Metode Pengumpulan Data Metode Pengambilan Sampel Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

3.2. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dikumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Sedangkan data sekunder didapatkan dari berbagai instansi yang terkait seperti Departemen Koperasi dan dilakukan studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian.

3.3. Metode Pengambilan Sampel

Responden dari penelitian ini adalah anggota dan calon anggota Kospin JASA Pekalongan. Penentuan jumlah responden yang diambil menggunakan rumus Slovin Umar, 2001, yaitu : 2 1 e N N n ................................................................................1 Keterangan : n = Jumlah sampel yang akan diambil N = Jumlah responden e = Kesalahan yang dapat ditolerir 10 Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah anggota dan calon anggota Kospin JASA Pekalongan hingga tahun 2006 sebanyak 10.292 maka jumlah responden adalah 99,04 dibulatkan menjadi 100 responden. Teknik pengambilan sampling yang dipakai adalah non-probability sampling berupa quota sampling. Quota sampling adalah metode memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan Nasution, 2003. Besar kuota ditetapkan sendiri oleh penulis yaitu 30 persen untuk anggota dan 70 persen untuk calon anggota. Selanjutnya, pengambilan sampel untuk setiap kategori dilakukan secara convenient. Penentuan persentase tiap kategori yaitu 30 persen untuk anggota dan 70 persen untuk calon anggota berdasarkan pentingnya sampel tersebut bagi penelitian ini. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah responden yang digunakan Strata Jumlah Proporsi Sampel Sampel Anggota 421 30 100 30 Calon Anggota 9.871 70 100 70 Total 10292 100 100

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1 Analisis Deskriptif

Proses pengambilan keputusan pembelian dianalisis secara deskriptif dari kuesioner yang disebarkan. Tahapan proses pengambilan keputusan adalah pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pembelian, dan hasil. Untuk mengetahui proses keputusan anggota dan calon anggota dalam memilih jasa Kospin JASA Pekalongan dilakukan melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : P = 100 i f i f ……………………………………….2 Keterangan : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu i f = Jumlah responden yang memilih kategori tersebut i f = Total jawaban

3.4.2. Analisis Faktor

Dalam penelitian ini, data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi anggota dan calon anggota dalam menggunakan jasa Kospin JASA Pekalongan dianalisis melalui analisis faktor. Analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit Suliyanto, 2005. Ada dua metode dasar analisis faktor, yaitu principal component analysis dan common factor analysis yang sering disebut principal axis factoring. Secara teknis, sebenarnya kedua metode sama-sama memakai varians sebagai dasar analisis. Principal component analysis merupakan model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan. Sedangkan common faktor analysis merupakan model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk mengetahui struktur dari variabel yang diteliti karakteristik dari observasi Simamora, 2005. Untuk melakukan penelitian dengan menggunakan analisis faktor, jumlah sampel minimal adalah empat sampai lima kali jumlah variabel. Jumlah sampel sebanyak empat sampai lima kali jumlah variabel hanya dapat memenuhi syarat untuk dapat dilakukan analisis faktor Suliyanto, 2005. Pada penelitian ini digunakan 21 variabel dan sampel 100 responden. Sehingga penelitian ini sudah layak untuk melakukan analisis faktor. Terdapat dua hasil utama dari analisis ini. Pertama, nilai communality suatu variabel yaitu jumlah varian variabel tersebut yang dijelaskan oleh faktor-faktor utama yang dipilih. Semakin besar nilai communality, maka variabel tersebut semakin berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan. Hasil kedua adalah ekstrasi variabel ke dalam komponen utama. Untuk menentukan jumlah faktor yang terbentuk, menggunakan variabel yang memiliki eigenvalue lebih besar dari satu. Sebaliknya, jika suatu variabel hanya memiliki eigenvalue kurang dari satu, variabel tersebut tidak dimasukkan dalam model.

