II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koperasi
2.1.1. Pengertian Koperasi
Salah satu
cara untuk
mewujudkan pembangunan
sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu tercapainya masyarakat yang adil dan makmur baik
materiil maupun spiritual adalah dengan berkoperasi. Berdasarkan pasal 33 UUD 1945, GBHN menggariskan bahwa pembangunan di
bidang ekonomi didasarkan kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan
pembangunan. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. Sebaliknya dunia usaha perlu memberikan tanggapan terhadap
pengarahan dalam bimbingan serta penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan-kegiatan nyata Firdaus dan Edhi, 2004.
Koperasi merupakan usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat
tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat
seorang Moh Hatta dalam Sitio dan Tamba, 2001. Sedangkan Dr. Fay dalam Firdaus dan Edhi 2004 mendefinisikan koperasi sebagai
suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat
imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2.1.2. Koperasi Simpan Pinjam sebagai Lembaga Keuangan
Menurut Peraturan Pemerintah PP No. 9 Tahun 1995 tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam, kegiatan usaha simpan
pinjam adalah kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota
koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya. Secara kelembagaan, usaha
simpan pinjam koperasi dapat berupa Koperasi Simpan Pinjam atau Unit Simpan Pinjam. Koperasi simpan pinjam adalah suatu koperasi
yang usahanya hanya berupa simpan pinjam. Pada koperasi simpan pinjam, koperasi yang bersangkutan tidak memiliki usaha lain selain
simpan pinjam tersebut.
Walaupun sesuai dengan esensi dasarnya koperasi simpan pinjam memperoleh simpanan dan memberikan pinjaman dari dan
untuk anggotanya, namun dalam prakteknya bisa terjadi perolehan dana koperasi simpan pinjam terutama bukan berasal dari simpanan
anggotanya, melainkan berasal dari pihak lain atau lembaga keuangan lainnya. Koperasi simpan pinjam sebagai koperasi yang
bergerak dalam simpan pinjam mengemban fungsi dan peran sebagai koperasi dan sekaligus juga sebagai lembaga keuangan. Sebagai
koperasi, koperasi simpan pinjam memiliki fungsi dan peran terutama dalam membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan anggota serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
Atmadja dkk, 2002.
Sebagai lembaga keuangan, koperasi simpan pinjam berfungsi dan berperan sebagai lembaga perantara intermediary
institution dana dengan menampung simpanan dari penyimpan dana dan menyalurkan dana kepada pengguna dana. Pemilik dana yang
menyimpan atau menabung dananya di koperasi mengharapkan agar koperasi dapat berperan sebagai tempat menampung simpanan
dengan aman dan atau sekaligus sebagai tempat atau sarana investasi
dengan resiko dan pengembalian return yang memadai, dan dengan
cara atau prosedur yang mudah.
2.2. Pemasaran