pasar Jepang dan Amerika Serikat. Harga udang dunia disamakan dengan harga impor udang Jepang dan hasil estimasi menunjukkan bahwa perkembangan harga
udang dunia tidak dipengaruhi oleh variabel ekspor udang dunia dan impor udang dunia. Sedangkan harga riil ekspor udang Indonesia dipengaruhi oleh semua
variabel penjelas.
2.5. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian-penelitian
terdahulu tersebut, khususnya tentang komoditi cengkeh dilakukan dengan beragam analisis dan penggunaan data
terakhir tahun 2000. Model yang digunakan dalam penelitian ini memperhitungkan time lag, sehingga dalam setiap persamaan memasukkan
variabel lag endogen. Penelitian ini menganalisis produksi, konsumsi, dan harga cengkeh Indonesia menggunakan data time series pada periode 1980-2006 dengan
persamaan simultan melalui metode pendugaan Ordinary Least Squares OLS dan pengolahan data dilakukan menggunakan Statistical Analysis System
SAS 9.1. Selain itu, penelitian ini juga mencoba menganalisis mengenai dampak perubahan faktor ekonomi terhadap produksi, konsumsi, dan harga cengkeh
Indonesia tahun 1999-2006 menggunakan simulasi dengan metode Newton. Penelitian ini menarik untuk dilakukan karena merupakan penelitian yang
membahas mengenai komoditi cengkeh dikarenakan produksi cengkeh, konsumsi cengkeh industri rokok kretek, dan harga cengkeh domestik cenderung
berfluktuasi sedangkan volume ekspor dan harga ekspor cengkeh Indonesia cenderung meningkat, tetapi impor cengkeh cenderung menurun sejak
ditetapkannya Surat Keputusan Menperindag No.528MPPKep72002 pada tanggal 5 Juli 2002 mengenai pembatasan impor cengkeh.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Konsep dan Teori
Pada bagian ini akan dijelaskan konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian antara lain mengenai fungsi produksi, permintaan faktor
produksi dan produksi cengkeh, permintaan cengkeh dan produksi rokok kretek, teori perdagangan internasional, dan persamaan simultan.
3.1.1. Fungsi Produksi
Produksi adalah tindakan dalam membuat komoditi, baik barang maupun jasa Lipsey, 1993. Suatu proses produksi melibatkan suatu hubungan yang erat
antara faktor produksi yang digunakan dengan produk yang dihasilkan. Tidak ada produk yang dihasilkan hanya dengan menggunakan satu faktor produksi saja.
Dalam pertanian, proses produksi begitu kompleks dan terus-menerus berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Menurut Doll and Orazem 1984, fungsi
produksi selain menggambarkan hubungan antara faktor produksi dan hasil produksi, juga menggambarkan tingkat dimana sumberdaya diubah menjadi
produk. Ada banyak hubungan faktor produksi dan hasil produksi dalam pertanian karena faktor produksi yang diubah menjadi hasil produksi akan berbeda-beda
diantara tipe tanah, hewan, teknologi, curah hujan, dan faktor lainnya. Tiap hubungan faktor produksi-hasil produksi menggambarkan kuantitas dan kualitas
yang berbeda dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tertentu. Lipsey 1993 juga mengatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan
fungsi yang memperlihatkan hasil produksi maksimum yang dapat diproduksi oleh setiap faktor produksi dan oleh kombinasi berbagai faktor produksi. Sebuah