3.4.3. Analisis Sikap Multiatribut Fishbein

Menurut Sumarwan 2002, analisis sikap multiatribut Fishbein menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produkmerek ditentukan oleh dua hal yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produkmerek komponen bi dan evaluasi pentingnya atribut dari atribut produkmerek tersebut komponen ei. Model ini digambarkan oleh formula berikut ini : Ao = i e n i i b 1 …………………………………………….3 Keterangan : Ao = Sikap terhadap suatu objek b i = Kekuatan kepercayaan obyek tersebut memiliki atribut i e i = Evaluasi terhadap atribut i n = Jumlah atribut yang dimiliki obyek Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek akan ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Konsumen belum memperhatikan merek dari suatu produk ketika mengevaluasi tingkat kepentingan atribut tersebut. Sedangkan komponen bi mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh suatu merek. Untuk lebih mudah menginterpretasikan skor sikap Fishbein yang telah dihasilkan pada penelitian ini dengan menggunakan rentang skala. Menurut Simamora 2005, jumlah skala yang dapat digunakan berjumlah ganjil, misalnya tiga, lima, tujuh, sembilan, dan seterusnya. Berikut rumus yang dapat digunakan : b n m RS ………………………..……………………..4 Keterangan : m = skor tertinggi yang terjadi n = skor terendah yang terjadi b = jumlah kelas atau kategori yang dibuat Pada penelitian ini digunakan lima skala, yaitu sangat tidak baik, tidak baik, cukup baik, baik, dan sangat baik yaitu : 1. 13 4 , 75 X = sangat tidak baik 2. 9 , 137 5 , 75 X = tidak baik 3. 4 , 200 138 X = cukup baik 4. 9 , 262 5 , 200 X = baik 5. 4 , 325 263 X = sangat baik

3.4.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas berarti prosedur pengujian untuk melihat apakah alat ukur yang berupa kuesioner dapat mengukur dengan cermat atau tidak Suliyanto, 2005. Untuk uji keabsahan validitas diketahui dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment, dan kemudian membandingkannya dengan nilai kritis. Berikut rumus yang dapat digunakan : r = ] 2 2 ][ 2 2 [ Y Y n X X n Y X XY n …………..5 Sedangkan untuk uji reliabilitas dari konsumen, dilakukan perhitungan dengan teknik Cronbach Alpha. Menurut Soehartono, 2004, suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat ukur tersebut memberikan hasil yang tetap selama variabel yang diukur tidak berubah. Berikut rumus yang dapat digunakan : 2 2 11 1 1 t b k k r ………………………………6 Keterangan : r 11 = Reliabilitas instrumen k = Banyak butir pertanyaan σ 2 t = Ragam total Σ σ 2 b = Jumlah ragam butir Rumus yang digunakan adalah : σ 2 = n n 2 2 .......................................................7 Keterangan : σ 2 = Ragam n = Jumlah contoh X = Nilai skor yang dipilih Pengukuran tingkat kepercayaan dan tingkat evaluasi menggunakan skala 5 peringkat skala Likert. Skala Likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju –tidak setuju, senang–tidak senang, dan baik-tidak baik. Dalam skala Likert, kemungkinan jawaban tidak hanya sekadar “setuju” dan “tidak setuju” saja, melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban Rangkuti, 1997. Skala 5 peringkat yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari sangat kecilsangat tidak pentingsangat tidak baik, keciltidak pentingtidak baik, cukup besarcukup pentingcukup baik, besarpentingbaik, dan sangat besarsangat pentingsangat baik. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut : 1. Jawaban sangat kecilsangat tidak pentingsangat tidak baik diberi bobot 1 2. Jawaban keciltidak pentingtidak baik diberi bobot 2 3. Jawaban cukup besarcukup pentingcukup baik diberi bobot 3 4. Jawaban besarpentingbaik diberi bobot 4

