Penawaran Cengkeh Konsumsi Cengkeh Industri Rokok Kretek Produksi Rokok Kretek

QCD t , konsumsi cengkeh industri rokok kretek CCR t , trend waktu T t , dummy kebijakan tataniaga berdasarkan BPPC DBPPC t , dan impor cengkeh tahun lalu ICD t-1 . Pada tahun 1990-1998 yang berhak melakukan impor cengkeh hanyalah BPPC, sehingga impor cengkeh pada saat beroperasinya BPPC lebih kecil dibandingkan dengan tidak adanya BPPC. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: ICD t = f HCI t , NTK t , QCD t , CCR t , T t , DBPPC t , ICD t-1 .......................27

3.1.6.5. Ekspor Cengkeh

Ekspor cengkeh adalah jumlah kelebihan produksi cengkeh yang tidak dikonsumsi dalam negeri, namun tidak selamanya kondisinya demikian, karena ada juga pengusaha yang mengekspor cengkeh tanpa mempedulikan kebutuhan cengkeh dalam negeri Sinaga dan Pakasi, 1999. Karena keterbatasan data, maka stok cengkeh tahun sebelumnya tidak dimasukkan dalam persamaan ekspor cengkeh Indonesia. Ekspor cengkeh Indonesia XCD t diduga dipengaruhi oleh harga riil cengkeh ekspor HCX t , nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika NTK t , produksi cengkeh QCD t , suku bunga SBI t , trend waktu T t , dan ekspor cengkeh tahun lalu XCD t-1 . Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: XCD t = f HCX t, NTK t , QCD t , SBI t , T t , XCD t-1 ...................................28

3.1.6.6. Penawaran Cengkeh

Penawaran cengkeh SCD t merupakan jumlah cengkeh yang tersedia di dalam negeri, yang merupakan penjumlahan antara produksi cengkeh, stok cengkeh domestik tahun sebelumnya dan impor cengkeh dikurangi ekspor cengkeh Indonesia ke pasar internasional Sihotang, 1996. Karena keterbatasan data, maka stok cengkeh domestik tahun sebelumnya tidak dimasukkan dalam persamaan penawaran cengkeh Indonesia. Dalam penelitian ini penawaran cengkeh Indonesia SCD t merupakan penjumlahan antara produksi cengkeh QCD t dan impor cengkeh ICD t dikurangi ekspor cengkeh Indonesia ke pasar internasional XCD t . Persamaan penawaran cengkeh dapat ditulis sebagai berikut: SCD t = QCD t + ICD t - XCD t .................................................................29

3.1.6.7. Konsumsi Cengkeh Industri Rokok Kretek

Produksi cengkeh yang dihasilkan sebagian dikonsumsi di dalam negeri baik sebagai bahan baku industri rokok kretek maupun untuk industri lain dan konsumsi rumahtangga. Namun berdasarkan penggunaannya sebanyak 85-95 konsumsi cengkeh di Indonesia digunakan untuk industri rokok kretek dan karena konsumsi cengkeh di luar industri pabrik rokok kretek di Indonesia seperti rumahtangga umumnya relatif kecil dan stabil yaitu sebesa 0.001 onskapitaminggu BPS, 2006 sehingga diasumsikan cengkeh hanya digunakan sebagai bahan baku pabrik rokok kretek domestik yang fungsi konsumsi cengkeh rumahtangga dan industri lain dapat diabaikan. Konsumsi cengkeh industri rokok kretek CCR t diduga dipengaruhi oleh harga riil cengkeh domestik HCD t , produksi rokok kretek QRK t , trend waktu T t , dan konsumsi cengkeh industri rokok kretek tahun lalu CCR t-1 . Dengan demikian persamaan konsumsi cengkeh industri rokok kretek dapat dinyatakan sebagai berikut: CCR t = f HCD t , QRK t , T t , CCR t-1 ........................................................30

3.1.6.8. Produksi Rokok Kretek

Produksi rokok kretek QRK t diduga dipengaruhi oleh harga riil cengkeh domestik HCD t , harga riil jual rokok kretek HJRK t , harga riil ekspor rokok kretek HXRK t , trend waktu T t , dan produksi rokok kretek tahun lalu QRK t-1 . Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut: QRK t = f HCD t, HJRK t , HXRK t , T t , QRK t-1 ........................................31

3.1.6.9. Harga Cengkeh Domestik