Dari berbagai pendapat di atas, diperoleh simpulan bahwa sebuah fakta atau informasi layak untuk diberitakan apabila memenuhi unsur berita, unsur tersebut
adalah 5W+1H, what, where, when, who, why, dan how, yang apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana,
dan selanjutnya agar lebih mudah diingat bisa disebut dengan akronim ADIKSIMBA. Unsur-unsur berita tersebut akan mempermudah penulis dalam menyusun sebuah
berita, selain itu pembaca juga akan lebih mudah dalam menikmati berita yang disajikan.
2.2.3.3 Persyaratan Berita
Berita adalah kejadian yang disampaikan atau diceritakan kembali kepada orang lain melalui kata atau gambar. Namun, dalam jurnalistik tidak semua kejadian
atau fakta dapat dikatakan sebagai berita. Menurut Faqih 2003:37-39 fakta akan memiliki nilai layak berita jika memenuhi syarat-syarat yaitu 1 significance, 2
magnitude, 3 timeliness, 4 proximity, 5 prominence, 6 human interest. 1
Significance penting Kejadian yang dijadikan berita sangat mungkin mempengaruhi orang banyak,
ditunggu oleh masyarakat. Selain berpengaruh, unsur penting juga berakibat terhadap kehidupan orang banyak. Misal: Masalah siapa yang akan menjadi Presiden Indonesia
akan lebih penting dari siapa yang akan menjadi lurah Desa Kecepak. 2
Magnitude besar Berita harus merupakan suatu kejadian besar atau fakta yang menyangkut
angka dalam jumlah besar, atau dapat menimbulkan akibat yang besar. Misal: kasus
kecelakaan becak dengan pengendara sepeda motor dan kecelakaan pesawat. Kecelakaan pesawat lebih besar jika dibandingkan dengan kecelakaan antara becak
dengan sepeda motor. Sehingga kecelakaan pesawat lebih layak diberitakan. 3
Timeliness waktu Hal ini menyangkut aspek keaktualan peristiwa yang terjadi. Peristiwa yang
terjadi hari ini lebih layak dijadikan berita daripada peristiwa yang terjadi minggu lalu. Misal: berita tentang banjir yang terjadi hari ini lebih layak dijadikan berita jika
dibandingkan dengan bencana tsumani 8 tahun silam. 4
Proximity kedekatan Berita haruslah dekat dengan pembaca. Dekat bisa bisa dalam aspek sosial,
ekonomi, psikologis, maupun geografis. Misal: pemberitaan tentang demo di Universitas Negeri Semarang akan lebih menarik minat mahasiswa Universitas
Negeri Semarang daripada Universitas Diponegoro. 5
Prominence terkenal Syarat berikutnya adalah berita harus menyangkut semua hal, baik manusia,
tempat, maupun kegiatan yang dikenal oleh masyarakat. Misal: pemberitaan tentang perceraian artis A dengan artis B. Berita ini akan lebih menarik minat daripada
perceraian orang awam. Liputan berita tentang Bali akan lebih menarik dibanding liputan berita tentang taman bermain.
6 Human Interest manusiawi
Peristiwa yang diberitakan dapat memberi sentuhan perasaan bagi pembaca. Rumusan yang biasa dipakai adalah “kejadian luar biasa yang dialami orang biasa,
atau kejadian biasa yang dilakukan oleh orang besar”. Misal: Presiden Amerika Barrack Obama berkunjung ke Indonesia dan ingin makan nasi goreng.
Pendapat senada juga disampaikan Djuraid 2006:15-16 bahwa sebuah informasi tentang suatu peristiwa haruslah memperhatikan syarat-syarat tertentu
apakah fakta tersebut layak untuk diberitakan atau tidak. Syarat-syarat tersebut adalah 1 aktual, 2 kedekatatan, 3 penting, 4 luar biasa, 5 tokoh, 6 ekslusif. 7
ketegangan, 8 konflik, 9 human interest, 10 seks, 11 progresif, 12 trend, dan 13 humor.
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menulis sebuah haruslah memperhatikan syarat-syarat tertentu, antara lain adalah berita
haruslah bersifat penting, besar, aktual, dekat, terkenal, manusiawi, luar biasa, dan berpengaruh terhadap kepentingan serta kebutuhan orang banyak. Syarat-syarat berita
tersebut merupakan pedoman apakah fakta yang hendak disampaikan layak diberitakan atau tidak. Syarat-syarat berita ini sangatlah penting diketahui ketika
seseorang hendak menulis sebuah berita.
2.2.3.4 Bahasa Berita