5. Jawaban sangat besarsangat pentingsangat baik diberi bobot

5. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kospin JASA Pekalongan

4.1.1. Sejarah Perkembangan

Koperasi Simpan Pinjam JASA Kospin JASA Pekalongan didirikan oleh para pengusaha kecil dan menengah pada tahun 1970-an yang memberi solusi dalam mengatasi kesulitan untuk mendapatkan bantuan permodalan, karena pada umumnya mereka mengelola usahanya secara tradisional. Mereka memperoleh alternatif lain layanan keuangan yang dirasa sulit, keharusan melalui sistem pemberian kredit yang diterapkan oleh perbankan Bank Teknis. Oleh karena itu, untuk menanggulangi kesulitan tersebut pada tanggal 13 Desember 1973 di kediaman Bapak H. A. Djunaid, seorang tokoh koperasi nasional, diadakan pertemuan yang terdiri dari tokoh masyarakat dari ketiga etnis : pribumi, keturunan Cina dan keturunan Arab. Adapun pendiri Kospin JASA Pekalongan adalah H. A. Djunaid, H. Mirza Djahri, H. Usman Chusen, H. Mukmin Bakri, B.Sc, dan Drs. H. Trisno Akwan. Mereka sepakat membentuk koperasi yang usahanya dalam bidang simpan pinjam. Dan atas kesepakatan mereka, koperasi tersebut diberi nama “JASA” dengan harapan agar dapat memberikan jasa dan manfaat bagi anggota, gerakan koperasi, masyarakat, lingkungan dan pemerintah. Kospin JASA Pekalongan mendapat predikat sebagai “Koperasi Kesatuan Bangsa”. Hal ini disebabkan sejak berdiri sampai sekarang, Kospin JASA Pekalongan mengikutsertakan secara aktif semua pihak dan golongan tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama, semata-mata hanya untuk bersatu padu hidup berdampingan dalam memecahkan masalah di bidang ekonomi secara bersama-sama dalam wadah koperasi.

4.1.2. Anggaran Dasar

Akta pendirian yang didalamnya termasuk Anggaran Dasar Kospin JASA Pekalongan telah disahkan untuk pertama kali pada tanggal 11 Maret 1974 oleh Kantor Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Propinsi Jawa Tengah dengan Badan Hukum Nomor : 8516BHVI dengan daerah kerja 6 kecamatan. Sampai pada akhirnya Badan Hukum mengalami beberapa kali perubahan sesuai perkembangan dan jangkauan daerah kerja. Terakhir menyesuaikan Undang-undang Koperasi yang baru No. 25 Tahun 1992 Angggaran Dasar Kospin JASA Pekalongan kembali diubah dengan wilayah kerja seluruh Indonesia.

4.1.3. Visi, Misi, dan Motto

Visi Kospin JASA Pekalongan adalah terwujudnya koperasi simpan pinjam yang tangguh, amanah, dan mandiri dalam membangun ekonomi bersama dan berkeadilan di Indonesia. Misi Kospin JASA Pekalongan ialah : a. Mengajak seluruh potensi yang ada dalam masyarakat dengan tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama, agar mereka dapat bersama-sama, bersatu padu dan beritikad baik dalam turut membangun ekonomi kerakyatan secara bergotong royong dalam bentuk koperasi. b. Membantu para pedagang kecil dan menengah di dalam mobilisasi permodalan demi kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. c. Turut membantu pembangunan ekonomi dan menunjang pelaksanaan kegiatan usaha secara aktif dengan mengajak mitra-mitra lainnya baik BUMN, swasta, perbankan maupun gerakan koperasi lainnya. Motto Kospin JASA Pekalongan ialah : bersama membangun usaha

4.1.4. Keanggotaan

Setiap warga negara Indonesia dapat menjadi anggota Kospin JASA Pekalongan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan- tindakan hukum. b. Bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia. c. Mempunyai mata pencaharian sebagai pedagang atau pengusaha. d. Menyetujui isi ADART dan keputusan RAT serta peraturan- peraturan lain yang berlaku di Kospin JASA Pekalongan e. Telah melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditentukan. f. Melalui selektifitas dari tingkat pimpinan kantor cabang sampai pengurus.

