2.4. Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain,  yang pada dasarnya  bersifat  intangible  tidak
berwujud  fisik  dan  tidak  mengakibatkan  kepemilikan  sesuatu  Kotler, 2002.  Lovelock  dan  Lauren  1999,  mendefinisikan  jasa  sebagai  kegiatan
ekonomi  yang  menciptakan  dan  memberikan  manfaat  bagi  pelanggan  pada waktu  dan  tempat  tertentu,  sebagai  hasil  dari  tindakan  mewujudkan
perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut. Konsumen dapat  menggunakan lima dimensi kualitas  untuk menilai
kualitas jasa, yaitu : 1.  Reliability Keandalan
Kemampuan  untuk  memberikan  jasa  secara  akurat  sesuai  dengan  yang dijanjikan.
2.  Responsiveness Cepat tanggap Kemampuan  karyawan  untuk  membantu  konsumen  menyediakan  jasa
dengan cepat sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen. 3.  Assurance Jaminan
Pengetahuan  dan  kemampuan  karyawan  untuk  melayani  dengan  rasa percaya diri.
4.  Emphaty Empati Karyawan  harus  memberikan  perhatian  secara  individual  kepada
konsumen dan mengerti kebutuhan konsumen. 5.  Tangible Keberwujudan
Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan alat-alat komunikasi.
2.5. Perilaku Konsumen
Para  pemasar,  lembaga  pendidikan  atau  lembaga  sosial  dan pemerintah perlu memahami konsep perilaku konsumen. Perilaku konsumen
pada  hakikatnya  untuk  memahami  “why  do  consumers  do  what  they  do”. Studi  perilaku  konsumen  adalah  suatu  studi  mengenai  bagaimana  seorang
individu  membuat  keputusan  untuk  mengalokasikan  sumber  daya  yang tersedia waktu, uang, usaha, dan energi Sumarwan, 2002.
Perilaku  konsumen  merupakan  tindakan  yang  langsung  terlibat dalam  mendapatkan,  mengkonsumsi,  dan  menghabiskan  produk  dan  jasa,
termasuk  proses  keputusan  yang  mendahului  dan  menyusul  tindakan tersebut  Engel  et  al,  1994.  Perilaku  konsumen  memiliki  kepentingan
khusus  bagi  orang  yang  karena  berbagai  alasan,  berhasrat  mempengaruhi atau merubah perilaku ini, termasuk mereka yang berkepentingan utamanya
adalah  pemasaran,  pendidikan,  perlindungan  konsumen  serta  kebijakan umum.
Menurut  Schiffman  dan  Kanuk  dalam  Sumarwan  2002 mendefinisikan  perilaku  konsumen  sebagai  perilaku  yang  diperlihatkan
konsumen  dalam  mencari,  membeli,  menggunakan,  mengevaluasi,  dan menghabiskan  produk  yang  mereka  harapkan  akan  memuaskan  kebutuhan
mereka.  Sedangkan  menurut  Loudon  dan  Della-Bitta  dalam  Sumarwan 2002  menyebutkan  bahwa  perilaku  konsumen  merupakan  proses
pengambilan  keputusan  dan  aktivitas  fisik  dalam  mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, dan menghabiskan barang atau jasa.
Dari  beberapa  definisi  yang  telah  disebutkan,  dapat  disimpulkan bahwa  perilaku  konsumen  adalah  semua  kegiatan,  tindakan,  serta  proses
psikologis  yang  mendorong  tindakan  tersebut  pada  saat  membeli,  ketika membeli,  menggunakan,  menghabiskan  produk  dan  jasa  setelah  melakukan
hal-hal  diatas  atau  kegiatan  evaluasi  Sumarwan,  2002.  Para  pemasar berkewajiban  untuk  memahami  konsumen,  mengetahui  apa  yang
dibutuhkannya,  apa  seleranya,  dan  bagaimana  proses  pengambilan keputusannya.
2.6. Proses Pengambilan Keputusan