5.2.6. Penawaran Cengkeh
Penawaran cengkeh Indonesia dalam penelitian ini merupakan jumlah cengkeh yang tersedia di dalam negeri, yang merupakan penjumlahan antara
produksi cengkeh dan impor cengkeh dikurangi ekspor cengkeh Indonesia ke pasar internasional yang dicirikan dengan persamaan identitas. Persamaan
penawaran cengkeh dapat ditulis sebagai berikut: SCD
t
= QCD
t
+ ICD
t
- XCD
t
5.2.7. Konsumsi Cengkeh Industri Rokok Kretek Hasil dugaan persamaan konsumsi cengkeh industri rokok kretek
Indonesia menunjukkan bahwa semua tanda parameter dugaan telah sesuai dengan hipotesis yang diharapkan dan disajikan pada Tabel 16. Dari hasil regresi
persamaan konsumsi cengkeh industri rokok kretek diperoleh koefisien
determinasi 0.9959 yang berarti bahwa keragaman konsumsi cengkeh industri
rokok kretek sebesar 99.59 persen dapat dijelaskan oleh keragaman variabel rasio
harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik tahun yang sama, produksi rokok kretek, trend waktu, dan konsumsi cengkeh industri rokok
kretek tahun lalu sedangkan sisanya 0.41 persen dijelaskan oleh faktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam persamaan. Keragaman variabel rasio harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga
cengkeh domestik tahun yang sama, produksi rokok kretek, trend waktu, dan
konsumsi cengkeh industri rokok kretek tahun lalu secara bersama-sama dapat menjelaskan keragaman konsumsi cengkeh industri rokok kretek yang secara
statistik nyata pada level 0.000. Secara sendiri-sendiri konsumsi cengkeh industri
rokok kretek dipengaruhi secara nyata oleh variabel rasio harga cengkeh domestik
tahun lalu dengan harga cengkeh domestik tahun yang sama, produksi rokok kretek, dan trend waktu. Sedangkan variabel konsumsi cengkeh industri rokok
kretek tahun lalu tidak berpengaruh nyata.
Tabel 16. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Konsumsi Cengkeh Industri Rokok Kretek CCR
t
Variabel Notasi Parameter
Dugaan Taraf
Nyata Elastisitas
Jangka Pendek
Elastisitas Jangka
Panjang
Intersep Intersep 13057.16
0.0000 -
- Rasio HCD
t-1
dengan HCD
t
HCD
t-1
HCD
t
-1564.280 0.0166
-0.0253 -0.0259
Produksi rokok kretek QRK
t
0.334210 0.0000
0.6574 0.6738
Trend waktu T
t
797.5481 0.0009
- -
Konsumsi cengkeh industri rokok kretek tahun lalu
CCR
t-1
0.024460 0.7580
- -
R
2
= 0.9959 F statistik = 1278.75 Adj-R
2
= 0.9951 P value = 0.000
Keterangan : = nyata pada taraf 20 Variabel rasio harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh
domestik tahun yang sama berhubungan negatif dan berpengaruh nyata pada taraf 20 persen terhadap konsumsi cengkeh industri rokok kretek. Nilai parameter
dugaan -1564.28 yang berarti jika rasio harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik tahun yang sama menurun satu Rpkg, menyebabkan
konsumsi cengkeh industri rokok kretek meningkat sebesar 1564.28 ton. Nilai elastisitas jangka pendek konsumsi cengkeh industri rokok kretek terhadap rasio
harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik tahun yang sama sebesar -0.0253, berarti konsumsi cengkeh industri rokok kretek tidak
responsif terhadap perubahan rasio harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik tahun yang sama. Apabila rasio harga cengkeh domestik
tahun lalu dengan harga cengkeh domestik pada tahun yang sama meningkat satu persen maka konsumsi cengkeh industri rokok kretek hanya akan menurun 0.0253
persen, cateris paribus.
Elastisitas jangka panjang konsumsi cengkeh industri rokok kretek terhadap rasio harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik
tahun yang sama sebesar -0.0259, yang berarti konsumsi cengkeh industri rokok kretek dalam jangka panjang tidak responsif terhadap perubahan rasio harga
cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik tahun yang sama. Apabila rasio harga cengkeh domestik tahun lalu dengan harga cengkeh domestik
tahun yang sama meningkat satu persen maka hanya akan menurunkan konsumsi cengkeh industri rokok kretek 0.0259 persen, cateris paribus. Hal ini dikarenakan
berapapun perubahan harga cengkeh domestik, industri rokok kretek tetap membutuhkan cengkeh sebagai bahan baku dalam memproduksi rokok kretek.
Produksi rokok kretek berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 20 persen terhadap konsumsi cengkeh industri rokok kretek. Nilai parameter
dugaan 0.33421 yang berarti jika produksi rokok kretek meningkat satu juta batang, menyebabkan konsumsi cengkeh industri rokok kretek akan meningkat
sebesar 0.33421 ton. Elastisitas konsumsi cengkeh industri rokok kretek terhadap produksi rokok kretek dalam jangka pendek maupun jangka panjang masing-
masing sebesar 0.6574 dan 0.6738 menunjukkan bahwa konsumsi cengkeh industri rokok kretek tidak responsif terhadap perubahan produksi rokok kretek.
Apabila produksi rokok kretek meningkat satu persen maka akan meningkatkan konsumsi cengkeh industri rokok kretek dalam jangka pendek maupun jangka
panjang masing-masing sebesar 0.6574 persen dan 0.6738 persen, cateris paribus. Terdapat pengaruh positif perkembangan teknologi yang diwakili oleh variabel
trend terhadap konsumsi cengkeh industri rokok kretek yang berpengaruh nyata pada taraf 20 persen yaitu dengan parameter dugaan sebesar 797.5481. Nilai
parameter dugaan konsumsi cengkeh industri rokok kretek tahun lalu terletak di antara nol dan satu tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi cengkeh
industri rokok kretek.
5.2.8. Produksi Rokok Kretek Hasil dugaan persamaan produksi rokok kretek Indonesia menunjukkan