4.1.5. Perkembangan Kospin JASA Pekalongan

Kospin JASA Pekalongan sebagai koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam selama perkembangan usahanya telah melakukan kegiatan penyertaan di beberapa lembaga keuangan lain, diantaranya : a. Pendiri dan anggota Koperasi Jasa Audit Jawa Tengah b. Pendiri Koperasi Asuransi Indonesia c. Anggota Koperasi Pembiayaan Indonesia d. Pemegang saham Bank BUKOPIN e. Pendiri dan Anggota Induk Koperasi Simpan Pinjam. Atas kemajuan yang telah dicapai, Kospin JASA Pekalongan telah memperoleh penghargaan sebagai berikut : a. Koperasi Terbaik Tingkat Nasional Tahun 1981 b. Koperasi Teladan Tingkat Nasional Tahun 1982 – 1986 c. Koperasi Teladan Utama Tingkat Nasional Tahun 1987 – sekarang d. Koperasi Inti Jawa Tengah e. Koperasi Berprestasi Tahun 1999

4.1.6. Struktur Organisasi

Organisasi adalah alat yang digunakan oleh dua orang atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan mereka inginkan untuk mencapai tujuan mereka. Organisasi merupakan sebuah respon untuk memuaskan kebutuhan manusia. Organisasi baru tumbuh ketika teknologi baru muncul dan kebutuhan baru ditemukan. Sebuah organisasi mati atau berubah ketika kepuasan kebutuhan mereka tidak penting lagi atau telah digantikan dengan kebutuhan yang lain Jones, 2004. Struktur organisasi koperasi merupakan gambaran kegiatan dalam mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai suatu tujuan. Tujuan dari koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional yang maju dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur Firdaus dan Edhi, 2004. Struktur organisasi Kospin terdiri dari : 1. Rapat Anggota Dalam koperasi, rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi. Di dalam rapat anggota menetapkan dan mengesahkan : a. Anggaran dasar koperasi b. Kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha Kospin JASA Pekalongan c. Memilih, mengangkat, memberhentikan pengurus dan pengawas d. Rencana kerja, anggaran belanja, pengesahan neraca dan kebijakan pengurus dalam bidang organisasi dan usaha koperasi. e. Pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam melaksanakan tugasnya f. Pembagian Sisa Hasil Usaha SHU g. Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Kospin JASA Pekalongan 2. Pengawas Pengawas berfungsi memeriksa keseluruhan tata usaha dan tata kehidupan koperasi yang meliputi organisasi usaha dan melaksanakan kebijakan pengurus pada Kospin JASA Pekalongan. Tugas pengawas antara lain : a. Meletakkan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi yang meliputi bidang organisasi usaha dan pelaksanaan kebijakan pengurus. b. Mengawasi kebijakan operasional pengurus yang mencakup bidang organisasi usaha dan keuangan koperasi. c. Memeriksa dan menilai pelaksanaan kegiatan koperasi serta memberikan pendapat dan saran perbaikan. d. Memeriksa, meneliti ketetapan dan kebenaran catatan buku organisasi usaha dan administrasi serta membandingkan dengan menyatakan yang ada dari keadaan keuangan persediaan barang dan kekayaan koperasi. Adapun wewenang pengawas antara lain : a. Meneliti segala catatan tentang keseluruhan harta kekayaan koperasi dan kebenaran pembukuannya. b. Mengumpulkan segala keterangan dari siapapun, baik dari anggota, karyawan atau pengurus. 