3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Indonesia merupakan negara konsumen sekaligus produsen cengkeh terbesar di dunia Gambar 4. Produksi cengkeh Indonesia selain diekspor, juga
diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi cengkeh domestik khususnya pada industri rokok kretek. Indonesia merupakan “negara besar” dalam
perdagangan internasional cengkeh, sehingga fluktuasi produksi dan konsumsi, yang bisa terjadi karena faktor alam, aspek perilaku industri, maupun aspek
kebijakan domestik, dapat mempengaruhi tatanan perdagangan tersebut Siregar dan Suhendi, 2006.
Pada tahun 2002 pemerintah memandang perlu untuk menetapkan ketentuan impor cengkeh dalam rangka mengantisipasi lonjakan impor cengkeh
yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga cengkeh dan pendapatan petani di dalam negeri, yang diatur melalui Surat Keputusan Menperindag
No.528MPPKep72002 tertanggal 5 Juli 2002 tentang pengendalian impor cengkeh. Kebijakan ini ditetapkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani
cengkeh dengan tetap memperhatikan kepentingan industri pengguna cengkeh. Pada tahap awal, impor baru akan diizinkan apabila harga cengkeh produksi
dalam negeri sudah naik hingga mencapai titik harga tertentu. Ketentuan impor cengkeh ini mengakibatkan terjadinya penurunan volume impor cengkeh yang
sangat signifikan pada tahun 2002-2006. Berdasarkan penggunaannya, sebanyak 85 persen hingga 95 persen konsumsi cengkeh nasional digunakan dalam industri
rokok kretek sebagai bahan baku rokok kretek. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan domestik, Indonesia melakukan impor terhadap komoditas cengkeh.
Gambar 4. Bagan Kerangka Berpikir Operasional
Selama periode tahun 2002 hingga tahun 2006, produksi dan produktivitas cengkeh cenderung berfluktuasi, sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut maka
pemerintah melalui program Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan RPPK yang dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 11 Juni 2005 di
Jatiluhur, Jawa Barat memasukkan komoditi cengkeh sebagai salah satu dari 17 komoditi pertanian yang perlu dikembangkan, karena vitalitas sektor pertanian
saat ini sedang mengalami degradasi yang ditunjukkan dengan terjadinya penurunan levelling off produksi beberapa komoditas pertanian, antara lain
komoditi cengkeh. Sehingga dengan adanya program tersebut diharapkan Indonesia sebagai negara produsen cengkeh mampu meningkatkan penerimaan
devisa negara melalui perkembangan produksi dan kegiatan ekspor cengkeh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 1 perkembangan produksi
cengkeh, luas areal cengkeh, produktivitas cengkeh, volume dan harga cengkeh impor, volume dan harga cengkeh ekspor, konsumsi cengkeh industri rokok
kretek dan produksi rokok kretek, dan harga cengkeh domestik Indonesia, 2 faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, konsumsi, dan harga cengkeh
Indonesia, dan 3 dampak perubahan faktor ekonomi terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia tahun 1999-2006. Jawaban untuk tujuan
pertama digunakan analisis deskriptif dengan tabulasi dan tujuan kedua digunakan analisis model ekonometrika dengan persamaan simultan melalui metode
pendugaan OLS Ordinary Least Squares, sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian ketiga menggunakan simulasi dengan metode Newton. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi individu atau instansi yang terkait dan dapat sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Metode Analisis
Perkembangan produksi cengkeh, luas areal cengkeh, produktivitas cengkeh, volume impor dan harga cengkeh impor, volume ekspor dan harga
cengkeh ekspor, konsumsi cengkeh industri rokok kretek dan produksi rokok kretek, dan harga cengkeh domestik Indonesia dianalisis secara deskriptif dengan
tabulasi serta pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel. Analisis deskriptif dalam penulisan digunakan untuk memberikan penjelasan serta
interpretasi atas informasi dan data hasil penelitian. Tujuan penelitian kedua yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, konsumsi, dan harga cengkeh
Indonesia dianalisis menggunakan persamaan simultan dengan metode pendugaan OLS Ordinary Least Squares serta pengolahan data menggunakan Statistical
Analysis System SAS 9.1. Pada dasarnya dampak penggunaan metode OLS pada
persamaan simultan akan menghasilkan bias estimasi biased dan tidak konsisten inconsistent Koutsoyiannis, 1977, akan tetapi dalam penelitian ini dihasilkan
bahwa validasi pendugaan model produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia cukup baik untuk dilakukan simulasi. Tujuan penelitian ketiga yaitu
dampak perubahan faktor ekonomi terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia tahun 1999-2006 dianalisis dengan simulasi model
menggunakan metode Newton.
4.2. Perumusan Model
Produksi, Konsumsi, dan Harga Cengkeh
Indonesia
Model adalah abstraksi dari fenomena aktual sebagai suatu sistem atau proses Koutsoyiannis, 1977. Penyederhanaan suatu fenomena dilakukan agar