen, cateris paribus. Sedangkan nilai elastisitas jangka panjang ekspor cengkeh terhadap suku bunga sebesar -0.3303, yang berarti ekspor
cengkeh tidak responsif terhadap perubahan suku bunga yaitu apabila suku bunga menurun satu persen maka hanya akan meningkatkan ekspor cengkeh dalam
jangka panjang 0.3303 persen, cateris paribus. Terdapat pengaruh positif perkembangan teknologi yang diwakili oleh
variabel trend terhadap ekspor cengkeh yang berpengaruh nyata pada taraf 20 persen yaitu dengan parameter dugaan sebesar 336.7863. Nilai parameter dugaan
ekspor cengkeh tahun lalu terletak di antara nol dan satu tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap ekspor cengkeh.
5.2.6. Penawaran Cengkeh