3. Pengurus Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan kesuksesan koperasi. Pemilihan pengurus harus didasarkan pada ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh calon pengurus. Jika rapat anggota memilih pengurus yang tepat dan sesuai dengan tugas yang diserahkan kepada mereka, maka dapat dipastikan koperasi itu akan dapat berjalan dengan baik. Pemilihan pengurus diadakan secara demokratis, yaitu pengurus dipilih dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Tugas pengurus antara lain : a. Bertugas memeriksa segala kegiatan organisasi dan bertanggung jawab atas kegiatan serta hasil pemeriksaan yang dilakukan. b. Merahasiakan hasil pemeriksaan pada pihak lain. c. Membuat laporan pemeriksaan secara tertulis dengan memberikan pendapat dan saran perbaikan dalam rangka untuk menyatakan laporan pemeriksaan sebagai pertanggungjawaban terhadap Rapat Anggota. Adapun susunan pengurus terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, serta bendahara memiliki tugas dan wewenang masing-masing yaitu : 1. Ketua Tugas dan wewenang ketua : a. Memimpin, mengkoordinir, mengawasi pelaksanaan tugas pengurus dan karyawan. b. Memimpin acara rapat harian maupun bulanan dan Rapat Anggota. c. Memimpin acara-acara antara pengawas dan pengurus. d. Memberikan keputusan terakhir dalam penyusunan kepegawaian dengan memperhatikan usul, saran, dan pertimbangan-pertimbangan dari pihak lain. e. Menyerahkan semua surat yang meliputi kegiatan organisasi baik diluar maupun didalam Kospin JASA Pekalongan. 2. Wakil Ketua Wakil ketua memiliki tugas mewakili semua tugas dan wewenang ketua, apabila ketua tidak ada ditempat atau ada halangan sesuai dengan tugas dan wewenang ketua. 3. Sekretaris Secara umum tugas sekretaris adalah mencatat segala kegiatan dibidang usaha maupun dibidang organisasi. Adapun tugas dan wewenang sekretaris, yaitu : a. Menyelenggarakan dan memelihara buku-buku organisasi. b. Menyelenggarakan semua arsip dan hanya dapat menunjukkan saat diperlukan. c. Memelihara tata kerja, merencanakan tata kerja khusus serta ketentuan yang diperlukan. d. Menyusun laporan organisasi untuk rapat anggota maupun pejabat sesuai dengan peraturan yang berlaku. e. Melakukan pekerjaan administrasi Kospin JASA Pekalongan. f. Bersama ketua mengadakan penyuluhan kepada anggota dan masyarakat. g. Bersama ketua menyusun semua surat atau buku keputusan rapat dan surat-surat lainnya. h. Mengadakan hubungan kerjasama dengan fungsi personal lainnya seperti bendahara, karyawan dan pihak ketiga. 4. Bendahara Tugas bendahara berkaitan dengan masalah keuangan sehingga semua masalah Kospin JASA Pekalongan harus diketahuinya. Adapun tugas bendahara secara terpeinci adalah: a. Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi. b. Mancari dana jalan memupuk simpanan anggota, mencari dana dari sumber luar dengan syarat yang tidak memberatkan koperasi. c. Mengatur dan mengawasi penggunaan uang seefisien mungkin dan seefektif mungkin. d. Mempersiapkan data informasi bidangnya dalam rangka menyusun laporan organisasi baik untuk kepentingan Rapat Anggota sesuai dengan peraturan yang berlaku. 5. Karyawan Karyawan Kospin JASA Pekalongan memiliki tugas dan wewenang yaitu : a. Melayani penerimaan pembayaran simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela. b. Melayani pengkreditan uang untuk anggota. c. Membuat pembukuan usaha simpan pinjam. Bagian-bagian yang ada pada struktur organisasi Kospin JASA Pekalongan dapat dilihat pada Gambar 3 : Gambar 3. Struktur organisasi Kospin JASA Pekalongan Rapat Anggota Pengurus Pengawas Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu Kantor Kas Pembantu

4.1.7. Personalia

Kospin JASA Pekalongan dalam pemenuhan tenaga kerjanya melalui prosedur yang telah disesuaikan dengan rencana kerja dan telah disetujui oleh Rapat Anggota. Dalam penerimaan tenaga kerja dilakukan seleksi tertulis, praktek komputer dan secara lisan, dimana sebelumnya dilakukan seleksi terhadap para pelamar yang ada sesuai dengan keahlian, latar belakang pendidikan dan jenis pekerjaan yang akan diberikan. Setelah tenaga kerja diperoleh, kemudian diberi ketrampilan melalui pelatihan yang selanjutnya ditempatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan. Adapun tenaga kerja yang ditempatkan pada Kospin JASA Pekalongan sampai akhir Juni 2006 berjumlah 59 orang. Seluruh karyawan menerima gaji bulanan dan beberapa fasilitas lain berupa tunjangan kesejahteraan. Dan semua tunjangan yang diberikan telah disesuaikan dengan ketentuan perburuhan yang berlaku. Kospin JASA Pekalongan beroperasi selama 5 hari kerja dalam satu minggu dengan jam kerja 9 jam per harinya. Para karyawan mulai bekerja pada pukul 07.30 hingga 16.30 dengan waktu istirahat selama 1 jam.

4.1.8. Bidang Usaha

Kospin JASA Pekalongan dalam operasionalnya melandaskan pada prinsip dan dasar koperasi yang berlaku. Oleh karena itu produk pelayanan yang dihasilkan berdasarkan pada PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam. Produk-produk pelayanan yang ada di Kospin JASA Pekalongan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan para anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya. Adapun produk-produk Kospin JASA Pekalongan adalah : a. Produk TabunganSimpanan Produk tabungansimpanan yang ditawarkan oleh Kospin JASA Pekalongan adalah sebagai berikut : 1. Simpanan Manasuka Harian Rekening Koran Merupakan simpanan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya yang penyetorannya dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa batasan dengan setoran awal minimal Rp. 500.000. Penarikannya dengan menggunakan tanda terima TT khusus dari Kospin JASA Pekalongan. Bagi pengusaha, produk ini dapat dimanfaatkan sebagai alat pembayaran transaksi usahanya. 2. Tabungan Koperasi Takop Merupakan tabungan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya yang setoran dan pengambilan uang simpanan dapat dilakukan sewaktu- waktu dengan membawa buku tabungan dengan setoran awal minimal Rp. 5.000. 3. Simpanan Manasuka Berjangka Merupakan simpanan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya, dengan sistem pembayaran atau penarikannya hanya dilakukan dalam kurun waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan Kospin JASA Pekalongan. Jangka waktu simpanan 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan dengan bunga sangat kompetitif dan dapat dijadikan jaminan pinjaman. 4. Simpanan Hari Koperasi Harkop Merupakan simpanan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya, dalam rangka memperingati Hari Koperasi dengan simpanan minimum Rp. 10.000 dimana setiap kelipatan Rp. 10.000 akan diberikan satu nomor undian berhadiah yang akan diundi pada peringatan Hari Koperasi. 5. Tabungan Safari Sadar Manfaat Berkoperasi Merupakan tabungan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya, dengan sistem seperti arisan dan tidak mendapat jasa bunga dengan setoran tiap bulan bervariasi dari Rp. 100.000, Rp. 150.000, dan Rp. 200.000 dan jangka waktu 36 bulan. Bagi peserta yang mendapatkan hadiah utama dibebaskan untuk setoran bulan berikutnya. Pada akhir periode, jumlah tabungan akan dikembalikan dengan bonus tambahan. Peserta dapat menikmati fasilitas berekreasi dan berwisata secara gratis yang diadakan dua kali dalam satu tahun. 6. Tabungan Haji “Labbaika” Setoran awal tabungan ini sebesar Rp. 500.000 dan untuk setoran berikutnya tidak ditentukan. Bekerja sama dengan Bank mitra sehingga on-line Siskohat Sistem Komputerisasi Haji Terpadu tidak menjadi kendala. Selain itu juga memberikan talangan dana jika diperlukan. 7. Tabungan Pundi Arta Jasa Merupakan tabungan dengan jangka waktu 24 bulan dengan setoran tiap bulan Rp. 1.000.000. Peserta berhak ikut undian setiap bulan untuk memperebutkan sebuah sepeda motor. Pada akhir periode, peserta berhak mengikuti undian dengan hadiah utama 2 buah mobil. b. Produk Pinjaman Produk pinjaman yang ditawarkan oleh Kospin JASA Pekalongan adalah sebagai berikut : 1. Pinjaman Harian Rekening Koran Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya untuk tujuan modal usaha yaitu berupa plafon pinjaman yang telah ditentukan dalam rekening koran dengan bunga ringan dihitung berdasarkan pemakaian. Penarikan pinjaman ini dapat dilakukan sewaktu-waktu serta berulang-ulang dengan menggunakan tanda terima TT khusus dari Kospin JASA Pekalongan sesuai dengan batas plafon yang diberikan. Jangka waktu pinjaman maksimum 1 tahun dan masih bisa diperpanjang 1 tahun lagi dengan catatan jika masih layak dan memenuhi persyaratan yang ada. Jaminan yang digunakan berupa barang tak bergerak, atau simpanan tertentu di Kospin JASA Pekalongan. 2. Pinjaman Berjangka Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya dengan penarikan pinjaman dilakukan sekaligus. Jangka waktu pinjaman ditentukan selama 1 tahun. Peminjam diwajibkan membayar bunga dan pokok pinjaman tiap bulan, atau membayar bunga tiap bulan dan pokok pinjaman dilunasi pada saat jatuh tempo. Jaminan yang digunakan berupa barang tak bergerak, barang bergerak atau simpanan tertentu di Kospin JASA Pekalongan. 3. Pinjaman Insidentil Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya dengan penarikan pinjaman dilakukan sekaligus. Jangka waktu pinjaman selama 3 bulan dan peminjam diwajibkan membayar bunga tiap bulan, dan pokok pinjaman dilunasi pada saat jatuh tempo. Jaminan yang digunakan berupa barang tak bergerak, barang bergerak atau simpanan tertentu di Kospin JASA Pekalongan. 4. Pinjaman Anuitet Angsuran Tetap Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya dengan penarikan pinjaman dilakukan sekaligus. Jangka waktu pinjaman selama 12 bulan, 24 bulan, 36 bulan atau 48 bulan. Peminjam diwajibkan membayar bunga dan pokok pinjaman tiap bulan angsuran tetap selama jangka waktu yang disepakati. Jaminan yang digunakan berupa barang tak bergerak, barang bergerak atau simpanan tertentu di Kospin JASA Pekalongan. 5. Talangan Dana Haji Talangan dana ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain yang kekurangan biaya naik haji. Plafon maksimal yang dapat diberikan sebesar Rp. 10.000.000 dengan jangka waktu pelunasan maksimal 1 bulan sebelum keberangkatan haji. Talangan ini tetap menggunakan jaminan berupa barang tak bergerak dan barang bergerak. 6. Pinjaman UMK Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain yang berpenghasilan tetap PNS Swasta TNI Polri maupun yang berpenghasilan tidak tetap Dokter Notaris dan lainnya dengan maksimum pinjaman sebesar Rp. 50.000.000 dan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan, 24 bulan, atau 36 bulan. Jaminan yang digunakan berupa SK atau Ijin Praktek. Selain itu, pinjaman ini juga diberikan kepada anggota, calon anggota, anggota koperasi lain, para pedagang kecil, dan usaha kecilmikro dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 10.000.000 dan jangka waktu pinjaman selama 12 bulan dan 24 bulan. Peminjam diikutkan dalam asuransi dan peminjaman. 7. Pinjaman Anjak Piutang Pinjaman Insidentil Vorschot Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya yang mempunyai BG Cek Bank atau TT Kospin JASA Pekalongan atas nama orang lain bukan diri sendiri yang dapat dipertanggungjawabkan kebonafitannya. Jangka waktu pinjaman maksimal 3 bulan dengan plafon minimal Rp. 5.000.000 dan maksimal tidak terbatas. Jaminan bisa berupa barang tak bergerak dan barang bergerak. 8 Pinjaman Paket Kendaraan Lewat Dealer Pinjaman ini diberikan kepada anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya. Pinjaman ini juga diberikan kepada dealer mobilmotor. Jangka waktu pinjaman maksimal 36 bulan 3 tahun dengan plafon maksimal Rp. 1.750.000.000. Jaminan berupa barang tak bergerak dan barang bergerak.. c. Produk Jasa Penagihan dan Pembayaran Kospin JASA Pekalongan menyediakan pelayanan lain untuk memperlancar usaha anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya dalam rangka mempermudah penagihan dan pembayaran transaksi usaha diantara mereka, dalam bentuk produk-produk : 1. Penagihan : yaitu Kospin JASA Pekalongan membantu menagihkan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya sejumlah dana yang tercantum dalam warkat bank maupun TT Kospin JASA Pekalongan ke seluruh kantor cabang Kospin JASA Pekalongan maupun bank-bank yang menjadi koanggota dan calon anggota Kospin JASA Pekalongan. 2. Pembayaran : yaitu Kospin JASA Pekalongan membantu membayarkan dari anggota, calon anggota dan koperasi lain beserta anggotanya sejumlah dana kepada mitra usaha atau relasi yang dituju baik lewat kantor cabang Kospin JASA Pekalongan maupun bank-bank yang menjadi koanggota dan calon anggota Kospin JASA Pekalongan.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Pengujian validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner dilakukan melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian ini dilakukan terhadap 30 anggota dan calon anggota Kospin JASA Pekalongan. Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang berupa kuesioner dapat mengukur dengan cermat atau tidak. Pada penelitian ini uji validitas dan reliabilitas menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment yang diolah dengan SPSS. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk analisis faktor, diperoleh hasil bahwa dari 24 variabel yang diuji, tiga variabel dinyatakan tidak valid yaitu budaya, kelas sosial, dan kemudahan memperoleh buku petunjukleaflet tentang informasi koperasi Lampiran 2. Hal ini disebabkan nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel yang telah ditentukan yaitu 0,361. Selanjutnya penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan 21 variabel. Sedangkan, reliabilitas dari hasil uji ke-21 variabel tersebut adalah sebesar 0,928 Lampiran 5. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas untuk analisis sikap multiatribut Fishbein, diperoleh hasil bahwa semua atribut kekuatan kepercayaan bi dinyatakan valid Lampiran 3, dengan reliabilitas sebesar 0,887 Lampiran 6. Pada tingkat evaluasi kepercayaan ei yang berjumlah 13 variabel dinyatakan valid Lampiran 4 dengan reliability 0,934 Lampiran 7. Sehingga untuk penelitian ini semua atribut dapat diuji lebih lanjut dengan menggunakan analisis sikap multiatribut Fishbein.

4.3. Karakteristik Anggota dan Calon Anggota Kospin JASA Pekalongan

Dokumen yang terkait

Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar

1 65 117

Studi Komparatif Peran Koperasi Simpan Pinjam Bina Bersama dan BMT Insani Dalam Pengembangan UMK di Kota Padangsidimpuan

1 49 107

Analisis Faktor faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Anggota dalam Melakukan Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Al Hikmah di Jember

0 4 17

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Anggota dalam Melakukan Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Al-Hikmah di Jember

0 6 17

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Anggota dalam Melakukan Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Al-Hikmah di Jember

0 6 17

Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Anggota dalam Melakukan Simpan Pinjam Pada Koperasi Wanita Al-Hikmah di Jember

0 6 17

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMBEDAKAN KEPUTUSAN ANGGOTA KOPERASI DALAM PENGAMBILAN KREDIT PADA UNIT SIMPAN PINJAM DI KUD SUMBER ALAM KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

0 3 17

Faktor Eksternal dan Internal Koperasi yang Mempengaruhi Tingkat Partisipasi Anggota Koperasi Simpan Pinjam

0 14 151

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17